Sambil menahan tawa, Mark menuruni tangga menuju dapur. Dia ingin menyiapkan makan- em.. bukan. Cemilan lebih tepatnya, mengingat mereka sudah makan saat acara ulang tahun tadi.
Mark membuatkan roti untuk keduanya. Sedangkan Minju yang dari tadi merutuki Mark, memutuskan untuk melaksanakan ritual mandinya. Di dalam kamar mandi, Minju terus teringat aksi panas mereka berdua tadi.
"Gimana kalau habis ini bakal beneran? Gua belum mau. Lagian kita masih pacaran, belum boleh begituan." batin Minju
Dengan cepat Minju menghilangkan pemikirannya dan menyelesaikan ritualnya itu. Saat keluar dari kamar mandi, Minju melihat bajunya sudah disiapkan. Ternyata Mark telah menyiapkan pakaian untuknya.
Baju tidur dengan size besar dan celana panjang.
"Buset, bajunya gede amat." batin Minju saat melihat baju itu
Meskipun kegedean, Minju tetap memakai baju itu. Selesai mengganti pakaian, Minju menuruni tangga untuk menemui Mark di bawah.
Sesampainya di ruang nonton, Mark sedang terbaring di atas sofa. Dan terlihat dua roti dan dua gelas susu di atas meja depan sofa tersebut. Dengan pelan Minju mencoba membangunkan Mark.
"Kak.." kata Minju sambil memegang lengan Mark
"Eungh.. Hm?" jawab Mark dengan mata setengah terbuka
"Udah ngantuk? Ayo, aku antar ke atas."
Mark menggeleng dan mengubah posisinya dengan duduk.
"Ngapain kamu di bawah? Ayo sini, duduk disamping aku." kata Mark sambil menepuk tempat disampingnya
"Iya kak.."
"Minum dulu susunya, jangan sampai dingin."
"Iya iya.."
Minju kemudian mengambil salah satu gelas berisikan susu dan meminumnya. Masih panas ternyata. Dia mengira, Mark sudah tertidur dari tadi dan mungkin susunya sudah dingin. Namun ternyata belum.
Saat meminum susu, Minju tersadar bahwa Mark sedang menatapnya sambil menopang dagu dengan tangan kanannya yang bertumpu pada pahanya.
"Kenapa kak?"
"Maaf ya.."
"Maaf? Buat apa?"
"Tadi udah kelewatan. Aku saking bahagia aja."
"Tadi? Tadi yang man-"
Minju teringat kembali akan kejadian tadi.
"Oh.. Gapapa kok kak."
"Aku tahu kamu ga nyaman."
"Yaah.. Iya sih.. Tapi beneran gapapa kak.. Tadi kan kakak juga sadar dan berhenti."
Mark tersenyum dan mencubit pipi indah Minju karena gemas.
"Iya sayaaaang..." kata Mark
"Oiya kak. Kenapa bajunya gede banget?"
"Biar aku ga tergoda."
Ok, Minju auto blushing.
"Ga usah blushing kayak gitu juga kali"
Ekhm.. Ekhm..
Minju yang berpura-pura batuk kemudian mengambil roti untuk dimakan demi menutupi rasa malu-malu kutjingnya.
"Oiya, ada dua kamar. Nanti kamu tidur di kamar belakang aja, biar aku yang di depan."
"Kita pisah kamar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Life Changer | Mark Lee✔️(END)
Fanfic(JANGAN LUPA VOTE YA TEMAN-TEMAN!) (JANGAN LUPA FOLLOW JUGA!!) (MAKASIH >_< <3<3) . . . "BAAAAAA!!" Teriak Iren di depan dapur menerka-nerka kalau ada Minju. Minju kaget dan langsung pengen teriak. Ngeliat Minju yang mau teriak, dengan...