"Ka, nanti selesai makan malam jangan langsung ke ruang kerja ya. ada yang mau papi dan mami omongin sama kamu" mendengar ucapan sang ayah, pria tampan yang tadinya tengah memakan makan malamnya itu pun reflek menghentikan kunyahan di mulutnya."tentang apa? perasaan perusahaan baik-baik aja pi" tanya laki-laki itu dengan wajah bertanya-tanya
"ini bukan masalah perusahaan kok. udah kamu lanjut makan aja dulu"
Setelah makan malam selesai, laki-laki yang bernama lengkap Bayanaka Dipta Ganendra atau yang biasa di panggil Naka itu pun menghampiri kedua orangtuanya yang sudah menunggu di ruang keluarga.
"mau ngomong apa pi?" tanya Naka tak lama setelah bokong pria itu mendarat di sofa ruang keluarga
"jadi gini, kamu inget ga sama Nadhira anaknya om adri sama tante rena?" yang di tanya pun hanya menggelengkan kepalanya tanda tak tahu
maminya mendengus sebal "ihh masa ga inget sih?? itu loh ka, Nadhi yang waktu TK suka main sama kamu sama Kaia"
"Naka ga inget,mi.. lagian kenapa sih? emang dia kenapa?" tanya Naka heran sambil mencomot kacang mete di dalam toples
"mami mau kamu nikah sama Nadhira,!"
"UHUK,!!"
Naka yang tengah mengunyah kacang mete pun tersedak karena mendengar apa yang di katakan oleh maminya barusan. Matanya melotot tidak percaya "mami jangan bercanda!" geram Naka tanpa sadar menaikan nada suaranya
"Bayanaka, turunkan nada suara mu!" tegur sang ayah
Aruna menarik nafas nya pelan sebelum mulai menjelaskan "mami mohon Naka.. ini janji mami pada mendiang ibu Nadhira, kamu harus menikah dengan Nadhi"
"tapi aku udah punya pacar, mi! mami kan tau aku udah punya Rasya"
"tapi kamu juga tau kalo mami gapernah setuju kamu sama perempuan itu, Naka!"
"terserah! terserah mami mau setuju atau engga Naka sama Rasya, yang jelas Naka akan tetep sama Rasya dan ga akan pernah nikahin perempuan yang mami sebut tadi!" Ujar Naka telak.
"KALO KAMU TETEP KEKEUH UNTUK MEMPERTAHANKAN WANITA ULAR ITU MAKA PAPI DAN MAMI AKAN MENARIK SELURUH FASILITAS YANG KAMU PUNYA SEKARANG JUGA! BIAR KAMU MISKIN SEKALIAN!" Teriak sang Ayah. Dengan emosi yang masih membumbung tinggi, Naka naik ke lantai dua dimana kamarnya berada.
"SIALAN!"
dengan brutal Naka melempar barang-barang yang ada di atas meja. nafasnya memburu. Ia kesal bagaimana bisa orangtuanya meminta ia untuk menikah dengan wanita yang sama tidak ia kenal, padahal selama ini orangtua nya itu tau jika ia sudah berpacaran selama tiga tahun dengan Rasya, gadis pilihan nya.
Pria berlesung pipi itu mengambil handphone yang ia letakan di dalam saku celananya, lalu mendial nomor sang kekasih
"halo, sayang kamu dimana?"
"hmm tunggu di situ. aku kesana sekarang" Naka lekas mengambil jaket hitam yang ia gantung di balik pintu, saat sampai di ruang keluarga ternyata di sana masih ada kedua orangtuanya yang tengah mengobrol.
"mau kemana kamu?" tanya ayah Naka, Naka hanya melengos tanpa menghiraukan ucapan sang ayah.
"BAYANAKA DIPTA GANENDRA JANGAN KURANG AJAR KAMU!" Naka yang tidak perduli dengan bentakan sang ayah pun hanya melengos dan tetap jalan menuju garasi tempat di mana mobil miliknya di parkirkan.
°°°
"Hai, sayang" gadis bergincu merah itu tersenyum senang melihat kehadiran pria yang selama tiga tahun ini sudah menjadi kekasih sekaligus ATM berjalannya.
"Hai! aku kira kamu ga jadi kesini loh yang"
Naka tersenyum manis hingga pipi-pipinya yang bolong terlihat dengan jelas "yakalii.. mana kuat aku ga ketemu kamu"
"kamu mau minum?" tanya gadis itu sambil bergelayut manja
"ngga deh. aku hari ini mau pulang ke apart jadi ga mau mabuk dulu"
"tumben kamu ada mami papi malah pulang ke apart"
"males soalnya aku abis ribut sama mereka"
Rasya mengangkat satu alisnya, "ribut? ribut kenapa?"
"aku di suruh nikah"
"wow, bagus dong! kalo di suruh nikah yaa kamu tinggal nikah sama aku. ayo, kamu mau nikah kapan? aku bakal hubungin wedding organizer yang paling bagus untuk ngurusin nikahan kita berdua" ujar Rasya dengan mata berbinar, Naka menghela nafasnya pelan
"tapi aku di jodohin, sya. aku harus nikah sama perempuan pilihan orangtua ku" jelas Naka dengan wajah frustasi
Rasya menjauhkan tubuhnya dari tubuh Naka. menatap Naka dengan tampang tidak percaya "kamu gila? jangan bercanda Bayanaka!"
"aku serius sya!aku juga udah nolak perjodohan gila itu, tapi kamu tau apa? papi ngancem buat ngeluarin aku dari perusahaan dan mencabut segala fasilitas yang aku punya sekarang... jujur, aku ga masalah sya kalo aku harus hidup susah. aku ga masalah kalo kita harus mulai semuanya dari nol, tapi apa kamu mau? apa kamu bisa?" ucap Naka panjang lebar.
"gila aja! ya aku ga mau lah" jerit Rasya heboh. sialan, selama ini gadis itu hidup dalam kemewahan jadi mana mungkin ia mau hidup susah, memulai segalanya dari nol. no way! not in million years!
"makanya kamu bantuin aku mikir gimana caranya supaya aku bisa nolak perjodohan itu tanpa harus kehilangan perusahaan" Rasya terdiam mendengar ucapan Naka. Matanya menatap langit-langita dengan tangan di bibir - mengisyaratkan dirinya tengah berfikir keras-
"ahh! aku punya ide!" teriak Rasya heboh, Naka menaikan satu alisnya lalu tersenyum sinis ketika mendengar penjelasan Rasya.
-To Be Continue-
WAAAAH udah bagian kedua aja nih guys,,,,,, HSHAJAJ gimana lebih suka versi lama atau versi baru?
Jangan lupa pencet lambang bintangnya ya temen-temen biar aku makin semangat nulisnya!💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Hurt
ChickLitAku pernah bermimpi dicintai seseorang sebegitu dalam hingga rasanya aku tak ingin terbangun dari tidur panjangku, tapi layaknya mimpi pada umumnya mau tidak mau, suka tidak suka.. aku harus tetap bangun, kan? Aku Nadhira Adya Ningrum dengan bodohn...