Part 15

19 6 0
                                    

"Karena aku mencintaimu, dan untuk itu aku rela tegar meski hatiku hancur akan kenyataan yang ada."

Alesya Adeline Sungkar🍂

°•°•°


"Andrian, boleh aku tanya sesuatu ke kamu?"

"Nanya apa?"

"Tapi janji jangan marah ya."

"Apa dulu?"

"Sebenarnya Anna itu siapa kamu?"

"Kan udah pernah aku kasih tau, dia sahabat masa kecil aku!"

"Iya, tapi setelah itu kamu bilang dia sepupu kamu. Terus aku tanya ke mamah kamu, tapi malah gatau."

"Oh jadi kamu curiga aku selingkuh gitu?"

"Aku nggak bilang kamu selingkuh, apa kamu emang selingkuh?"

"Ck, udahlah kamu turun dari mobil aku sekarang!"

"Tapi ini udah malem."

"Aku nggak peduli, sana turun."

Bayangan saat Andrian menurunkannya terus terbayang dalam pikiran dan benak Alesya. Saat di mana ia harus berjalan menapaki aspal di tengah malam yang dingin dan di posisi ia tak tahu di mana keberadaannya.

Untung saja saat itu HP Alesya masih nyala, ia memutuskan menelpon Mira agar menjemputnya, dan di sinilah ia berada sekarang, kamar Mira.

"ALEEE!"

"Apaan sih, Mir? Berisik kamu tuh."

"Le," panggil Mira.

"Kenapa Andrian makin jauh ya sama Lo, dan Lo tahu nggak sih, perubahan dia terlalu drastis."

Alesya memikirkan ucapan Mira, ada benarnya juga yang dikatakan Mira.

"Mira, Retha, nanti temenin aku ke suatu tempat, ya."

"Okey, tapi ke mana?" tanya Retha yang sedari tadi diam menyimak.

"Nanti aku kasih tahu kalau udah sampai."

"Kenapa harus nanti? Sekarang aja," desak Mira.

"Ih gabisa, udah kalian siap-siap. Kita berangkat sekarang aja ya."

»»»

"Andrian, kita kasih tahu aja yang sebenarnya sama si cupu. Kan kamu udah berhasil jadian sama si cupu, tinggal kamu putusin dan tinggalin. Setelah itu, kita bisa sama-sama lagi."

Tubuh Alesya menegang, begitupun dengan Mira.

"Apa gue nggak salah denger?" tanya Mira dibalas sebuah gelengan oleh Retha.

Tangan Alesya meremas bajunya, pelupuk matanya kini sudah berair dan siap berjatuhan kapan saja.

Mungkin keputusan Alesya untuk ke rumah Anna adalah sebuah kesalahan besar, tidak hanya sakit tapi juga kecewa yang ia rasakan.

"Enggak Anna, aku harus mempermalukan si cupu di depan semua orang, dengan itu semua rencana kita dari awal bisa membuahkan hasil yang luar biasa," ucap Andrian sambil tersenyum tanpa tahu jika ucapannya menusuk hati Alesya.

Alesya menghapus jejak air matanya lalu bergegas keluar dari tempat persembunyian.

"Eh? Ale mau ke mana?" bisik Retha tapi terlambat karena Alesya kini tengah berdiri di depan Anna dan Andrian yang terkejut dengan kedatangan Ale.

AlesyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang