Akhir

1.2K 92 0
                                    

Aku melumpuhkan inderaku saat aku bersamamu; Telinga yang mendengar betapa buruknya dirimu dari orang lain. Kaki untuk melangkah pergi dari sisimu. Mata yang melihat dirimu bersama perempuan lain.

Happy Reading!!

🌵🌵

"Selamat ulang tahun!"

Alura terkejut ketika melihat ada Leo, Denia, dan Riesa di depan kamarnya sembari membawa kue ulang tahun.

"Selamat ulang tahun sayang, terima kasih sudah mau berjuang demi kami," ucap Leo memeluk Alura.

"Selamat ulang tahun ya Alura sayang, maaf kalau mama belum bisa jadi sosok ibu yang baik untuk kamu," ucap Denia membuat Alura menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Mama udah baik banget sama Alura. Mama bahkan sosok ibu yang terlalu sempurna," Alura beralih memeluk Denia penuh haru.

"Selamat ulang tahun Alura! Udah tambah tua aja lo," ucap Riesa terkekeh kecil.

Alura tersenyum kecil dan memeluk Riesa. Setelah sekian lama, akhirnya ia kembali merasakan kehangatan seperti ini.

"Gue tau Algar tadi malam ke sini kan," bisik Riesa membuat Alura terkejut.

"Kok lo tau?" tanya Alura yang masih berbisik kepada Riesa.

"Orang dia minta tolong sama gue," jawab Riesa tertawa kecil.

"Dih sumpah gue kaget banget tengah malam dia manjat ke jendela kamar gue."

"Aduh Algar sweet banget, kapan ya Arga kayak gitu ke gue."

"Kalian berdua kenapa bisik-bisik?" tanya Leo mengernyit bingung saat Alura memeluk Riesa lama sekali.

"Eh gapapa kok pa," ucap Riesa merangkul Alura.

"Ya sudah, nanti malam kita makan malam di luar ya."

"Iya pa."

"Siapp!"

Leo dan Denia pun turun ke bawah dan mulai melakukan aktivitas seperti biasa.

"Eh cerita dong tadi malam ngapain aja?" tanya Riesa yang sudah masuk ke dalam kamar Alura.

Alura mengernyit bingung, apa maksudnya dengan ngapain aja?

"Gak ngapa-ngapain," jawab Alura menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Cerita aja kali," ucap Riesa yang tetap memaksa Alura untuk bercerita.

"Gimana kalau lo aja yang cerita kelanjutan hubungan lo sama Arga," ucap Alura membuat wajah Riesa memerah.

"Gak gimana-gimana, emang dasarnya Arga gak peka."

"Kesel gue, rasanya pengen gue santet aja."

🌵

Alura menunggu Algar di depan rumahnya. Tadi pagi Algar mengirimkan pesan kepada Alura bahwa ia akan menjemput Alura pukul 13.00. Alura pun sudah siap di depan rumah, saat ini rumahnya hanya ada Bi Siti.

ALGAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang