4. Best Rival

45 7 1
                                    

"Gue mau Lo satu tim sama kita."

"Mmmm...tunggu dulu! Ini maksudnya gimana?"

Seungmin memberinya beberapa berkas serta ponselnya yang berisi chat.

"Oke, daftar sekarang!" Balas Ryujin tanpa ragu.

Bangchan segera melakukan registrasi dan menghubungi pembina. Setelah tim mereka terdaftar, mereka bersulang dengan jus mangga buatan mama Seungmin.

"Heh bisa-bisanya gue belum tau nama kalian."

"Gue Bangchan, ini Seungmin."

"Oh, mmm mau tanya dong, cowok yang nantangin gue waktu siapa namanya?"

"Hyunjin." Jawab Seungmin datar.

BRAK

PLAK

"Akh! Seungmin sakit!" Bentak Ryujin setelah kena tampol dari Seungmin.

"Gue kaget somplak!" Bentak Seungmin tak mau kalah. Gimana tidak kaget, Ryujin tiba-tibe menggebrak meja.

"Mampus!" Timpal Bangchan.

Mereka malah diem-dieman dan memutuskan mengerjakan soal masing-masing. Mereka sampai gengsi untuk bertanya. Padahal ada beberapa kesulitan.

BRAK

Seungmin menurunkan bukunya dengan kasar. Dan melempar bolpoin ke arah suara.

"Orang-orang hari kenapa sih demen banget bikin gue kaget?" Kesal Seungmin.

"Yaampun Min gue kesini baek-baek." Changbin kaget saat sebuah bolpoin tepat mengenai jidatnya..

Ia langsung senderan di pundak Bangchan dan menggandeng salah satu lengannya. Ryujin yang melihatnya bergidik geli.

"Kenapa, Bin?" Tanya Chan mencoba menenangkan.

"Perusahaan bokap gue hampir bangkrut." Lirih Changbin. Ia memejamkan matanya mengumpulkan ketenangan.

"Kok bisa?" Tanya Ryujin khawatir.

"Biasa pegawe korupsi, malah habis kena tipu lagi. Duh gue sedih banget!"

Chan dan Seungmin terus memeluk Changbin dan mengelus pundaknya menyalurkan ketenangan. Sementara Ryujin, mengambil ponselnya dan meyecrol-nycrol sedikit.

"Siapa nama Lo?"

"Changbin."

"Nih ada event bazar. Lo bisa ikutan ini! Temen jail Lo kan banyak, bisa tuh disuruh bantu-bantu. Kalau boleh gue sama ciwi alay bisa ikut bantuin Lo." Usul Ryujin sambil menunjukkan layar ponselnya pada Changbin.

"Tapi event bazar kan biasanya buat makanan or barang ringan lainnya." Ryujin menggaruk tengkuknya.

"Eh enggak kok, Bin. Ini bebas." Sahut Seungmin saat melihat ke bagian pojok postingan tersebut.

"Coba aja dulu!" Tambah Chan meyakinkan. Changbin menyetujui.

"Anjir belajar apa Lo pada? Kayaknya gue kagak bakal bisa nimbrung. Gue pinjem komputer Lo, Min." Changbin beranjak menuju kamar Seungmin.

Euphoria Persekolahan | RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang