Seli POV
Annyeong! Aku Seli. Fans beratnya Bang Joong-ki.
Aku paling suka mendengar lagu boyband dan menonton drama korea. Bisa dibilang aku ini KPopers sejati. Apa ada yang sama denganku?
Boyband apa yang paling kalian suka? Siapa biasnya? Drakor favorit kalian apa?
Eh, maaf. Malah jadi bahas KPop.
Kali ini penulis ingin bercerita melalui sudut pandangku. Jadi ia menyuruhku menulis cerita ini. Setelah sebelumnya dari sudut pandang Raib.
Mungkin tata bahasanya tidak akan seindah yang diceritakan oleh Ra.
Entahlah kalau dibandingkan dengan cerita dari sudut pandang Ali (part 5).
Semoga kalian suka ya!
***
Pagi hari. Aku masuk ke dalam kelas. Raib belum datang. Tapi aku melihat Ali yang tertidur di mejanya.
Aku memikirkan ide yang bagus. Kakiku melangkah mendekati Ali.
"Ali, bangun. Ini aku Raib." Aku pura-pura menjadi Raib, berbisik pelan di dekat Ali.
"Ra... aku suka kamu." Ali mengigau pelan.
Omo! Aku menutup mulut. Menahan tawa.
"Ali dan Raib pasangan serasi, aku cinta pentungan kasti." Ali berkata sekali lagi.
Kali ini aku benar-benar tertawa lepas mendengar perkataan Ali. Ali pun terbangun mendengarnya.
"Eh, Se-lhi, khena-pha kha-mu ther-tawa?" Ali bertanya sambil menguap.
"Kamu tadi mengigau saat tidur, bilang suka sama Ra. Tapi kamu malah cintanya sama pentungan kasti." Aku terus tertawa.
"Eh?" Ali menatapku bingung. Wajahnya memerah.
"Aku sudah menduga, kamu pasti suka sama Ra, kan?" tanyaku.
"Hm. Yeah, memangnya kenapa?" Ali berkata santai sambil mengucek mata dan mengacak-ngacak rambut berantakannya. Sepertinya ia belum sepenuhnya sadar.
"Astaga Ali! Aku tuh gemas sama kalian! Hampir setiap hari kalian bertengkar, padahal saling suka."
"Saling suka?"
"Iya, aku merasa Raib juga menyukaimu tapi tidak mau mengakuinya."
"Yeah, aku ini kan genius, jago main basket, super badass. Gimana nggak ada yang suka? Pembaca juga pasti suka padaku."
Aku menepuk dahi. "Intinya, Ali," aku mulai berkata serius, "aku ingin membuat rencana agar kamu bisa semakin dekat dengan Raib."
"Bagaimana caranya?"
"Kamu bisa mengajakknya jalan berdua."
"Mana mungkin Raib mau."
"Kalau begitu, kita ajak Ra jalan bertiga. Nanti aku pikirkan cara supaya kalian bisa berdua."
Tak lama kemudian Raib masuk ke dalam kelas.
"Selamat pagi, Ra!" Aku menyapa Raib dengan semangat.
"Pagi Seli." Raib menjawab sambil tersenyum. Sangat cantik.
"Aku punya rencana," kataku.
"Rencana apa?" Raib bertanya penasaran.
"Besok kan hari libur. Bagaimana kalau kita jalan-jalan bertiga?"
"Boleh, jalan ke mana?"
"Kita pergi ke Taman Hiburan saja," usulku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Raib Seli dan Ali
FanficBosan menunggu novel serial Bumi yang selanjutnya terbit? Kangen sama aku, Seli, dan Ali? Aku sarankan untuk membaca fanfiction ini. Cerita pendek tentang keseharian kami yang siap menghalau rasa bosanmu. Namaku Raib, aku bisa menghilang. Seli, tema...