Saka

629 83 0
                                    

Tak perlu menjanjikan sesuatu yang belum tentu bisa kau tepati. Kau cukup terus berjuang, berusaha agar apa yang kau janjikan itu bisa terealisasikan.

Happy Reading!!

🌵🌵


"Tante Sei berangkat dulu ya," ucap Alura sembari berjalan menuju ruang tamu.

"Sama Saka?" tanya Riri yang dijawab anggukan kepala oleh Alura.

"Iya, mau nyari sekolah sekalian jalan-jalan sebentar."

"Ya udah hati-hati ya," ucap Riri. Alura pun mengangguk dan menyalami tangan Riri.

Alura segera keluar dari rumah dan menghampiri Saka yang berdiri di depan mobil.

"Ayo," ucap Alura membuat Saka mengangguk dan masuk ke dalam mobil disusul oleh Alura.

"Okay where are we going first?" tanya Saka yang sudah mulai melajukan mobilnya meninggalkan pekarangan rumah Riri.

Alura nampak berpikir sejenak sebelum akhirnya menjawab pertanyaan Saka.

"Nyari sekolah dulu aja Ka," jawab Alura membuat Saka menganggukkan kepalanya.

"Gimana kalau SMA gue yang dulu aja," ucap Saka memberi saran.

"Pinter pinter semua dong muridnya, ntar gue jadi yang paling bego gimana." Alura mendecak kesal membayangkan tuntutan belajar yang semakin besar.

"Come on Sei you are also very smart. Sejak kapan lo jadi insecure gini," ucap Saka. Alura menghela napas, tak ada salahnya menerima saran Saka.

"Oke."

--

"Gimana Sei?" tanya Saka begitu sudah menemui kepala sekolah SMA nya dulu.

"Boleh gak ada salahnya juga," jawab Alura dan masuk ke dalam mobil Saka.

"Where are we going next?" tanya Saka yang mulai melajukan mobilnya.

"Jalan dulu aja Ka," jawab Alura.

Alura mengeluarkan handphone miliknya dan menghidupkannya. Karena sejak kemarin ia sengaja mematikan handphone nya.

Alura terkejut saat melihat banyak notifikasi masuk dari Algar, Riesa, dan sahabat-sahabatnya. Ia tak berniat membuka notif dari Algar, sehingga beralih membuka notif dari Riesa. Kemarin Alura lupa mengabari Riesa.

Alura: Sorry Sa, kemarin gue lupa ngabarin lo

Riesa: Serius lo bikin gue khawatir Ra.
Untung papa bilang kalau lo udah di rumah tante lo.

Alura: Iya kemarin hp gue juga mati jadi gak bisa ngabarin

Riesa: Gapapa, lo di sana gimana?

Alura: Gue baik-baik aja kok, ini baru aja nyari sekolah

Riesa: Oke semangat Ra

Tanpa pikir panjang Alura mengirim sebuah pesan kepada Adijaya.

Alura: Om, saya udah di Bandung

🌵

Alura menginjakkan kakinya memasuki rumah sakit. Sementara Saka, Alura menyuruhnya agar tetap menunggu di mobil walaupun sempat berdebat.

Setelah Alura mengirimkan pesan kepada Adijaya tadi, Adijaya langsung mengirimkan alamat rumah sakitnya kepada Alura. Sehingga Alura bergegas menemui Adijaya. Alura berhenti di depan ruangan bertuliskan 'Adijaya'. Ia menghela napas sebelum masuk, baginya ini sama seperti membuka lukanya.

Tok tok tok

Setelah mengetuk pintu Alura langsung masuk ke dalam ruangan. Kedatangan Alura disambut baik oleh Adijaya. Alura menyalami tangan Adijaya dan duduk di seberang meja Adijaya.

"Alura apa kabar?" tanya Adijaya dengan ramah.

"Baik om," jawab Alura tersenyum kecil.

"Saya kira kamu ke Bandung 5 hari lagi."

"Saya pikir lebih cepat lebih baik om," ucap Alura yang terus memikirkan kejadian akhir-akhir ini. Apa lagi Algar selalu memenuhi isi kepalanya.

"Jadi saya sudah membuatkan jadwal terapi kamu," ucap Adijaya sembari membuka salah satu dokumennya.

"Berhubung ini masih libur akhir tahun jadi jam terapi kamu lebih pagi dan kemungkinan kamu akan lebih sering menjalani terapi," lanjut Adijaya membuat Alura mengangguk-anggukan kepalanya.

"Oh ya resep obat yang saya berikan sewaktu di Jakarta, apakah kamu masih rutin meminumnya?" tanya Adijaya.

"Iya om saya rutin minum obat," jawab Alura. Setelah kejadian kecelakaan Algar waktu itu, Alura langsung membeli obat dari resep yang Adijaya berikan. Ia tak ingin kejadian seperti itu terjadi lagi.

"Baik jadi ini jadwal terapi kamu ya," ucap Adijaya sembari menyerahkan sebuah kertas berisikan jadwal terapi kepada Alura. Alura menerima kertas tersebut dan ia baca sekilas sebelum dimasukkan ke dalam tasnya.

"Terima kasih ya om, saya pulang dulu." Alura beranjak dari duduknya dan menyalami tangan Adijaya.

Alura bergegas keluar dari rumah sakit dan menuju mobil Saka. Ia lihat Saka sedang membaca sebuah buku, membuatnya berdecak kagum.

"Orang pinter kalau gak ada kerjaan sukanya belajar ya?" tanya Alura terkekeh kecil. Saat ini ia sudah

"Bisa aja lo, baca dikit doang," ucap Saka dan menyimpan kembali bukunya.

"Lo serius gak kenapa-napa kan Sei?" tanya Saka yang merasa curiga mengapa Alura pergi ke rumah sakit.

"I'm okay Ka. Gue cuma ketemu sama temen," ucap Alura yang tentunya berbohong.

Saka hanya mengangguk dan melajukan mobilnya keluar dari rumah sakit.

"Oh ya Sei mama pengen ketemu sama lo, kangen katanya," ucap Saka di tengah perjalanan.

"Tante Ana? Ya ampun gue juga kangen banget sama tante Ana udah lama banget."

"Okay nanti mampir ya," ucap Saka yang dijawab anggukan kepala oleh Alura.

Sebelum pergi ke rumah Saka, Saka berhenti di sebuah toko barang antik. Alura mengernyit bingung, apa yang ingin Saka beli di tempat ini?

"Sejak kapan lo suka beli barang antik gini?" tanya Alura sembari memperhatikan barang-barang yang ada di toko tersebut. Semuanya terlihat sangat antik dan langka.

"Baru-baru ini aja," jawab Saka yang sekarang sudah membayar barang yang ia beli.

"Lo beli apa?"




















🌵🌵

.Tbc.

ALGAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang