[ Huit - Rooftop Talk ]

1.1K 237 445
                                    

When i don't have a home to return to When i don't have someone to lean onThere you are, standing in front of meBringing back my home~Aerilyn Sasikirana Elvarette

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

When i don't have a home to return to
When i don't have someone to lean on
There you are, standing in front of me
Bringing back my home
~Aerilyn Sasikirana Elvarette

❄️❄️❄️

Narendra Rayyan Bhaskara.

Baru kali ini Aeri memperhatikan nama Naren. Pada saat seminar yang lalu pun, Aeri sepertinya tidak begitu memperhatikan perkenalan Naren. Entah kenapa, nama belakang Bhaskara terlewat dari perhatiannya.

"Pak Naren masih keluarga sama Mbak Naura?" bisik Aeri kepada Naura yang tidak menjawab tapi justru hanya tersenyum sambil mengarahkan matanya ke arah depan sebagai kode agar Aeri memperhatikan rapat.

Sampai dengan rapat sekaligus perkenalan GM yang baru berakhir, Aeri masih kehilangan fokusnya. Bagaimana bisa Naren yang adalah General Manager AC Hotel di Paris berakhir di tempat ini? Memang kedua hotel berada di bawah jaringan grup hotel yang sama, tapi level kedua hotel ini berbeda. Level Aloft berada di bawah AC Hotel. Lalu, bagaimana bisa seseorang yang sudah menjadi GM AC Hotel di Paris justru berakhir berada di Aloft dengan posisi yang sama? Is there something she miss?

"Hei." Senggolan sikut Naura menyadarkan Aeri dari lamunannya. "Kamu kayak nggak fokus gitu sih, Ri. Kamu nggak sedang terpana sama GM yang baru kan?" Kalimat terakhir itu diucapkan dengan nada menggoda, membuat Aeri mendengus kesal.

"Mana ada, Mbak. Aku pernah bertemu Pak Naren di AC Hotel waktu seminar lalu. Dia GM di sana, tapi ... kenapa bisa dia malah jadi GM di sini? Hotel kita berada di bawah level AC Hotel kan?" Aeri akhirnya memilih menyuarakan rasa penasarannya. Terlihat Naura yang tersenyum, senyum yang Aeri sendiri tidak bisa mengartikan.

"Everything has its own reason." Begitu saja, dan Naura menepuk bahu Aeri pelan, bangkit dari kursinya dan berjalan keluar dari ruang rapat. Setelahnya, baru Aeri menyadari kalau ruangan rapat sudah kosong. Hanya tinggal dirinya. Aeri pun bergegas menyusul Naura yang sudah menghilang di balik pintu.

Saat sudah berada di luar ruangan, Aeri melihat Naura yang berjalan berdampingan dengan Naren dan Aldi. Aeri memilih berjalan di belakang ketiganya dalam diam.

"Gue kira Bang Arsa bercanda waktu bilang lo bakal jadi GM di sini, Ren."

"Gue udah pernah cerita ini ke lo kan, Kak."

"Iya, sih. Gue pikir itu cuma angan-angan. Nggak taunya beneran. Untung gue udah proses resign. Harus banget dua kali gue jadi bawahan sepupu sendiri yang gila kerja dan kejam macem lo dan Bang Arsa." Ucapan Naura sepertinya hanya bercanda karena kini keduanya justru tertawa.

Jadi, Narena adalah sepupu Naura. Seperti Arsa yang juga sepupu Naura. Kenapa Aeri berasa bekerja di hotel milik keluarga Bhaskara. Padahal hotel ini bukan milik keluarga Bhaskara.

SOLICITUDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang