Vote and comment :*
Rabu pagi, hari dimana siswa dan siswi SMA Afaths kembali bersekolah setelah satu hari libur karena seluruh guru mengadakan rapat untuk siswa-siswi kelas XII sehingga sekolah diliburkan untuk satu hari. Dan pagi ini pun Alia tampak berbeda, ia tampak dua kali lipat lebih ceria dari hari-hari biasanya. Dari awal Alia datang, ia tidak sama sekali melunturkan senyum manisnya, hal ini pun membuat kaum adam terpesona pada Alia.
Sampailah ia di kelasnya, ia masuk dengan aura yang berbeda sampai teman-teman nya yang tadinya sibuk dengan aktivitasnya sendiri memusatkan perhatian pada Alia seorang, Felice pun yang sedang bermain ponsel ikut menatap Alia dengan tatapan bingung. Semua pasang mata menyorot ke Alia sampai Alia duduk di kursinya, Felice yang menyadari itu segera berdehem dengan keras dan teman kelasnya yang tadinya menatap Alia pun langsung memalingkan wajah nya dan kembali melakukan aktivitas semula.
Setelah memastikan tak ada lagi yang menatap sahabatnya, Felice menghadap ke Alia lalu berucap "Lo waras Al?"tanyanya berbisik.
Yang ditanya pun hanya mengganggukan kepala sambil terus mempertahankan senyuman manisnya, dan raut wajah gembiranya.
"Kalau waras, ngapain lo masuk-masuk kayak habis menangin undian 1M. Noh, kering gigi lo" tunjuk Felice menggunakan dagunya.
Alia langsung menutup mulutnya, tapi masih tetap memberikan senyum lebar "Lo gak inget ini hari apa?" tanyanya.
"Har-" Felice menghentikan ucapannya lalu memikirkan suatu hal yang janggal.
'Jangan-jangan hari ini ni bocah ulang tahun' pikirnya.
"Eh tunggu!! Jangan dijawab dulu, gue mau ambil teh kotak dari fans rahasia gue yang amat gue sayang dulu ya" ucap Alia.
Uhuk... uhuk... Ino yang tak sengaja mendengar penuturan Alia pun tersedak oleh air liurnya sendiri, tetapi untungnya ia batuk tak terlalu keras hingga tak ada yang menghiraukannya.
"Pede banget lo, siapa tau itu fans khilap" ucap Felice malas.
Alia pun melangkahkan kakinya tanpa menggubris ucapan Felice sama sekali. Lalu Felice kembali berfikir akan hal tadi 'Apa bener Alia ulang tahun hari ini?' batin Felice. 'Aha... gimana kalau gue bikin suprise, tapi gue pastiin dulu, dia beneran ultah apa enggak'
:))))))
Waktu istirahat tiba, setelah guru mata pelajaran keluar, semua siswa dan siswi pun serentak keluar meninggalkan kelas, hanya ada beberapa siswa saja yang tersisa didalamnya termasuk Felice dan Alia. Mereka memang sangat jarang ke kantin, dan lebih sering menghabiskan waktu istirahat di kelas atau berjalan-jalan disekitar sekolah. Namun saat ini mereka lebih memilih bermain ponsel di dalam kelas karena mereka sudah selesai mencatat, jadi aman.
Di sela keheningan, Felice pun buka suara "Emm... Al, gue ke toilet bentar ya" ucapnya.
"Gue temenin deh" jawab Alia.
"Eh gak usah, bentar doang kok"
"Tumben lo" ucap Alia penasaran.
"Ya sekali-kali gak papa lah, masa iya harus berduaan mulu" ucap Felice meyakinkan Alia.
"Ya udah sono, jangan lama tapi" ingat Alia, Felice hanya mengangkat tangan kanannya sambil menyatukan jari jempol dan jari telunjuknya seolah berkata 'oke' lalu pergi meninggalkan kelas.
Setelah keluar dari kelas, Felice segera berlari ke lantai dasar untuk menuju ruang TU sekolahnya. Setelah sampai, ia langsung masuk sambil berucap salam.
Tok tok "Assalamualaikum" ucapnya.
"Waalaikumsalam" jawab bu Ayi, yang bekerja di bidang administrasi.
Felice berjalan menuju meja bu Ayi "Pagi bu, saya Felice dari XI IPA 2" ucapnya pada bu Ayi.
"Pagi juga Felice, ada perlu apa?" tanya bu Ayi.
