"Ughhh" jeongyeon pun terbangun di sebuah kasur.
"Aku dimana?" ia pun mengamati seluruh sisi ruangan tempat ia terbangun.
*Toktoktok
"Selamat pagi, anda sudah bangun rupanya." Ucap seorang wanita paruh baya sambil masuk ke dalam kamar jeongyeon membawakan kereta dorong berisi makanan.
"Euh? umm a-annyeonghaseyo.." jeongyeon pun sedikit menunduk.
"Annyeonghaseyo tuan?" tanya wanita itu.
"Ah eumm yo- yoo jeongyeon imnida."jeongyeon pun memperkenalkan dirinya
"Ahh tuan jeongyeon, perkenalkan saya Shin Youngja, anda bisa memanggil saya bibi shin." ucap wanita itu.
"ah n-ne bibi shin." jeongyeon pun sedikit membungkuk.
"Anda pasti lapar, silakan makanlah dulu. Anda harus mengembalikan tenanga anda. Kemarin, anda mengeluarkan banyak darah." ucap bibi shin.
"Ah iya, luka ku.." jeongyeon pun melihat luka di perutnya yang sudah kering.
"Bagaimana bisa??" ia pun bingung.
"Kemarin, nyonya mengobati anda." jawab bibi shin.
"Nyonya?? apa maksud anda sang putri kegelapan?" tanya jeongyeon.
"Ya, dia mengembuhkan luka mu semalam." ucap bibi im.
"Dia.. dimana sekarang??" tanya jeongyeon.
"Nyonya sedang sarapan di ruang makan sekarang. Setelah anda sarapan, anda bisa menemui nyonya nanti. Saya harap anda menyiapkan diri." bibi shin pun memberikan nampan berisi sarapan kepada jeongyeon.
"Terima kasih bibi shin." ucap jeongyeon.
"Ini baju dan handuk untuk anda nanti mandi. Kamar mandinya ada di balik pintu itu." Bibi shin menaruh pakaian di sebuah meja lalu menunjuk ke arah ujung ruangan.
"Terima kasih banyak bibi shin.." jeongyeon pun mulai menyantap sarapannya.
"Sama sama tuan jeongyeon, kalau begitu saya tinggal dulu." bibi shin pun pergi keluar dari kamar jeongyeon.
"Jadi, aku yang terpilih" ucap jeongyeon sambil menyuap makanannya.
"Berarti, aku di beri waktu 10 tahun untuk mengakhiri kutukan ini ya?" pikirnya.
"Tapi katanya, orang yang tinggal disini paling lama hanya bertahan sampai 1 bulan. Apakah seburuk itu??" pikir jeong
"Kastilnya memang mengerikan sih, tapi.. bibi shin bilang putri kegelapanlah yang mengobati aku. Kalau begitu artinya dia orang yang baik kan?" jeongyeon pun menyelesaikan sarapannya.
"Tadi katanya disini kan kamar mandinya?" gumam jeongyeon sambil membuka pintu diujung kamar itu.
"Woahhh bahkan kamar mandinya saja sebesar rumahku" kagum jeongyeon.
Setelah mandi, ia memutuskan untuk merapihkan kasur dan bekas sarapannya. Ia keluar membawa nampan berisi piring yang telah ia pakai. Ia celingak celinguk kesemua arah melihat isi kastil itu.
"Wahh aku sepertinya harus membeli kompas." ucap nya sambil terkagum kagum betapa besarnya kastil itu.
"Tuan jeongyeon?" panggil bibi shin.
"Eoh? bibi shin. Aku mau mengantar piring kotor ini." ucap jeongyeon seraya menghampiri bibi shin.
"Ahh harusnya anda biarkan saja di kamar, nanti biar saya yang ambil." bibi shin pun meraih nampan dari tangan jeongyeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
La Neige Noire
FanfictionFull chapter. Reminder! Urutan cerita berantakan dan memang tidak bisa dibetulkan oleh penulis, tolong baca sesuai urutan nomor setiap episode. Mohon maaf dan terima kasih. Cinta pertama seharusnya menjadi yang termanis bagi siapa pun. Tapi apa jad...