Yuhuu kembali lagi bersama gue
dalam cerita alone..
Happy Reading
Setelah acara itu berakhir Jerry dan jeni memutuskan untuk pulang ke diaman masing-masing.
Jerry yang sedang asik rebahan di kasur dengan mata terpejam, sebuah air mengalir dari sudut matanya.
Semakin lama semakin deras air yang keluar, rasa sesak dan nyeri di hati mulai menjalar. Ia membalikkan tubuhnya ke posisi tengkurap, agar mengurangi rasa sesak dan nyeri.
Lalu ia menatap ke jendela kaca besar yang ada di kamarnya. Ia meraih remot yang berfungsi membuka dan menutup jendela. Lalu ia tekan untuk membuka jendela itu hingga terlihatlah bintang-bintang yang indah sedang menghiasi malamnya.
"Sudah 10 tahun ya... "
Sepuluh tahun ia berjuang untuk menghilangkan ingat buruk masa lalu.
"Gue gagal... "
Gue gagal menghilangkan ingat itu, sejauh apa pun gue jalani tetap gue akan ingat kenangan inndahhh itu.
Hingga membekas sampai sekarang....
Gue udah berusaha mati-matian tapi apa gak ada hasil. Tuhan gue harus gimana?
Apa iya gue harus nyerah?
Apa iya gue akan selalu mengingat kenangan itu?
"Arggg"
Jerry hilang kendali ia segera masuk ke kamar mandi mencari benda kesayangannya yang sudah sangat lama ia mainkan.
"Dapat.. Arg.. " ujar Jerry tanpa menunggu ia segera memainkan benda itu di lengan atasnya. Iya di sana dimana bagian itu sangat bagus dan yang paling penting tak ada yang tau aksinya ini.
"Ahaha ... Thanks.." ujarnya lalu melempar benda itu sembarangan. Walaupun ia tak memainkan pisau itu dalam ke lengannya tapi mampu membuat darah mengalir sedikit demi sedikit, rasa perih dan nyeri kini mendominasi namun bukan nyeri di lengannya yang ia rasakan melainkan luka di hati. Yang tak kunjung hilang.
Setelah dirasa cukup ia kembali sadar atas kegilaannya. Ia segera bangkit dengan tenaga yang tersisa dan menyalakan shower lalu air itu keluar mengguyur seluruh tubuh jerry. Begitu pun darah itu ikut mengalir hingga ke baju.
Karena mengguyur tubuhnya begitu lama membuat ia menggigil dengan wajah pucat dan seluruh tubuhnya terasa dingin.
Ia memutuskan untuk segera mengakhiri kegiatannya dan setelah membersihkan diri dan berganti pakaian, ia merebahkan dirinya di kasur dan menaikkan suhu ruangan.
Tak lama kemudian ia terlelap.
Paginya jeni sudah siap dengan seragam yang melekat di tubuhnya.
Jeni berada di ruang tengah, Jessica yang sedang dari dapur melihat kedatangan jeni langsung saja ia hampir.
"Jen udah sarapan belum?" Tanya Jessica pada jeni yang datang dengan muka kesal hendak berjalan ke lantai atas namun terhenti saat Jessica memanggil namanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALONE (COMPLETED)
Fiksi RemajaFOLLOW AUTOR DULU DONG GUYS BIAR AUTOR BISA LANJUT KE CERITA... Dunia ini luas berjuta warna warni kehidupan namun yang ku harap hanya sebuah kasih sayang yang tulus tanpa membeda -bedakan besar Kecil cantik jelek wangi bau hitam putih. Ku tau itu s...