“If they keep hurting you, love them and stay or love yourself and leave.” ‒ Sonya Parker.
“Mestinya telah kusadari
Betapa perih cinta tanpa balasan
Harusnya tak kupaksakan
Bila akhirnya 'kan melukaiku..” ‣ ADA Band - Setengah Hati play on Media!❁❁❁
"Mas aku mau ngomong," ujar Nadhira sesaat setelah melihat Bayanaka duduk di hadapan-nya.
Bayanaka hanya mengangkat satu alisnya saat mendengar ucapan yang dilontarkan oleh Nadhi.Nadhira menghela nafasnya pelan sebelum akhirnya mengatakan perihal keadaannya yang tengah mengandung. "Aku hamil, mas." Sontak Bayanaka pun menghentikan kunyahan di mulutnya saat mendengar kalimat yang baru saja dilontarkan oleh Nadhira.
"Jangan ngaco kamu!" ujarnya yang kini sudah menghentikan kegiatan sarapan pagi seutuhnya
"Aku serius. Ini test pack dan surat hasil aku check ke rumah sakit kemarin kalo kamu ga percaya." Nadhira menyodorkan tiga buah test pack dan sebuah amplop yang berisikan hasil test nya kemarin. Bayanaka pun membuka dan membaca isi dari selembar kertas tersebut. Terlihat kilatan amarah di matanya saat membaca kalimat demi kalimat yang tertulis di dalam selembar kertas dengan logo sebuah rumah sakit yang cukup ia kenal itu.
"Kamu hamil anak siapa?"
'DEG!'
"Maksud kamu apa, mas? jelas aku hamil anak kamu!" Bayanaka tertawa mengejek mendengar ucapan yang di ucapkan Nadhira
"Kamu yakin itu anak ku? bukan anak mu dengan pria yang tempo hari menghajar ku di mall? siapa namanya? ah, Reshaka right?" ujar Bayanaka dengan nada mengejek. Nadhira pun tanpa sadar mengepalkan tangannya. Ia marah karena bisa-bisanya pria ini mengatakan hal seperti itu.
"JAGA UCAPAN MU, MAS!" Teriak Nadhira marah
Bayanaka menyeringai sinis sebelum akhirnya berjalan mendekat ke arah Nadhira, tangan nya mencengkram kuat dagu Nadhira. "KAMU YANG HARUSNYA MENJAGA NADA UCAPAN MU, SIALAN!"
"Kamu jangan kurang ajar! jangan berani kamu menaikan suara mu saat berbicara pada ku! lagi pula apa yang salah dengan ucapan ku? kamu memang ada main kan dengan dia?" lanjut Bayanaka masih tetap mencengkram kuat dagu Nadhira. Nadhira meringis merasakan sakit di area dagunya akibat cengkraman yang dilakukan oleh suaminya itu.
"Aku hamil anak kamu! Aku ngga pernah main gila dengan pria mana pun, mas!" ujar Nadhira yang kini sudah berhasil lepas dari cengkraman Bayanaka, dan berjalan menjauh dari meja makan.
"Omong kosong! kamu dengar ini, sampai kapan pun aku ngga akan pernah percaya kalo anak itu adalah anak ku!" teriak Bayanaka marah sebelum akhirnya pergi meninggalkan Nadhira sendirian.
Nadhira terduduk ke lantai sesaat setelah Bayanaka meninggalkannya sendiri. Air matanya luruh bersama rasa sakit yang menggrogoti relung hatinya. Bodoh. Betapa bodohnya dirinya yang pernah berpikir bahwa Bayanaka akan luluh jika dirinya hamil.
Nadhira menelungkupkan kepalanya di atas kedua lututnya. Isakan nya terdengar begitu pilu. Beruntung Dirumah sedang tidak ada siapapun jadi ia bebas untuk menangis, menuangkan seluruh rasa sakit di dalam dadanya.
❁❁❁
"Sialan!" umpat Bayanaka saat kepalanya lagi-lagi mengingat ucapan yang tadi diucapkan oleh Nadhira. Gila, bagaimana bisa wanita itu hamil? apa benar anak itu adalah darah dagingnya?
Kepalanya pusing saat membayangkan bagaimana reaksi yang akan diberikan oleh Sasya jika ia tahu bahwa saat ini Nadhira tengah mengandung yang mungkin saja memang benar anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Hurt
ChickLitAku pernah bermimpi dicintai seseorang sebegitu dalam hingga rasanya aku tak ingin terbangun dari tidur panjangku, tapi layaknya mimpi pada umumnya mau tidak mau, suka tidak suka.. aku harus tetap bangun, kan? Aku Nadhira Adya Ningrum dengan bodohn...