14. Alone

20 2 0
                                    

HAPPY READING

"No problem... Lanjut.."

"Tiga tahun..." Guman seseorang di balik dinding

---

Di kamar yang bernuansa cat putih dan seorang yang tengah tidur di samping brankar perempuan dengan mata yang terus tertuju pada Jerry.

"Aku akan selalu di samping kamu dimana pun dan kapan pun je, aku gak akan aku lepaskan kamu lagi..." Ucapnya penuh keyakinan.

"Aku gak tau kalo hidup kamu akan se rumit ini, aku janji gue akan sebisa mungkin ada untuk kamu" lanjutnya

Krett

Pintu di geser, terlihat seorang perempuan menghampiri kedua manusia itu. Gerry membenarkan posisinya menjadi duduk.

"Gerry ... Kamu masih di sini?"

"Iya Tante, maaf kalo saya ganggu Tante dan jerry"

"Eh enggak kok, malah Tante seneng ada yang jaga jerry" ucap Jessica dengan senyum dan ramah

Jessica duduk di sofa dekat jendela dalam ruang VVIP itu. Gerry beranjak dari brankar dan duduk di sofa seberang Jessica.

"Tante..."

"Ya?"

"Boleh saya tanya sesuatu tentang jerry?" Ucap Gerry dengan hati-hati tapi dengan mimik santai

"Tanya aja ger... Kenapa harus izin Segala" ucap jessica lalu melirik jerry yang masih tidur di brangkar

"Kota bicara di luar saja ya" ucap jessica lalu keduanya keluar ruangan lalu duduk di sifat samping pintu ruangan.

"Hehe iya tan... Emm... Maaf Tan bukannya Jerry itu memiliki marga vendra? Dan kenapa dia bisa.." Ucap Gerry dengan menatap Jessica.

"Sebenarnya itu bukan hak tante untuk menjelaskan semua kebingungan mu, tapi..."

"karena Tante tau kamu anak yang baik dan menurut Tante kamu bisa menjaga Jerry ... Oke lah Tante jelaskan." Ucap Jesica pada Gerry

"Jerry merupakan....."

Setelah menjelaskan pajang lebar...

"Boleh saya bertanya satu pertanyaan lagi Tante"

"Jangan satu seribu aja Tante jawab haha" ucap Jessica disela tawa, sementara perempuan itu masih dalam pengaruh obat-obatan.

"Hehe .. kenapa dia bisa kembali terkena penyakit itu tante?"

"Itu semua salah tante... Seandainya tante gak ninggalin jerry waktu itu mungkin ... Kejadian seperti ini tidak terulang lagi" ucap Jessica menyalahkan dirinya, entah kenapa hati jessi serasa di remas-remas saat melihat putrinya kembali merasakan penyakitnya.

"Itu bukan salah kamu... itu salah bocah itu" Ucap seseorang dari balik dinding

Kedua orang tadi terkejut melihat pada orang itu.

"Fa-farah!" Ucap Jessica terbata-bata

Farah berjalan mendekati kedua orang yang otomatis keduanya berdiri.

ALONE (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang