"Kakek Kim!?"
Yoongi langsung beranjak dari tempat duduknya. Ia baru mengetahui semua sekarang. Dan untuk cerita penyerangan yang dilakukan sekumpulan pria itu Soera tidak pernah membuka mulutnya pada Yoongi. Itu membuat Yoongi menjadi sangat marah sekarang, marah dengan Soera karna berani merahasiakan hal seperti ini darinya, dan marah pada dirinya sendiri karna tidak bisa mengurus hal yang seperti ini.
Mendengar nama kakeknya disebut tentu membuatnya semakin naik pitam. Bagaimana bisa orang tua seperti setan itu ingin membunuh cucunya sendiri. Dan balas dendam apa yang ingin ia lakukan pada keluarganya? Semua pertanyaan itu membuat Yoongi pusing dan ia harus segera menyusun rencana besar demi kelangsungan hidup sang adik.
Tuan Kim yang sangat licik itu memang benar-benar tidak mengenal siapa dirinya saat ini. Bahkan harimau pun bisa Yoongi telan hidup-hidup jika ia mau. Belum lagi mengingat jika kakeknya dulu sangat terobsesi pada Soera dan ingin menjodohkannya dengan cucunya yang lain. Ya cucunya yang lain itu berarti sepupu Yoongi dan Soera sendiri.
Yoongi memang harus mempersiapkan rencana besar demi nyawa Soera yang sekarang menjadi taruhannya. Jungkook juga harus tahu tentang ini agar ia lebih berhati-hati dan selalu menjaga Soera sampai kapanpun.
-
-
-
-
Lain halnya dengan perdebatan yang ada di markas tersembunyi keluarga Min dan Jeon. Dirumah besar Jungkook masih terasa sepi. Hujan yang masih betah menjatuhkan airnya ke bumi membuat Jungkook malas untuk pergi ke kantor. Ka lebih memilih memandangi tubuh Soera dari belakang. Sungguh hal kecil seperti itu sangat membuatnya bahagia.
Kedatangan sosok yang tak disangka dalam hidupnya membuat Jungkook merasakan kesempurnaan dalam setiap napasnya. Jungkook meraih selimut untuk menutupi punggung Soera yang hanya mengenakan kemeja putih milik Jungkook. -- jangan berpikiran yang aneh-aneh karna meskipun Soera mengenakan pakaiannya Jungkook tidak menyentuh barang sedikit dari tubuh sang istri. Soera sangat kedinginan semalam dan iya sangat malas untuk mengganti baju. Jadi Jungkook mengambilkan kemeja putih miliknya agar Soera tidak kedinginan.
Sudah lebih dari satu jam Jungkook hanya memandangi punggung istrinya dari belakang. Ingin rasanya Jungkook mengambil alih tubuh ramping itu dan membawanya dalam dekapan hangat milik Jungkook. Tapi Soera tiba-tiba bangun dan berlari ke kamar mandi dengan sangat cepat. Jungkook yang khawatir langsung menyusul dari belakang untuk memastikan keadaan Soera.
"Sayang? Apa kau baik-baik saja? Apa perutmu sakit? Kau butuh obat? Atau kita kerumah sakit sekarang?"
Soera keluar dari kamar mandi setelah mendengar ocehan Jungkook yang terlihat begitu khawatir. Wajah Soera masih basah karna air yang ia gunakan untuk membasuh wajahnya belum sempat ia keringkan. Soera tertawa lepas melihat ekspresi sang suami yang begitu kalang kabut sampai ingin membawanya kerumah sakit.
"Aku hanya buang air kecil Kook"
Jungkook membuang napasnya panjang. Ia sangat khawatir dengan Soera karna cuacanya memang sangat dingin sekarang. Ia memeluk Soera tiba-tiba membuat pemilik tubuh ramping itu terkejut dan sedikit berteriak.
"Kook apa yang kau lakukan? Ini membuatku sesak!"
"Mianhe honey"
Jungkook melepaskan pelukan hangatnya dan beralih pada bibir lembab Soera yang terlihat pucat jika tidak memakai lip tint. Ia mengecup bibir Soera singkat untuk memberi aba-aba jika setelah ini ia akan lebih dalam melumat bibirnya.
"Aku ingin muntah"
Jungkook menghentikan pergerakannya saat jarak diantara keduanya sudah sangat dekat. Jungkook kembali memasang ekspresi kalut dan khawatir berlebihan pada Soera.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE LOVE || JEON JUNGKOOK || END
Fanfiction"Sepertinya aku bertemu dengan malaikat kematianku" "Sttt... apa yang kau katakan?" "Benar kan apa kataku, kau tidak akan percaya Kook" Jungkook berusaha menenangkan batinnya yang gelisah semenjak kejadian di air port tadi. Soera terus diam sampai t...