Yang paling menyusahkan buatku bukanlah bertemu mantan yang belum moved one,
tetapi bertemu jajaran lelaki yang
kupatahkan hatinya.~Aerilyn Sasikirana Elvarette
❄️❄️❄️
Gadis cantik dengan rambut terurai sepunggung itu berjalan seperti biasa ke arah kantor setelah membeli satu cup machiatto favoritnya.
I need a little bit of coffe for my day. Itu yang selalu terucap dari mulutnya, setiap pagi. Padahal, itu juga bukan benar-benar kopi.
Pagi ini, Aerilyn –begitu gadis itu dikenal– tampak menawan dengan blouse garis-garis bernuansa pink-merah dan rok A line selutut bewarna pink. Selain satu cup machiatto, ia juga membawa satu kotak berisi enam gelas kopi. Tentu saja, untuk rekan-rekan di kantornya. Hatinya sedang bahagia, mengingat kejadiam tadi malam.
Semalam, Pak Arsa, General Manager Hotel tempatnya bekerja, memberikan sebuah berita membahagiakan. Aerylin dipromosikan menjadi Marketing Manajer di cabang Hotel baru yang akan beroperasi mulai September nanti. Senang? Tentu saja! Menjadi Marketing Manajer di hotel itu adalah salah satu pencapaian yang ingin ia raih.
Meski sebenernya mungkin seharusnya masih butuh beberapa tahun lagi, tapi semesta sedang baik padanya. Naura –Marketing Manajer yang ditunjuk sebelumnya– resign, sehingga dibutuhkan seseorang untuk menggantikannya. Luar biasanya, Naura merekomendasikan dirinya. Lebih luar biasanya lagi, manajemen pun menyetujuinya. Tuhan benar-benar sedang berbaik hati padanya, bukan?
"Pagi!" sapa gadis itu dengan suara cerianya begitu memasuki divisi marketing. "Coffee for starting the day." Aerilyn mengangkat kotak berisi kopi dan menaruhnya di dekat meja meeting. Rekan-rekannya pun langsung bersorak kegirangan. Tentu saja, yang dibawakan Aerilyn adalah kopi kesukaan mereka.
Aeri menatap sekilas ke arah meja kerjanya dan menghela napas pelan ketika melihat sesuatu yang ada di atas mejanya . Lagi-lagi buket bunga mawar sudah ada di sana.
Kapan laki-laki itu berhenti mengiriminya bunga?
"Makasih, Calon Bos!" Ucapan terima kasih dari Dina membuat Aeri kembali mengalihkan pandanganya ke arah Dina dan tersenyum. Dina ini nantinya akan menjadi marketing team leader mengantikan Aerilyn.
"Gila! Gue masih nggak nyangka lo bakal gantiin Mbak Naura." Ini adalah Jatra yang berbicara. Sebelumnya, Aerilyn dan Jatra sama-sama marketing team leader.
"Apalagi gue, Jat. Pas semalem dipanggil Pak Arsa, gue udah adem panas aja. Nggak nyangka dapet durian runtuh," jawab Aerilyn asal sambil melirik ke ruangan Naura. "Mbak Naura udah dateng?"
"Udah, dia nyariin lo tadi. Bisa-bisanya Marketing Manajer yang baru justru dateng paling siang di ruangan ini," sindir Jatra sambil tersenyum jenaka. Aerilyn sendiri yang tidak terlalu peduli dengan sindiran bernada gurauan itu pun hanya nyengir tak jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOLICITUDE
RomanceMenikah? Jangankan menikah, pacaran aja nggak pernah ada dalam kamus Aeri. Lalu, apa yang harus dilakukan ketika ibunya meminta ia segera menikah? Aeri nyaris gila. Haruskah memilih antara bahagia dengan tetap pada pilihan hidupnya menjadi single f...