Angin

2.2K 258 64
                                    

Tak selamanya hal yang kamu inginkan akan terjadi. Terkadang semesta tahu mana yang jauh lebih baik untukmu. Jangan pernah memaksa agar semua keinginanmu bisa terwujud. Karena yang akan kamu dapatkan hanya ketidakpuasan seumur hidup.

Happy Reading!!

Selamat melihat keuwuan Algar sama Alura✨ seneng banget liat respon kalian di part sebelumnya<3

🌵🌵

"Woy mau kemana lo Al?" tanya Satya yang melihat Algar langsung pergi setelah hukuman selesai.

"Mau ketemu pacar, titip tas gue ya." Algar melempar tasnya dan ditangkap oleh Satya.

Algar melangkahkan kakinya menuju kelas Alura, ya mereka berdua beda kelas. Algar kelas IPA-4 sedangkan Alura IPA-1. Saat sudah sampai di kelas Alura, Algar melihat Alura sedang belajar sembari memakan roti sandwich miliknya.

"Belajar hm?" tanya Algar yang sekarang sudah duduk di samping Alura. Ia melihat Alura yang sedang memecahkan berbagai rumus matematika.

"Aaaa aku gak bisa." Alura meletakkan bolpoinnya, dan menelungkupkan kepalanya.

Algar terkekeh melihat tingkah kekasihnya. Ia akhirnya mengambil buku catatan milik Alura dan mecoba menyelesaikan soal matematika yang Alura kerjakan.

"Nih," ucap Algar dan menunjukkan hasil jawabannya.

Alura menatap Algar takjub, karena bisa menyelasaikan soal sesulit itu dalam waktu singkat

"Kamu mah curang," ucap Alura merengut kesal.

"Kok curang?" tanya Algar yang nampaknya tak paham.

"Iya curang. Aku yang belajar setiap hari aja gak bisa ngerjain ini, sedangkan kamu yang gak pernah masuk kelas malah jago."

Algar mengacak-acak rambut Alura pelan, gemas dengan tingkah kekasihnya ini. Algar menggandeng tangan Alura dan mengajaknya keluar kelas.

"Mau kemana Al?" tanya Alura bingung.

"Ke kantin, kamu haus kan."

Mereka berdua berjalan beriringan menuju kantin, langkah Algar semakin lama semakin melambat. Alura menyadari hal itu.

"Al kamu kenapa?" tanya Alura dengan tatapan khawatir.

"Aku gapapa kok sayang," jawab Algar dengan lembut.

Tiba-tiba langkah Algar terhenti, merasakan kakinya yang terasa berdenyut.

"Tuhkan kamu kenapa-napa," ucap Alura yang sekarang sudah mengajak Algar duduk di sebuah bangku depan kelas.

"Aku gapapa Alura," ucap Algar sembari meluruskan kakinya.

"Bohong, itu kaki kamu kenapa?" tanya Alura sambil menunjuk ke arah kaki Algar.

"Kaki aku gak ke- aww." Algar mengaduh ketika Alura tiba-tiba menekan kakinya.

"Tuhkan kenapa-napa, sini aku lihat." Alura mengangkat sedikit celana Algar sampai ke bawah lutut.

Alura terkejut saat melihat luka yang cukup parah di kaki Algar. Alura menatap Algar seolah ingin meminta penjelasan.

ALGAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang