PART 7

80 4 0
                                    

Adit yang baru saja sampai di rumahnya heran melihat kedua sahabat adiknya dan kedua orang tuanya hanya diam

"Ma pa tumben belum tidur udah tengah malem lo ini" ucap adit ikut duduk di samping orang tuanya

"Adik kamu dit" ucap sarah lesu dan sendu ke arah anak laki-lakinya

"Kayla kenapa?"
"Dia ngurung diri di dalam kamar"
"Kenapa?" Ucap adit dengan intonasi yang sedikit tinggi

"Emm tadi kay di bully kak di sekolah" ucap anjani sedikit takut menceritakan ke adit

"Siapa yang berani bully adik gue cari mati tu orang" ucap adit yang sudah marah-marah mendengar adiknya di bully

"Dit tenang dulu" ucap tobi menenangkan anaknya

"Gimana bisa adit tenang kalo adiknya adit di bully pa" ucap adit yang masih emosi namun sarah mencoba menenangkan anaknya

"Dit papa juga marah tapi gak semua masalah bisa selesai dengan amarah" ucap tobi dan membuat adit sedikit tenang.

"Kay ngurung diri dari kapan?"
"Dari tadi jam 10 bang" kini yuli yang berbicara mendengar itu adit langsung berjalan ke kamar kayla

Tok
Tok
Tok

"Kay ini abang bukak pintunya"

Tidak ada jawaban dari si yang punya kamar tetap sepi

"Dari tadi dia gak mau bicara bang gak mau makan minum bahkan telfon dari mama gak diangkat sama sekali"

Ucap sarah sendu melihat keadaan anak gadisnya seperti ini.

"Aku dobrak aja deh pintunya"

Adit mencoba mendobrka pintu nya setelah beberapa kali akhirnya terbuka pintu kamar kayla. Adit kaget melihat keadaan adiknya yang memakai baju basah menatap kosong ke arah jendela kamarnya.

Adit mendekati kayla lalu memeluk kayla dan kayla menangis sejadi-jadinya di pelukan adit

"Kay jangan nangis abang bakal buat perhitungan sama orang yang bikin adik abang nangis kayak gini"

Ucap adit yang masih memeluk adiknya erat dan semua orang disana ikut menangis melihat kayla

"Bang? Apa kay gak pantes buat di cintai apa kay seburuk itu bang?" Ucap kayla dalam tangisnya membuat adit marah melihat adiknya yang selalu ceria kini menangisi seorang laki-laki

"Gak kamu pantes buat di cintai dek orang yang ninggalin lo adalah orang yang paling goblok" ucap adit menenangkan adiknya yang menangis

"Lo ganti baju ya nanti lo sakit abang janji bakal buat perhitungan sama orang-orang yang nyakitin lo" ucap adit yang diangguki oleh kayla.

Kayla melepas pelukannya dan masuk ke dalam kamar mandi setelah selesai kayla berjalan ke arah ruang keluarga

"Saya mau cari keluarga yang sudah menyakiti anak saya buat mereka menyesal dan hancur" mendengar percakapan orang tuanya di telfon kayla masuk ke dalam

"Ma pa" semua orang menatap sendu ke arah kayla

"Lo gak istirahat dek?" Ucap adit dan membiarkan adiknya duduk

"Jangan bikin mereka hancur ya"
"Maksud kamu apa sayang?"
"Pa kay gak mau kayak mereka kalo kay balas dendam apa bedanya kay sama mereka" semua orang menatap ke arah kayla kagum bahkan sarah langsung memeluk anaknya

"Ma kay gak mau jadi kayak mereka"
"Mama tau sayang"
"Dek tapi..."
"Bang kay cuma minta kay pindah ke sekolah bisa kan?" Anjani dan yuli langsung menatap ke arah kayla

"Kay tapi..."
"Kalo lo pindah kita sama siapa?"

