(JANGAN LUPA VOTE YA TEMAN-TEMAN!)
(JANGAN LUPA FOLLOW JUGA!!)
(MAKASIH >_< <3<3)
.
.
.
"BAAAAAA!!"
Teriak Iren di depan dapur menerka-nerka kalau ada Minju. Minju kaget dan langsung pengen teriak. Ngeliat Minju yang mau teriak, dengan...
Secara perlahan, gua buka mata gua. Yang gua liat serba putih.
"Minju? Lo udah sadar? Lo gapapa kan?"
Kak Lucas?
"Lo sekarang di rumah sakit."
Gua berusaha buat mengubah posisi gua jadi duduk. Karena agak kesusahan, Kak Lucas bantuin gua.
"Makasih kak."
"Iya.."
"Oh iya kak. Gimana caranya gua bisa disini?"
"Tadi lo pingsan. Untung aja pas banget gua ada di situ. Jadi gua buru-buru bawa lo ke rumah sakit."
Gua ngangguk aja sebagai tanda ngerti. Gua edarkan pandangan gua ke segala arah, tapi gua ga temukan yang gua cari.
"Mark lagi latihan. Seharian ini dia sibuk banget."
"Oh.. Gapapa kok kak.."
Entah kenapa gua jadi nunduk lemas. Gua mau di saat seperti ini, ada Kak Mark.
"Tapi lo kenapa bisa kaya gini?"
"Seharian ini gua belum makan kak."
"Kenapa lo ga makan?"
"Gua ga diizinin buat makan."
"Ga diizinin?"
"Kak Vanya."
"Dasar tu curut ya. Gua sebenarnya udah tau, pasti dia nerima lo buat niat jahat. Mukanya aja yang cantik, tapi sifatnya ga cantik."
Ngeliat Kak Lucas ngomel kaya gitu buat gua ketawa.
"Heh. Jangan ketawa-ketiwi. Besok lo tetap masuk. Ga ada izin buat sakit. Makanya jadi orang jangan penyakitan."
Kak Vanya tiba-tiba datang.
"Vanya, lo jangan gini lah."
"Lo ga usah ikut campur. Ini urusan gua sama sekre- eh bukan. Ini urusan gua sama budak gua."
"Budak? Lo itu ya-"
"Udah kak..."
Gua coba nahan emosi Kak Lucas.
"Maaf bu. Besok pasti saya masuk."
"Nah gitu."
Kak Vanya kemudian pergi ninggalin gua sama Kak Lucas.
"Lo ga bisa kaya gini Minju."
"Gapapa kak.. Udah-udah.."
Ga lama dokter datang dan memperbolehkan gua buat buat pulang. Yang nemenin gua selama di rumah sakit itu Kak Lucas.
"Makasih ya kak.."
"Buat apa?"
"Udah nemenin Minju. Udah gitu, bantuin gua buat bayar biaya rumah sakit juga."
"Gapapa elah. Tapi, lo beneran udah baikan kan?"
"Iya kak. Udah mendingan kok."
"Kita makan yuk. Kan lo belum makan."
"Ga usah kak. Gapap-"
"Udah ayok."
Gua langsung ditarik gitu aja sama Kak Lucas buat masuk ke mobil. Gua diajak buat makan. Disana kita ngobrol banyak hal. Dan ga kerasa, gua udah akrab aja sama Kak Lucas. Selesai kita makan, Kak Lucas langsung anterin gua pulang. Udah malam soalnya.
"Makasih kak."
"Sama-sama Minju."
Gua yang mau masuk ke rumah, ditarik lagi sama Kak Lucas.
"Kenapa kak?"
"Ekhm.. Kalo lo berubah pikiran, ke gua aja."
"Maksud kakak?"
"Gua suka sama lo Minj-"
Bugh!
"Aakh!"
"Jangan berani-berani lo ngomong kaya gitu ke Minju!"
Gua kaget banget. Kak Mark tiba-tiba datang dan mukul Kak Lucas kuat banget. Sampai Kak Lucas terjatuh di tanah. Gua yang ngeliat gitu langsung nolongin Kak Lucas buat berdiri. Dan gua ga sadar, tindakan gua buat Kak Mark makin marah.
"Ga usah ditolongin Minju!"
"Udah Minju. Mendingan lo masuk aja." Kak Lucas nyuruh gua masuk
"Masuk!" bentak Kak Mark
Author Pov
Ketika Minju masuk Mark dan Lucas mulai dengan perdebatan mereka.
"Lo ga puas? Huh?!"
"Apa salah kalo gua suka sama Minju?"
"Salah! Minju itu pacar gua. Mendingan lo ga usah ngurusin hidup Minju lagi!"
Mark kemudian masuk untuk menyusul Minju.
Minju Pov
Tok.. Tok.. Tok.. Tok..
Gua udah tahu, suara ketokan sekeras itu berasal dari siapa.
"Minju, keluar. Aku mau ngomong."
Akhirnya gua mutusin buat keluar.
"Kamu kemana aja sama Lucas?"
"Tadi.. Aku.."
"Jawab Minju!"
Kak Mark yang jadi kasar seperti ini, buat gua ga kuasa buat nahan air mata. Perlahan tapi pasti, air mata gua udah mulai bercucuran.
"Kamu pikir aku ga tahu? Seharian kamu jalan sama Lucas kan?"
"Kak, aku bukannya jalan sama Kak Lucas-"
"Ini apa?" kata Kak Mark sambil nunjukkin foto.
Terpampang jelas nama pengirimnya adalah mak-mak lampir itu. Memang, dia terniat banget buat ngancurin hidup gua.
"Kak, itu aku-"
"Udah lah! Bisa ya Minju? Aku lagi kerja keras buat ngejar cita-cita aku. Tapi kamu? Kamu malah jalan sama cowok lain?!"
"Kak.. Denger-"
"Kita putus."
.
.
.
.
Kasihan Si Minju :'(
Serba salah terozz :((
Btw yang penasaran Vanya, ini orangnya!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
