[ Six - Healing ]

1.2K 238 407
                                    

Sometimes you could run away from your problem, but that doesn't make you strong anyway~ Cedric Bethovino

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sometimes you could run away
from your problem,
but that doesn't make you strong anyway
~ Cedric Bethovino

🎵 Carrie Underwood - I'll stand by you

❄️❄️❄️

Aeri terdiam di dalam mobil yang dikendarai Ino. Pikirannya masih melayang pada pembicaraannya dengan Arash.

"Ibu sakit apa?"

"Darah tingginya kumat, Mbak. Seminggu ini Ibu kelihatan murung. Yang aku tau, setelah Ibu telepon Mbak Aeri." Nada suara Arash jelas terdengar menuduh. Aeri memang tidak pernah akur ataupun bisa dekat dengan adiknya itu. Tentu saja, ada alasan kuat dibalik itu semua yang membuat Aeri tidak bisa menyalahkan Arash yang seolah tak menyukainya.

"Kita cuma sedikit berdebat. Gimana keadaan Ibu?"

"Masih lemas. Mbak nggak berniat ke sini gitu?"

Aeri menghela napas berat. "Mbak baru aja landing dari Paris, Rash. Mbak kabari lagi nanti."

"Apa harus nunggu Ibu sekarat baru Mbak mau pulang?!"

"Arash!"

"Ada yang salah dari pertanyaanku? Kapan Mbak pernah mengunjungi Ibu ke sini? Selalu Ibu yang harus datang ke sana kalau Ibu ingin ketemu Mbak Aeri."

"Sassy." Suara Ino mengembalikan Aeri dari lamunannya. Gadis itu melihat ke sekitar untuk mengembalikan pikirannya yang kalut.

"Dari ekspresi lo, gue tahu lo lagi nahan buat ngomong sesuatu. Something happens?"

Aeri menghela napas lelah. "Ibu sakit, No. Arash minta gue pulang buat nengok Ibu."

"You should go, Sy."

Aeri tidak segera menjawab. Pikirannya masih kosong, terlalu banyak yang harus dipikirkannya. "Perlu gue ingetin kapan terakhir kali lo pergi ke rumah itu? Gue tanya deh, sampai kapan lo mau menghindar?" Lagi, Ino yang memang selalu dengan mudah membaca Aeri, mengemukakan pendapatnya.

"Gue belum siap, No. Bertemu eyang putri, keluarga itu, rumah itu ... gue nggak bisa bayangin apa yang bakal terjadi sama gue."

"Sometimes you could run away from your problem, but that doesn't make you strong anyway." Ucapan Ino ada benarnya. Akan tetapi, Aeri masih belum mempercayai dirinya sendiri. Ia belum sepenuhnya percaya bahwa dia benar-benar sembuh. "Gue bisa temenin lo ke sana." Aeri reflek menolehkan kepala menatap Ino kaget. Buat apa juga Ino menemaninya.

SOLICITUDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang