"I'm jealous of everybody, who can see you everyday." - Leonardo Soedharman.
"It's you. You're the one I want. It's always been you." - Alana Halim
ps: tidak ada konflik berat, hanya ada kebucinan Leon dan Alana.
Alana Halim turun dari mobil Alphard yang dikendarai oleh supirnya yang disambut oleh sahabatnya, Kayla.
"Rambut baru, eh?" ucap Kayla sambil tertawa yang diikuti tawa Alana. Alana memang baru saja mencat rambutnya menjadi warna ash grey yang semula berwarna brown.
"Gue nggak tahan. Bosen banget rambut coklat." ucap Alana sambil tertawa kecil.
Mereka berdua berjalan beriringan diikuti tatapan para mahasiswa yang ada di koridor. Alana adalah sosok yang cantik. Bahkan cantik saja tidak cukup untuk mendeskripsikan seorang Alana Halim, dan juga kalau teman-teman kampusnya bilang dia salah satu anak old money. Siapa yang tidak tau Lucas Halim? Ayah Alana adalah pengusaha batu bara terbesar di Indonesia.
"Habis kelas terakhir mau kemana?" tanya Kayla pada Alana sambil terus berjalan dan memainkan ponselnya.
"Gue lagi pengen banget sushi. Sushi Tei Kokas aja yuk habis itu kita ke Salon ya." balas Alana dengan semangat.
"Siap bos." ucap Kayla diikuti tawa keduanya.
***
Kelas hari ini pun berakhir. Alana dan Kayla keluar dari kelas mereka dan berjalan menuju parkiran tetapi langkah Alana terhenti dan tatapannya pun terpaku pada satu titik. Leon. Terlihat disana Leon sedang tertawa kecil bersama teman-temannya yang tidak lama tatapan mereka pun beradu. Beberapa detik mereka beradu tatap, Leon pun memutuskan tatapan mereka terlebih dahulu.
"Mau samperin Leon dulu?" tanya Kayla yang mengerti akan tatapan Alana.
"Hmm.. nggak usah, yuk langsung jalan aja." jawab Alana sambil berjalan menuju mobil Kayla. Dan mereka pun beranjak meninggalkan kampus menuju mall yang mereka tuju.
Mereka sudah sampai di salah satu mall besar di Jakarta. Kedua gadis cantik tersebut berjalan sambil berbincang dan sesekali tertawa, tidak mempedulikan sekitar mereka yang memperhatikan kedua gadis cantik itu.
Mereka berjalan memasuki salah satu restoran Sushi terkenal. Setelah selesai makan mereka lalu beranjak dari restoran tersebut dan berjalan menuju salon, bermaksud memanjakan diri disana.
"Mampir ke Sephora bentar yuk, Kay. Ada beberapa skincare gue yang habis nih." ucap Alana pada Kayla sesaat mereka berjalan keluar dari salon.
"Yuk. Itu sumber bahagia gue banget, Al" balas Kayla dengan penuh semangat sambil menarik tangan Alana.
Mereka pun memasuki sebuah store yang berada didalam mall tersebut. Asik berbincang dengan sesekali tertawa. Tanpa Alana sadari ponsel yang berada didalam tasnya tidak berhenti bergetar.
Setelah seharian melakukan kegiatan menyenangkan bagi perempuan itu, Alana dan Kayla pun memutuskan pulang saat hari sudah mulai gelap. Setelah sampai di depan gerbang besar rumah Alana, mereka melihat seseorang yang tidak asing sedang bersandar pada kap mobilnya di depan sana sambil merokok seolah memang menunggu kedatangan mereka.
"Leon di depan, Al. Lo gapapa kan?" tanya Kayla khawatir pada sahabatnya itu.
"Gue gapapa kok. Lo bisa pulang, Kay. Thank you ya." ucap Alana sambil tetap menatap kearah Leon. Alana pun keluar dari mobil Kayla. Diikuti mobil Kayla yang berjalan menjauh dari gerbang megah rumah Alana.
Gadis itu berjalan dengan pelan menuju kearah Leon. Dadanya berdebar kencang saat menyadari kesalahannya.
"Kamu ngapain disini malem-malem, Le?" tanya Alana pelan saat sudah berada didepan pemuda itu.
"Udah tau ini malem kan? Kenapa baru pulang?" ucap Leon dengan nada dinginnya, lalu tanpa jeda pria itu melanjutkan ucapannya "Habis darimana memang? Aku hubungin kamu nggak bisa. Aku chat kamu tapi kamu nggak read." lanjutnya dengan nada agak tinggi.
"Aku nggak liat handphone, maaf." ucap Alana dengan sesal.
Leon menatap tajam Alana. Masih terlihat tatapan penuh kemarahan dari mata Leon. Pria itu takut menyakiti hati gadisnya dan memutuskan untuk tidak menjawab ucapan gadis itu.
"Masuk." perintah Leon masih dengan nada dinginnya yang menandakan pria itu masih marah.
Alana pun diam sambil menatap Leon. Lalu akhirnya mengalah dan memilih untuk masuk ke dalam rumah diikuti tatapan Leon. Lalu Leon pun juga masuk ke dalam mobilnya dan bergegas meninggalkan rumah Alana dengan kecepatan tinggi diiringi tatapan bersalah Alana dari depan teras rumahnya.
***
Sesampainya di dalam kamar, Alana pun memutuskan langsung berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah membersihkan diri, Alana merebahkan badannya yang lelah di atas kasur empuk kamarnya. Alana pun mengecek ponselnya yang sejak keluar dari kampus tidak dia lihat dan melihat ada beberapa notif dari teman-teman-nya dan... Leon.
Leon Soedharman
Langsung tidur. Ini udah malem.
Pesan baru masuk kedalam ponselnya, Alana pun tersenyum membaca pesan itu.
Alana Halim
Maaf untuk yg tadi ya..
Leon Soedharman
Hm. Jangan ulangi lagi. Jangan buat aku khawatir lagi.
Alana Halim
Okay..
Alana membalas pesan tersebut dengan jantung yang berdetak kencang dan rona bahagia di wajahnya lalu gadis cantik itu tertidur setelahnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MadelynCline as Alana Halim
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.