Menikah? Jangankan menikah, pacaran aja nggak pernah ada dalam kamus Aeri. Lalu, apa yang harus dilakukan ketika ibunya meminta ia segera menikah? Aeri nyaris gila.
Haruskah memilih antara bahagia dengan tetap pada pilihan hidupnya menjadi single f...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Apa pernikahan sebuah perlombaan? Kenapa harus pusing dengan ucapan orang lain? Ketika ini adalah hidupku, bukan milik orang lain
~ Aerilyn Sasikirana Elvarette
🎵🎵 What about us? - Ify Alissa
❄️❄️❄️
Jumat siang, Aeri sudah bersiap untuk meninggalkan apartemen studionya dengan sebuah koper berukuran sedang. Mengenakan rok jeans selutut dan kaos putih dilapisi blazer membuatnya nampak begitu casual yet beautiful. Aeri membiarkan rambutnya tergerai seperti biasa. Ia hanya tinggal memesan taksi online ketika ponselnya justru berbunyi. Senyum terkembang melihat id caller si penelpon.
"Lo berangkat jam berapa dari apartemen, Sy?" Suara Ino segera menyapa begitu Aeri mengangkat panggilan di ponselnya. Pertanyaan Ino sukses membut Aeri mengeryit.
"Kenapa emang?"
"Gue mau anter lo ke bandara." Aeri reflek memutar bola matanya. Ino ini kadang suka berlebihan. Memang dia lupa kalau Aeri lebih dari tua dan lebih mandiri darinya.
"Nggak usah. Ngapain, No? Gue bisa berangkat sendiri."
"Lo emang bisa berangkat sendiri. Gue yakin itu. Tapi ... gue mau anter lo. Tungguin gue."
"Nggak. Gue udah pesen ojol."
"Batalin."
"Ogah! Udah ah, gue brangkat. Bye, No!" Aeri memutuskan sambungan telepon. Tak peduli jika nanti Ino mengomelinya. Ia sudah nyaris terlambat sehingga harus segera turun ke lobi. Aeri pun menggeret kopernya dan menuju pintu.
Tepat ketika Aeri membuka pintu, tubuh Aeri terkesiap ketika melihat sosok yang sudah berdiri di depan pintu apatemennya. Tampak rupawan dengan kaca mata hitam bertengger di hidungnya. Aeri memejamkan mata sejenak sebelum kemudian menatap tajam lelaki di hadapannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
