5. Alone

31 2 0
                                    

Lapangan SMA Angkasa

"Eh Lo berdua! Sini" ujar seorang perempuan yang berdiri dengan tangan menyilang di depan dada.

"Ada apa ya kak?" Ujar salah satu dari kedua perempuan yang hendak masuk ke sekolah tapi di hentikan oleh suara perempuan tadi

"Mau kemana lo berdua?" Tanya jeni dengan wajah datar

"Mau ke kelas kak"

"Kalian gak liat?! Ini jam berapa!!" Tegas jeni pada kedua nya.

Sedangkan jerry kini dia berpenampilan berbeda hanya rambut yang biasanya di kepang sekarang ia biarkan tergerai namun masih dengan kacamata bulat yang bertengger di hidung mancungnya.

"Jer Lo urus mereka bertiga ya gue mau urus dua ciwi-ciwi itu"

"Siap komandan" ujar Jerry

"Kalian bertiga tulis nama masing-masing di buku ini, nih" ujar jerry sambil memberikan buku dan bolpoin ke  cewek yang terlambat.

Sementara jeni kini sedang menebarkan aura jahatnya.

"Lo berdua ikut gue... Eh Lo bertiga! Sini Lo!" Ujar jeni lalu saat ia melihat ketiga laki-laki berjalan masuk kedalam koridor kelas tanpa rasa bersalah ia lalu meneriaki ketiga nya.

"Ya elah Jen kita kan prenn ya kan? Boleh lah kita masuk ke kelas"ujar mahendra

"Iya Jen ... Gue traktir Lo deh entar yap"ujar diego

"Iya entar biar di traktir diego" ujar janu

Ketiganya ternyata merupakan teman satu kelas jeni dan jerry.

"Traktir apa dulu nih?" Nego jeni

"Besok gue beliin kesukaan lo"ujar diego dengan senyum

"Ya apa dulu lah" ujar jeni

"Gue kasih satu paket peralatan make up Lo entar Lo tinggal chat gue merk nya. Gimana?"

"Eemmm... Gimana ya makeup gue masih ada banyak tuh... " Ujar jeni

"Gue ganti deh tas limited edition aja gimana?"

"Tas gue masih banyak dan juga bagus gak perlu gue"

"Lo mau apa dari gue?" Tanya Diego pada jeni

"Emm apa ya... Ikut gue bakal gue jelasin yang gue mau dan buat Lo berdua ikut mereka" ujar jeni pada ketiga cowok lalu kepada kedua cewek tadi ia menunjuk ke arah Jerry dan ketiga perempuan yang berdiri di depan bendera.

"Baik kak"

lalu jeni berjalan ke tengah lapangan sementara ketiga nya beradu pandang lalu mengikuti langkah jeni.

"Mau kemana? Jangan bohongi kita Lo Jen" ujar Mahendra

"Ikut aja dulu ribet amat dah Lo" ujar jeni

Sesampainya di taman jeni berbalik menghadap ketiga yang juga berhenti di depan jeni. Lalu jeni menyilang kan kedua tangannya di depan dada.

"Gue mau tanya deh Lo bertiga"

"Tanya aja atuh neng jeni" ujar janu yang nampak sangat mengagumi jeni terlihat dari perilaku dan tatapannya pada jeni.

"Dih apa an sih Lo jan" ujar jeni geli

"Biasa lah dia mah naks-" ujar diego yang belum selesai mulutnya di sumpal dengan tangan Janu.

"Apa an Lo berdua aneh..."

"Emang" ujar Mahendra

ALONE (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang