Dari ujung matanya, Orion melihat Terra menurunkan ponselnya dari sebelah daun telinganya.
"Dimitri akhirnya selesai berurusan dengan Abel dan Kain," begitu katanya. "Aku baru dapat kabarnya dari Adrian."
Orion mengangkat sebelah alisnya, namun tidak melepaskan pandangannya dari Kyle, pria lebih muda dari Orion dengan rambut pirang yang ditata ke atas menggunakan terlalu banyak gel perusak lingkungan. Wangi tubuhnya mengingatkan Orion pada jeruk, keringat, dan sedikit tanah. Bocah ini adalah salah satu dari selusin orang yang memberantaki kantor Terra dua minggu yang lalu, atas perintah Nixon bersaudara. Waktu itu, Terra, Revell, dan Devon sedang tidak ada di sana. Yang menjaga kantor hanya satu orang.
Sebenarnya, Terra dan anggota Aliansi lainnya memaklumi hal itu—semua orang memang tegas dalam bisnis di Shindairo—dan Terra, sebagai teman baik Nixon, malah menganggapnya sebagai bercandaan. "Peringatan" dari para Nixon adalah konsekuensi yang harus mereka—atau lebih tepatnya Dimitri—hadapi. Namun, Kyle ini berbeda dengan sebelas orang yang menyusup masuk ke kantor lainnya. Ia telah mencuri salah satu data rahasia Terra dari lemari saat melakukan penyerangan dan kabur dengannya.
Selain itu, Orion punya dendam tersendiri pada Kyle. Bocah ini telah menyakiti salah satu anggota aliansi mereka—yang juga merupakan salah satu orang yang Orion sayangi—karena orang tersebut sedang berada di sana ketika kantor Terra kesusupan dan berusaha untuk menghentikan Kyle saat ia mencuri data Terra.
"Aku tidak mengambil apa-apa! Sumpah!" Kyle menjerit. Tubuhnya gemetaran, namun Orion tidak begitu peduli.
Terra berdiri di sebelah Orion, ikut memelototi Kyle yang sedang duduk—diikat—di sofa. "Kyle McReese. Umur dua puluh tiga tahun, tidak punya kekuatan supernatural, anak buah Nixon, dan tinggal di Fifth Violet Street nomor lima belas, Shindairo Barat. Keluarga berupa dua adik perempuan dan seorang ibu. Apakah perlu kubongkar rumahmu dan kusandera keluargamu dulu, baru kau mau mengaku?"
Tampaknya itu menakuti Kyle. Pada matanya yang berwarna cokelat, pupilnya mengecil. "Data itu sudah tidak ada padaku lagi!"
Terra mencodongkan badannya. "Lalu, di mana? Katakanlah."
Kyle tampak ragu, jadi Orion menggeram ganas kepadanya. Ia tidak punya kesabaran yang cukup untuk ini. Terra mungkin masih cukup pemaaf, namun Orion tidak. Tidak pada orang yang telah menyakiti orang yang penting baginya.
Kyle berjengit. "Oke, oke! Akan kukatakan semua yang aku tahu."
**
Menjelang jam sebelas malam, Lloyd mendengar keramaian pada lantai dua, lantai di bawah kamarnya pada gedung Terra. Revell dan Devon tidak tinggal di gedung yang sama, jadi Lloyd tidak punya orang untuk ditanyai dan rasa penasarannya terlalu besar untuk diabaikan. Jadi, ia turun dan mengintip ke dalam kantor, sumber keramaian yang disebut-sebut. Di dalamnya, terdapat Terra, Orion, Adrian—dua orang yang terakhir itu masih sedikit membuatnya takut—dan satu pemuda lain yang tidak Lloyd kenali.
Pemuda itu merupakan orang tertinggi dan kelihatannya paling tua di dalam ruangan tersebut. Rambutnya sedikit ikal, mencapai bagian bawah dadanya, berwarna hitam, disisir ke belakang, dan diikat satu. Lloyd sama sekali tidak bisa menyebut rambut tersebut feminim, karena pemiliknya memiliki tubuh yang lebih maskulin dari Orion—meski tidak sampai kelewat berotot—yang dipadukan dengan kulit yang kecokelatan—mirip kulit seorang Indian—paras tampan, dan janggut tipis yang menutupi bagian tengah bawah dagunya. Mata pemuda tersebut berwarna hazel—kuning keemasan—mirip warna mata serigala Aplha liar. Pada alis kirinya terdapat sebuah tindikan perak. Semua itu membuat Lloyd bergidik, namun yang paling menakutkan adalah fakta kalau pria tersebut memancarkan aura yang meneriakkan kekuatan, meski samar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lament in Gray
ActionDi dalam Kota Shindairo yang padat, monoton, dan serba abu-abu, hiduplah Orion Carlouise, seorang detektif privat berumur 24 tahun yang mampu meretakkan dinding, menghancurkan pintu, dan mengangkat mobil dengan satu tangan. Ketika ia masih kecil, ia...