"Itu bu... Eng saya boleh gak liat data anak kelas XI IPA 2" jawabnya
"Felice mau cari apa?" tanya bu Ayi lagi sambil mencari berkas yang berisi data XI IPA 2 yang diminta felice.
"Ada yang mau saya cari tau bu" ucap Felice.
Setelah mencari-cari, akhirnya bu Ayi menemukannya, dan langsung memberikannya pada Felice, dan Felice langsung menerimanya.
"Mau cari tau tentang pacarnya yah" goda bu Ayi.
"Eh? Bukan bu, pacar aja saya gak punya bu" ucapnya. Bu Ayi hanya menanggapinya dengan senyuman lalu kembali mengerjakan sesuatu di komputernya. Felice pun segera berjalan menuju kursi terdekat untuk mempermudah mencarinya.
Felice membuka berkas itu lalu menajamkan mata untuk mencari nama Alia. Selang waktu dua menit, Felice mendapatkan data Alia, dan ia segera mencari tanggal lahir sahabatnya itu.
'Beneran hari ini dong, wah mana gue gak ada nyiapin apa-apa' batinnya.
Lalu ia berjalan kembali ke meja bu Ayi dan menaruh berkas itu ke atas meja, "Ini bu, makasih banyak ya, saya pergi dulu" ucapnya.
"Iya Felice, sama-sama" jawab bu Ayi.
Dan Felice langsung beranjak meninggalkan ruang TU, ia takut Alia curiga karena kelamaan. Saat ia sampai di kelasnya, ia melihat Alia masih sibuk dengan ponselnya.
"Udah banyak orang aja" ucap Felice setelah kembali duduk.
"Lo nya yang kelamaan" jawab Alia.
"Ya sor-" ucapan Felice terhenti oleh ricuhnya orang diluar.
"Eh sumpah kesambet apa"
"Aaa ganteng bingit seh"
"Idola gue ni dari dulu"
"Tumben banget lewat sini"
"Aishhh pengen gue bawa pulang deh"
Begitulah sorakan-sorakan para gadis di koridor kelas XI, tetapi itu belum seberapa.
"Buset rame bener diluar" ucap Alia bingung.
Tanpa berucap kata, Felice segera berlari keluar kelas dan disusul oleh Alia. Saat ingin mencari tau apa penyebabnya, ia lebih dulu menemukannya.
Deg...
"Kak Zero" ucapnya terkejut."Apaan sih, apaan? Apaan?" Alia yang kepo tingkat dewa pun ingin segera tau apa yang meyebabkan semuanya bersorak.
"Itu lo Al" jawab Karin yang berada di samping Alia sambil menunjuk ke arah objek menggunakan telunjuknya. Dan langsung diikuti oleh Alia.
Tanpa sadar ia membuka mulutnya lebar 'Wau, ganteng banget, kok gue gak pernah tau sih ada orang seganteng ini di sekolah'
Zero yang tidak nyaman ditatap seperti itu oleh para gadis pun segera pergi meninggalkan kawasan kelas XI dengan muka datarnya.
"Yok Al, masuk" Felice menarik tangan Alia yang masih mematung ditempat.
Sesampainya di kelas, mereka langsung menuju tempat duduknya dan segera duduk ditempat masing-masing.
"Felice, kok lo jahat banget sama gue sih" ucap Alia histeris.
"Cuma ditarik pelan doang, lebay lo" jawab Felice.
"Bukan itu Felice, lo jahat gak kasih tau gue kalau ada orang seganteng tadi" ucapnya lagi.
"Ya lo nya gak nanya"
"Eh BTW kok gue jarang liat sih" ucap Alia bingung, sebab ia sudah lumayan lama bersekolah disitu, tapi ini kali pertama ia melihat Zero. Namun Felice hanya mengangkat bahu, ia tidak suka berlama-lama berbincang tentang Zero karena itu bisa membuat ia teringat akan kejadian mengerikan di masa lalu.
:))))))
Penasaran sama lanjutannya, silahkan scroll👇🏻👇🏻
See u next chapter💋💋
Vote and comment :))
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Curse
Teen Fiction"Lo tau gak, hal apa yang paling kejam di dunia ini? Kalau bagi gue sih kenyataan, gak tau kenapa, tapi menurut gue kenyataan itu kejam" ||Alia|| ♡♡♡♡ Alia, gadis berumur 17 tahun, berparas cantik, tidak pernah menyerah untuk mencari tahu suatu hal...