"Sometimes it's better to be alone. Nobody can hurt you." ‒anonim.
❁❁❁
"Bagus ya kamu! istri masuk rumah sakit, kamu malah asik ngurusin kerjaan kamu!"
Bayanaka yang baru saja membuka pintu kamar rawat istrinya pun sontak terkejut mendengar omelan yang keluar dari mulut mami-nya. Ya, tadi pagi-pagi sekali tiba-tiba sang nyonya memberi kabar bahwa ia dan suaminya kini tengah berada di Indonesia. Bayanaka yang saat itu masih berada di apartment milik kekasihnya pun nyaris melompat kaget saat sang ibu mengancam akan menjewer habis telinga nya karena tidak melihat keberadaan Bayanaka di Rumah Sakit.
Memang kedua orangtua Bayanaka mendadak datang ke Indonesia untuk menjenguk anak dan menantunya, sekaligus Papi Bayanaka yang ingin mengecheck keadaan perusahaan miliknya yang berada di Indonesia. Keduanya sengaja datang tanpa memberi kabar terlebih dahulu niatnya ingin memberi surprise untuk anak dan menantunya, namun naas bukanya mereka yang memberikan kejutan, ini malah sebaliknya. Sesaat setelah mereka sampai di rumah anaknya, mereka malah mendapat kabar dari Bude Nur bahwa kini anak menantunya tengah di rawat di Rumah Sakit.
Sesampainya di Rumah Sakit lagi-lagi mereka mendapat kejutan saat Nadhira mengatakan bahwa kini ia tengah mengandung. Kedua orangtua Bayanaka pun merasa sangat bahagia mendengar kabar tersebut. Bahkan Aruna sampai menangis di pelukan Nadhira. namun tidak lama kemudian dahi nya mengerut bingung saat menyadari ternyata sedari tadi ia belum melihat batang hidung putranya. Matanya memindai ke seluruh ruangan, disana hanya ada satu orang gadis yang ia kenal sebagai sahabat menantunya itu. Rasa bahagianya berubah menjadi rasa kesal saat Nadhi memberi tahu bahwa Bayanaka saat ini tengah pergi ke kantor sebentar, karena ada hal mendesak mengenai pekerjaan nya dan akan kembali lagi nanti. Oh Tuhan, lihat betapa berengsek anak laki-laki nya.
Bayanaka berjalan ke arah kedua orangtuanya lalu mencium punggung tangan keduanya.
"Maaf mi, Naka sibuk banget." Lihat? betapa menyebalkan putra-nya.
Aruna mengembuskan nafasnya sebal. Ingin rasanya ia memukul kepala putra satu-satunya itu agar pikiran nya kembali normal.
"Kamu tuh harusnya siap sedia di sini, Ka! udah ngga ngabarin ke mami papi kalo istri mu hamil terus sekarang bisa-bisanya kamu lebih mentingin urusan kantor dibanding istri kamu sendiri!"
Nadhira yang tidak tega melihat suaminya dimarahi oleh sang ibu mertua pun akhirnya mencoba memberikan pembelaan untuk Bayanaka, "udah, mi. Mas Naka kan sibuk, tadi udah izin ke Nadhi kok dan untuk masalah kabar mengenai Nadhi hamil, ini salah Nadhi soalnya Nadhi yang minta ke mas Naka supaya Nadhi aja yang nelpon mami buat ngasih kabar ini tapi Nadhi malah lupa,"
Zoya yang berada di pojok ruangan pun termenung mendengar ucapan yang diucapkan oleh sahabat karib-nya itu. Hell, sedari kemarin ia tahu betul bahwa Bayanaka belum sekalipun datang menjenguk Nadhi. Lagi pula bagaimana pria itu bisa menghubungi Nadhira sementara handphone milik Nadhira saja tertinggal di bakery. Bahkan kemarin saat dirinya menguhubungi pria itu, suami sahabat nya itu hanya mengatakan ia akan datang ke rumah sakit tapi entah kapan dengan nada yang sangat amat tidak ramah. Gila, sepertinya memang ada yang tidak beres dengan suami sahabatnya itu.
❁❁❁
"Lo ngerasa ngga sih mas ada yang aneh sama si Bayanaka?" Reshaka yang semula tengah mengunyah makanan pun sontak menghentikan kegiatannya. Matanya yang semula fokus dengan makanan di hadapan nya, kini sudah beralih menatap gadis cantik itu.
Tadi tepat pukul sebelas, ibu dan ayah Bayanaka memerintahkan Zoya untuk makan siang sejenak. Beruntung saat ia tengah berjalan di koridor, ia bertemu dengan Reshaka yang terlihat ingin menuju ruangan Nadhira. Lalu dengan sigap gadis itu menggiring Reshaka untuk menemaninya pergi makan siang di kantin rumah sakit tempat Reshaka bekerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Hurt
ChickLitAku pernah bermimpi dicintai seseorang sebegitu dalam hingga rasanya aku tak ingin terbangun dari tidur panjangku, tapi layaknya mimpi pada umumnya mau tidak mau, suka tidak suka.. aku harus tetap bangun, kan? Aku Nadhira Adya Ningrum dengan bodohn...