Kayla tersenyuk ke arh kedua sahabatnya melepas pelukan sarah lalu mengenggan tangan mereka

"Gue cuma pindah bukan mati jadi kita masih bisa ketemu" ucap kayla tulus

"Kalo itu yang kamu pengen papa bakal turutin kamu pilih sekolah manapun di jakarta papa bakal urus perpindahannya"
"Kay maunya di korea pa" kini bukan hanya anjani dan yuli yang kaget semua orang kaget dengan keputusan kayla

"Kay tapi korea terlalu jauh mama gak sanggup kalo harus jauh sama kamu"
"Ma kay cuma mulai hidup baru lagian kan masih bisa vidio call atau mama ikut kay tinggal di korea"

Sarah menghembuskan nafasnya sarah tidak bisa menahan anaknya apalagi setelah apa yang terjadi dengan anaknya

"Ya ma pa please kasih izin kayla buat pindah ke korea"
"Papa izinin tapi kalo mama kamu juga izinin"

Sarah menghela nafasnya berat sangat berat membiarkan anak gadisnya tinggal di negara orang sendirian

"Iyaa tapi kamu harus janji harus nelfon mama tiap jam"
"Makasih ma, bang?" Kayla menatap ke arah kakanya dengan sendu

"Oke iya tapi abang bakal sering kesana"
"Iyaa"
"Yasudah papa telfon pihak sekolah dan anak buah papa yang di korea buat ngurus perpindahan kamu sekalian tempat tinggal kamu kay"
"Aku mau nya besok aku udah ke korea pa"
"Apa gak terlalu cepet sayang?"
"Ma aku mau nenangin diri dulu disana"

Sarah kembali mengehela nafasnya dan mengangguk tanda setuju

"Yaudah besok kita berangkat mama papa anter kamu besok ke korea setelah semua selesai urusan pindahnya mama papa pulang" ucap tobi dan diangguki oleh kayla

"Aku ke kamar buat siapain semuanya" kayla pergi ke kamar yang diikuti oleh kedua sahabatnya

Di kamar kayal membereskan semua barangnya untuk dimasukan ke dalam koper

"Kay lo beneran mau ke korea?" Ucap yuli yang ikut membantu memasukan baju kayla ke dalam koper

"Iya yul"
"Kenapa harus korea kay kalo lo pindah sekolah doang kan gue sama yuli masih bisa ketemu lo" ucap anjani membuat kayla menghentikan aktifitasnya lalu duduk di tengah-tengah sahabatnya

"Denger ya gue cuma mau membuak lembaran baru hidup gue dan kita masih bisa vidcall tiap hari kan?"
"Iya tapi lo jangan lupain kita"
"Gak akan  kalian berdua tetep sahabat terbaii gue"

Ucap kayla lalu memeluk kedua sahabatnya karena itu pertemuan terakhir mereke sebelum besok kayla pergi meninggalkan jakarta.

Keesokan paginya kayla dan semua keluarganya bersiap untuk menuju bandara.

Kaylan menatao pasport dan tiket pesawat di tangannya kayla mengehela nafasnya melihat ke arah peswat terbang yang sudah siap untuk terbang

"Kay ayok nanti kita telat" ucap sarah mengajak anaknya untuk menuju ke arah pesawat mereka

"Ayook ma" ucap kayla lalu menggeeret kopernya

Setelah menempuh penerbangan selama 7 jam akhirnya kayla dan keluarganya sampai di bandara korea selatan.

"Ayok kay kita udah di jemput" sarah kembali menarik anaknya ke arah mobil hitam di depannya

"Mari pak bu" ucap seorang laki-laki yang ternyata juga orang indonesia

"Kita nginap dimana pa?"
"Kita ke rumah"
"Rumah?"
"Sebenarnya dari 3 bulan lalu papa udah rencana beli rumah disini karena papa tau kamu mau kuliah disini itung-itung investasi sih tapi karena kamu maunya pindah sekarang jadi tadi papa suruh bawahan papa untuk nyiapin semuanya" ucap tobi yang hanya diangguki oleh kayla


SURRENDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang