0. Prolog

135 6 0
                                    

"Eh lo tau nggak katanya ada anak kelas sepuluh yang nyaingin lo!" Yang ditepuk pundaknya memberi respon dengan wajah tak suka.

"Hah masa iya sih."

"Beneran. Mending lo langsung temuin anaknya deh! Keburu kepopuleran lo direnggut olehnya."

"Emang sepopuler itu?"

"Dibilangi nggak percaya!"

"WOY BAHAS APAAN NIH?" Dari arah tak terduga tiba-tiba seorang cewek muncul dan mengejutkan mereka berdua.

"Gajelas lo."

"Hehe.., loh si Jisung mana?"

"Dibawah, goblok!" Pria bernama Jisung itu meringis kesakitan akibat jatuh dari kursinya saat Yeji tiba-tiba mengejutkan mereka. Lia memutar bola matanya malas dan bangkit menolong Jisung dengan tidak ikhlas.

"Agen gosip habis ngomongin apa?" Kata seorang cowok tampan yang baru saja masuk ke kelas mereka. "Nih, bekel lo. Plis deh pagi-pagi jangan keburu pikun" Cowok itu menyodorkan kotak makan kepada Yeji.

"Hehe makasih, beb."

"Iyuh bab beb bab beb. Pelampiasan ke sodara sendiri. Ngaku aja lo berdua jomblo ngenes, kan?" Lia memalingkan pandang sambil membenahi rambutnya yang tidak berantakan. Hyunjin menatap Lia sinis dan melangkah mendekatinya. Mulutnya memang pedas dan berani, tetapi batinnya sangat ketakutan. Lia ikut mundur seirama dengan langkah Hyunjin.

Lia sudah tidak bisa bergerak punggungnya menabrak tembok. Lia berusaha lari. Namun, langkahnya kalah cepat dengan tangan kiri Hyunjin yang sudah mencegah gerakan Lia. Di kanannya ada sebuah lemari. Dalam kukungannya, Lia hanya diam menatap Hyunjin dengan raut ketakutan.

"Cabul Lo njir! Minggir nggak!" Lia mendorong Hyunjin dengan kuat. Namun tetap saja ia kalah kuat.

"Pacaran sama gue yuk! Biar gue nggak jomblo kayak yang Lo bilang."

Hyunjin mendekat ke wajah Lia dan menatapnya lekat. Lia hanya memegangi pundak Hyunjin sambil mendorong dorongnya dengan gerakan kecil. Karena dengan tenaga dalam pun belum tentu ia bisa menyingkirkan Hyunjin. Kepalanya terus menunduk.

"Minggir, Hyun!" Lirihnya yang membuat smirk Hyunjin makin tercetak.

"Kalian ngapain? Ini di sekolah loh." Bu Irene terkejut.

Mereka langsung buyar ketika mendengar suara Bu Irene.

"Kita nggak ngapa-ngapain kok, bu!" Jawab Hyunjin sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal dengan wajah tengil.

"Kalian dihukum karena melakukan tindak tidak mengenakkan di sekolah. Sekarang kalian bersihkan semua kamar mandi yang ada di sekolah!"

Bukan hal yang asing lagi bagi para guru melihat keduanya bertingkah. Mereka tahu, kalau mereka sering saling jahil.

Lia kaget bukan main. Ia tak percaya hukuman seperti itu akan diberikan untuknya. Mengingat Lia sangat anti dengan sesuatu yang melelahkan seperti membersihkan kamar mandi.

"Tapi saya kan juga ada kelas!" Protes Hyunjin.

"Nanti saya akan laporkan pada guru yang mengajar dikelas mu."

Euphoria Persekolahan | RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang