PART 3

119 6 0
                                    

Anjani dan yuli menatap ke arah kayla yang baru saja keluar dari kamar mandi

"Ciee yang udah suka sama orang"
"Iih apansih gue gak suka kok"

Kayla ikut duduk di dekat mereka walaupun kayla sangat berusaha untuk terlihat tenang dan tidak gugup

"Lagian ya kay kalo lu suka sama cowok juga gak papa itu artinya lu normal"
"Tull tuh kata yuli"

Kayla menatap ke arah dengan serius lalu menghela nafasnya berat

"Ya lu berdua cantik lah gue"

Kayla menatap ke arah badannya yang gemuk sedangkan yuli dan anjani mendekati caca

"Lo itu cantik"
"Iyaa ca cantik itu bukan soal fisik tapi gue tau hati lo cantik"
"Lo berhak mencintai ca siapa pun itu lo juga manusia butuh cinta"

Jani dan kayla menatap ke arah yuli yang sangat bijak saat bicara sedangkan orang yang di tatapnya malah celingak celinguk tidak mengerti

"Lo pada kenapa dah liatin gue segitunya"
"Tumben lu bijak"
"Iya yul lu gak kesambet kan?"
"Eeh pas gue bener lu pada ngira gue kesambet"
"Lagian lu pinternya 100 tahun sekali sih"
"Diih gue gak setua itu kali"

Yuli menekuk wajahnya cemberut ketika kayla dan anjani menertawai yuli

"Besok pokoknya lu harus deketin dia"
"Gak gue gak mau masa gue yang deketin duluan"
"Diih gak papa sekarang tu jaman emansipasi wanita cwek kalo nembak duluan itu gak papa kali ca"
"Enggak pokoknya gak iih"

Kayla bangun dari tempat duduknya lalu menjauh dari mereka memikirkan perkataan kedua sahabatnya

"Kay ayolah"
"Emang dia suka sama gue?"
"Ya kalo lo gak nanya mana lo tau ya gak yul"
"Kalo dia nolak gue gimana"
"Yaudah berarti itu bukan jodoh lo"

Kayla diam memikirkan perkataan kedua sahabatnya yang sedang menatap dirinya

"Kita bantu lu kok"
"Iyaa kay"

Kayla mengangguk pelan membuat kedua sahabatnya gembira lalu memeluk erat kayla

Keesokan paginya kayla yang sudah bersiap ke sekolah bercermin di depan kaca menghela nafasnya lalu keluar kamar menuju ke arah meja makan.

Tobi yang sedang membaca koran melipat korannya saat melihat anak gadisnya di meja makan

"Pagii sayang"
"Pagi pa pagi ma" sarah tersenyun ke arah anaknya sambil meletakan kopi di depan tobi dan ikut duduk

"Kayaknya ada hal yang baik ya?"

Kayla sedang memakan rotinya melihat ke arah mamanya tidak mengerti

"Ya kamu dari tadi senyum mulu kenapa nih anak mama"
"Gak papa kok ma" ucap kayla dengan senyuman dan kembali memakan rotinya.

Setelah selesai sarapan kayla berpamitan kedua orang tuanya untuk berangkat sekolah. Setelah menempuh perjalanan mobil kayla memasuki area sekolah membuat kayla semakin deg-degan

"Tenang kay ini bukan akhir dari segalanya kan lo harus yakin lo juga berhak bahagia" kayla menghela nafasnya dalam-dalam lalu keluar dari mobilnya.

Saat kayla keluar dari mobilnya seseorang juga sedang membuka pintu mobilnya dan tersenyum ke arah kayla membuat kayla hanya diam menatap kearahnya yang sudah mulai menjauh.

"Kayla!!" Kayla kaget mendengar suara dari belakang dirinya

"Apansih yul kaget gue"
"Habisan lo fokus amat ngeliatin doi"
"Iih siapa juga yang ngeliat dia" ucap kayla lalu meninggalkan yuli begitu saja.

Kayla yang tergesa-gesa meninggalkan yuli tanpa sengaja menabrak tubuh seseorang di depannya

"Lo gak papa?"

Saat kayla mengangkat kepalanya orang itu menatapnya dengan senyuman namun kayla hanya menatapnya gugup dan kagum melihay senyum indah yang selalu terukir di bibirnya

"Lo gak papa?" Tanyanya lagi membuat kayla sadar dari lamunannya

"Oh gak papa makasih" kayla pergi meninggalkan orang tersebut saking gugupnya.

Sesampainya di kelas kayla menghela nafasnya untuk menetralkan detak jantungnya, kayla tersenyum saat mengingat kejadian itu namun sedetik kemudian dia mengingat sesuatu

"Goblok" kayla menepuk jidatnya anjani yang baru saja duduk hern melihat tingkah sahabatnya

"Siapa yang goblok?"
"Gue"
"Hah? Kalo lu goblok gue apa dong kay?"
"Aah jan gue kayaknya gak beres deh"

Anjani mengedipkan matanya heran melihat tingkah sahabatnya yang aneh hingga yuli yang baru saja masuk juga heran melihat tingkah kayla

"Kayla kenapa?" Ucap yuli sambil meletakan tasnya di tempat duduknya

"Gak tau gue"
"Dih ni anak jatuh cinta malah jadi gila" kayla mendengar ucapan yuli langsung menatap tajam ke arah yuli

"Maksud lu apaan?"
"Maksud gue lu gila"
"Gue gak gila"
"Gak gila apan lu dari tadi mukul-mukul kepala lu mulu sakit kepala lu?"

Kayla kembali menghela nafasnya kembali

"Lu kenapa lagi dah" kayla menatap ke arah kedua sahabatnya dengan tatapan sendu

"Tadi kan gue gak sengaja nabrak andreas"
"Ya bagus dong terus dia bilang apa?"
"Terus dia nanya gak papa gue...."
"Bagus kalo..." Belum selesai ngomong kayla sudah menutup mulut anjani

"Iiih denger dulu"
"Iyaiya cepet"
"Terus gue malah bengong liatin dia mulu"
"Terus-terus?"
"Terus gue malah bilang makasih gue goblok ya?" Anjani dan yuli yang mendengar itu ikut menepuk jidatnya

"Fix kali ini lu goblok"
"Iya apa coba yang perlu di makasihin? Dia nabrak lu bukan bantu lu kayla"

Kayla hanya tersenyum ke arah mereka berdua dengan tangan yang menggaruk kepalanya.

"Pagi anak-anak"

Seorang masuk kedalam kelas dan mereka bertiga pun mencari posisi masing-masing

Tet
Tet

Setelah bel sekolah seperti biasa kayla sedang menyiapkan bekel dan beberapa buku untuk di bawanya ke perpustakaan

"Gue perpus dulu"
"Iyee bye pacaran aja sama buku  mereka menuju ke perpustakaan.

Di perpus kayla mencari tempat duduk paling ujung dan mengeluarkan makanannya sambil membaca.

"Fokus makan dulu baca bukunya kan bisa nanti"

kayla menghentikan kegiatannya melihay orang di depannya bukannya membalas omongannya kayla malah batuk-batuk saat melihat orang di depannya

Ohok
Ohok
Ohok

"Lu gak papa kan?" Laki-laki di depannya memberikan minuman ke arah kayla

"Udah gak papakan" kayla hanya mengangguk dan mengelus dadanya

"Makanya kalo baca buku jangan sambil makan"
"Hmm iya"
"Gue andreas" andreas mengulurkan tangannya dengan ragu kayla menjabat tangannya

"Kayla" mereka melepas jabatan tangannya namun andreas malah tersenyum ke arah kayla membuat jantung kayla berdetak tidak karuan

"Gue sering liat lo di perpus suka baca?"
"Hmm iya"
"Kenapa makan di perpus juga lo gak punya temen?"
"Punya kok"
"Ooh kirain gak punya"

Andreas tersenyum kearah kayla membuat kayla gugup dan salah tingkah

"Lo?"
"Gue? Gue sama kayak lo suka baca dan kurang suka keramaian"
"Oooh"
"Gue ke kelas dulu byee kayla"

Andreas bangun dari duduknya melambai ke arah kayla lalu pergi meninggalkan kayla.

Saat andreas sudah menghilang dari hadapannya kayla memegangi dadanya

"Kalo gue deket sama dia tiap hari gak sehat nih buat jantung gue"

SURRENDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang