Mylove only for U jim!

2.4K 176 34
                                    

Seulgi terbangun dari pingsannya, remang remang siluit itu menangkap cahaya lampu yang begitu silaw di mata.

"Baiklah, trimakasih ayah..."

Itulah suara yang ia dengar pertama kali saat ia baru saja sadar.

Ia menangkap jelas suara maskulin itu, suara yang sudah beberapa minggu ini tak lagi ia dengar memanggil namanya.
Suara itu, yang di yakini milik suaminya Park jimin.

Apa yang terjadi saat dirinya tak sadarkan diri, hingga kepulangan jiminpun tak dapat ia ketahui...

Apakah jimin pulang? sejak kapan? Selama itukah dirinya terpejam hingga ia tak mengetahui kepulangannya?

Pertanyaan itu yang terngiang di otaknya sendiri.

Bahkan waktu pun seulgi tak tau menunjukan pukul berapa... Ia seperti di buat linglung dengan keadaan saat ini.

Yang bisa ia tangkap saat ini hanyalah cahaya lampu pijar yang begitu menyala terang di atasnya, tak ada pantulan cahaya dari luar yang menembus masuk kedalam kamarnya, sehingga ia mengira bahwa waktu mungkin telah menunjukan malam hari...

Lama terdiam hingga kesadarannya telah terkumpul, seulgi berusaha bangun, ia memposisikan tubuhnya dari berbaring menjadi duduk...

Perlahan seulgi mulai menurunkan kakinya hingga menyentuh lantai kamar yang terasa dingin, dan ia berdiri....

Berat!

Ia merasa tubuhnya begitu berat, pandangan matanya menangkap keadaan sekitar terasa berputar tak beraturan, pusing sekali.

Seulgi memaksakan dirinya untuk tetap berdiri, ia harus turun kebawah.

Seulgi haus! Ia membutuhkan cairan untuk membasahi tenggorokannya yang terasa begitu kering...

Sialnya, tak ada yang bisa ia mintai pertolongan dalam keadaan sakit seperti ini..

Rasanya sungguh percuma jimin mempekerjakan banyak pelayan di rumahnya, jika dalam keadaan seperti ini ia harus bersusah payah untuk mengambilnya sendiri.

Dan mungkin benar, suara jimin yang ia dengar diawal hanyalah sebuah mimpi, buktinya saat ia sudah benar benar sadar untuk melihat seluruh sisi kamar, ia tak juga mendapati siapapun di sini.

Dengan tenaga yang belum cukup kuat untuk menyanggah tubuhnya, seulgi tetap bertahan untuk berdiri, dan kini kakinya perlahan melangkah dengan gontai...

Satu dua langkah berhasil seulgi lakukan, namun tak lama rasa pusingnya kembali datang, hingga membuat langkahnya harus berhenti.

Akhirnya seulgu memutuskan untuk mencari pijaran agar dapat menyanggah tubuhnya.

Dan beruntung, tak jauh dari posisinya, ada sebuah single kursi yang mungkin bisa ia jadikan pijaran...

Namun belum berhasil ia menggapai kursi itu, tubuhnya sudah tak dapat di ajak bekerja sama. Kakinya goyah, ia tak bisa lagi mempertahankan keseimbangan tubuhnya...

dan benar hal itu terjadi...Ia limbung!

"Ahkkk "

Beruntung sebuah tangan berhasil menahan dan merengkuh tubuh mungilnya, hingga tubuhnya tetap tertahan pada posisi semula.

Ohh tunggu dulu ...

Tangan?

Seulgi tersadar, ia kembali pada fikirannya di awal, karna ternyata benar... ada sebuah kehidupan lain selain dirinya disini.

"Apa yang ingin kau lakukan? kau belum sepenuhnya sehat" ujar lelaki itu dengan nada khawatir.

Dan suara itu menjawab rasa penasaran seulgi akan tangan yang berhasil menyelamatkan tubuhnya..

ALL CHANGE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang