3. Anggota baru

60 8 0
                                    

"Cie yang habis dihukum!" Ledek Woojin yang langsung duduk di sofa menyebelahi Hyunjin dan mengalungkan tangannya di leher Hyunjin. Hyunjin hanya diam.

Tujuh anak yang tak lain adalah Bangchan, Minho, Changbin, Jisung, Felix, Seungmin, dan Jeongin menyusul masuk dan duduk rebahan di karpet. Felix dan Jisung malah mengambil stik game yang ada di kamar Hyunjin dan persiapan memainkan game yang sedang trending saat ini.

Setelah pulang sekolah mereka mampir ke rumah Hyunjin. Bukan hal asing kalau mereka seperti tamu laknat. Bukan hanya di rumah Hyunjin, di rumah yang lain pun kelakuan mereka juga seperti itu. Tapi kalau ada orang tua, siap-siap aja touch up make up sok polos.

"Mbak Yeji telurnya dimana?" Teriak Jeongin dari arah dapur.

Yeji keluar kamarnya dengan penampilan sangat kacau. Rambutnya kusut karena jigong yang mengering, serta muka bantal yang masih terlihat menawan.

"Temen Lo kok kagak ada akhlak sih?" Tanya Yeji yang masih ngantuk. Tanpa menunggu jawaban Yeji langsung pergi menuju dapur.

"Gue mau kerjain Yeji dulu."

Minho menuju kamar mandi. Entah mengapa firasatnya setelah ini Yeji menuju kamar mandi.

"Makasih mbak." Jeongin segera membuat telur orek. Sambil menunggu, ia menyiapkan sepiring nasi untuknya.

"Minho goblok!" Teriak Yeji.

"Gaes aku pulang dulu, bye."

Minho buru-buru mengambil tasnya dan pergi meninggalkan rumah Hyunjin. Setelahnya muncullah Yeji yang basah kuyup dan menggigil hebat berusaha mengejar Minho.

"Udah pulang, nggak usah dikejar. Iuh jorok banget sih Lo!" Desis Hyunjin dengan muka julidnya.

"Buruan mandi! Habis ini gantian gue." Sahut Bangchan yang masih fokus pada soal kimianya.

"Lama-lama gue bukak penampungan gelandangan kalau gini caranya." Lirih Yeji kesal. Ia menuju kamarnya untuk mengambil pakaian dan mandi.

💚💚💚

"Lo gimana sih! Mata gue perih nih. Jangan dimatiin kerannya! Woi nyalain nggak!" Teriak Changbin dengan rambutnya yang masih dibalut busa lembut shampo.

"Nggak mau, gue udah bersih nih." Balas Felix tak kalah kencang.

"Felix sialan!"

"Biarin." Ia pergi meninggalkan Changbin dan segera berpakaian. Setalah meraba-raba, Changbin berhasil menemukan kerannya.

"Hyunjin sabunnya habis! Felix sialan." Tak sampai lima menit, teriakan Changbin kembali terdengar.

"Apaan sih treak-treak mulu! Gue belum beli sabun. Pakek punya Yeji!" Balas Hyunjin.

"Gue dobrak pintunya kalau Lo pakek sabun gue! Pakek sabunnya Jamjam!" Balas Yeji tak kalah heboh.

Hari mulai gelap. Ayah dan ibu Hyunjin sudah pulang. Makanan sudah ia siapkan bersama Yeji dan teman-temannya. Itu artinya Hyunjin bisa pamit keluar untuk main karena Jamjam susah ada yang menjaga.

Kalau hari mulai gelap tak jarang Hyunjin pamit pada orang tuanya untuk keluar rumah. Kadang ke basecamp komunitas sepedanya, kadang hanya keliling memutari Jakarta bersama teman-temannya.

Euphoria Persekolahan | RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang