- Tujuh -

1K 61 4
                                    

Jangan lupa dipencet lambang bintang-nya ya temen-temen! (:

✢✢✢

Nadhira menghela nafas pelan saat melihat balasan pesan dari Bayanaka. Matanya menelusuri tiap sisi di rumah besar milik suaminya itu, tadi pukul setengah sebelas siang pak Ujang -supir pribadi Bayanaka- menghubungi Nadhi, bahwa ia sudah menunggunya di lobby hotel tempatnya menginap. Nadhira akui rumah Bayanaka tidak terlalu besar -bila dibandingkan dengan rumah keluarga milik kedua orangtua Kanaka- Rumah bercat abu-abu muda itu memiliki tiga lantai dengan fungsi masing-masing. di lantai dasar terdapat garasi, kamar tidur asisten rumah tangga, gudang, dan dapur kotor. Lalu, di lantai satu terdapat ruang tamu,ruang keluarga, dapur bersih beserta mini bar, serta satu kamar tidur. Dan terakhir lantai dua hanya terdiri dari tiga kamar tidur dan satu ruang kerja milik Naka. Di bagian belakang rumah terdapat sebuah gazebo berwarna coklat tua dan tepat di samping gazebo terdapat sebuah kolam ikan yang berisikan ikan-ikan koi yang lucu. ah, di dekat pintu kaca juga terdapat sebuah meja makan berwarna senada dengan gazebo.

"maaf bu, ibu nanti malem mau makan apa ya? biar bude siapin,"

Nadhira menolehkan kepalanya saat mendengar suara bude Nur, yang kini sudah berdiri tepat di sebelah kanan nya. Bude Nur adalah salah satu asisten rumah tangga yang bekerja bekerja di rumah Bayanaka.

"apa aja deh bude, aku lagi ngga pengen apa-apa soalnya"

"yaudah kalo gitu saya permisi ke dapur dulu ya bu" pamit bude seraya berjalan meninggalkan Nadhira seorang diri.

✢✢✢

"hai sayang, kamu udah lama?" Bayanaka menolehkan kepalanya saat mendengar suara kekasihnya dari arah pintu masuk. Wajah suntuknya menghilang saat melihat wajah kekasihnya yang kini melangkah mendekat ke arahnya.

"udah dari jam setengah delapan tadi, hampir mati bosen aku kelamaan nunggu kamu," gerutu Bayanaka yang hanya di balas dengan kekehan kecil oleh perempuan yang kini sudah bersandar manja di lengan kirinya

Sasya mengecup pelan bibir kekasihnya itu, "sorry, aku lupa bilang sama kamu kalo semalem aku nginep di rumah Deasy buat ngerayain bridal shower. Kamu udah makan?"

"belum tapi sekarang aku ngga butuh makanan karna malam ini aku bakal makan kamu" ujar Bayanaka dengan menunjukan smirk yang tercetak di wajah tampan nya.

"siapa takut?" tanpa menunggu waktu lama, Bayanaka pun segera menempatkan Sasya tepat di bawah tubuhnya. Lalu, mencium bibir Sasya dengan penuh nafsu di sertai tangan yang menjelajah ke seluruh bagian tubuh Sasya. 

✢✢✢

"kalo kamu di sini sama aku, istri kamu gimana?"

Bayanaka yang semula tengah fokus mengelus punggung telanjang milik kekasihnya itu pun sontak menghentikan gerakan tangannya saat mendengar sebuah pertanyaan keluar dari bibir sang kekasih.

"ya ngga gimana-gimana, tadi pagi setelah aku ninggalin dia di hotel,aku langsung telpon pak ujang buat jemput dia, jadi kemungkinan dia sekarang udah di rumah,"

"dia tau kalo kamu ninggalin dia buat ketemu aku?" tanya sasya pada Naka

Naka mengedikan bahunya, tanda tidak tahu. "aku juga ngga peduli semisal dia sadar aku pergi buat nemuin kamu"

"kamu ngga takut orangtua atau kakak kamu tau? aku takut kalo mereka tau," Bayanaka mengelus rambut kekasihnya itu pelan, mencoba menenangkan hati wanita itu

"selepas acara mami, papi serta keluarga kakak ku langsung balik ke Korea. Katanya ada kerjaan yang harus papi urus, jadi kamu tenang aja ya? kita berdua bakal tetep aman" jelas Kanaka yang hanya di balas dengan senyuman nakal oleh wanita di depannya.


Love Is HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang