Sial?

7.2K 604 112
                                    

Sampai di lobby, gue langsung diarahin ke ruang casting yang ada di lantai 3 gedung ini.

Ternyata, gue telat.

Bisa gue liat udah ada banyak cast di ruangan itu. Di tangan mereka udah pada megang selembar kertas yang gue yakin itu script buat casting nanti. Mereka juga udah pakai nomor peserta di dada masing-masing.

Gue buru-buru ke bagian register buat ambil bagian gue. Karena gue macho, jadi gue milih casting buat role Top di series ini.

Tapi sialnya, slot buat role Top udah keisi penuh. Staffnya nyaranin gue buat casting untuk role Bottom sebagai gantinya.

Andai tadi gue biarin aja tuh orang digebukin Nanon, pasti ada kemungkinan buat gue dapet role Top. Bukan karena gue gak punya hati, tapi nyesel juga buang-buang tenaga nolongin orang gak tau terima kasih. Mana sekarang yang rugi gue lagi.

Setelah gue pikir-pikir, daripada gue nyesel lagi, mending gue ikutin saran tadi buat casting role Bottom. Sebenernya, gue gak masalah dapet role apa aja, toh itu cuma akting. Jati diri gue tetep laki-laki macho.

Setelah dapet script dan nomor peserta, gue langsung gabung sama cast lain.

"Oke guys, karena semua udah kebagian script, sekarang kalian latihan dulu sambil nunggu giliran. Proses casting akan dilakukan terpisah dengan role lain, jadi hari ini akan ada 2 tahap casting. Casting pertama kalian akan dicasting individual. Setelahnya, cast yang lolos akan lanjut casting kedua dengan pasangan rolenya. Lalu, di akhir adalah penentuan Top dan Bottom yang akan jadi main role di project series ini. Semangat!"

Itu tadi salah satu staff yang ngomong. Jadi gue bakal akting individu dulu, sebelum dicasting berpasangan sama role Top. Mungkin itu karena peserta casting yang lumayan banyak, jadi proses casting dibagi jadi bertahap.

Nomor giliran gue makin deket, gue mulai keringet dingin, tapi tetep mencoba kalem. Bukan, bukan karena gugup, tapi karena kebelet boker, syit.

Demi ketentraman bersama, akhirnya gue ke toilet dulu.

Setelah gue balik, waktunya pas giliran gue. Gue akting beberapa adegan sesuai script. Casting berjalan lancar, gak ada kesalahan atau kesulitan yang gue alami. Walaupun dulunya gue jurusan teknik, tapi gue sempet ikut ekskul Theater, jadi bakat akting gue udah ada. Walaupun gak bagus-bagus amat. Dulu gue sering dapet peran jadi pohon.

Casting pertama selesai. Orang-orang pada sibuk ngobrol satu sama lain. Karena gue bukan tipikal orang yang jago bersosialisasi, jadi gue milih buat buka line aja, curhatin kejadian hari ini di group chat geng gue.

Gak lama, salah satu staff dateng buat ngumumin nama yang lolos casting pertama.

Ternyata gue lolos, dan harus nunggu casting selanjutnya buat dipasangin sama role Top.

Gue dicasting sama beberapa cast role Top yang berbeda, tapi belum ada yang cocok gue rasa. Sampai akhirnya

"Nah.. ini yang kita tunggu-tunggu. Lo langsung casting aja sama dia." Casting Directornya nunjuk gue. Gue nengok buat nyari tau orang yang baru dateng itu.

 Gue nengok buat nyari tau orang yang baru dateng itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Si anying.

Iya, dia cowok songong yang tadi pagi gue tolongin. MUA-nya pasti kerja keras buat nutupin memar-memar di mukanya, sampai tertutup sempurna gitu.

Dia dipilih jadi pasangan casting gue. Rasudi sebenernya.

Tapi karena cita-cita gue jadi aktor profesional, jadi gue tepis semua kekesalan gue tadi pagi, dan lanjut casting bareng ini cengcorang. Gue harap ini adegan pertama dan terakhir gue bareng dia.

Tapi semua emang cuma tinggal harapan, karena

"PAS!! Langsung workshop aja lo berdua buat series ini." Kata Casting Director.

"Hah?" Gue cengo.

"Lo berdua langsung gue pilih jadi main role buat series ini, selamat!" Lanjut Casting Directornya antusias.

"T-tapi.." Gue berusaha nolak.

"Oke." Potong si cengcorang.

"Heh! Sial banget sih gue setiap ketemu lo. Pertama gue telat casting sampe gak kebagian slot role Top, sekarang malah lo yang jadi Top gue." Keluh gue.

"Berisik. Lo emang lebih cocok jadi pihak yang ditusuk." Kata dia dengan muka smirk. Sialan.

"Gue pilih kalian bukan karena asal pilih. Tapi, karena kemistri kalian. Series yang sukses besar, berawal dari kemistri couplenya yang kuat. Gue percayain Main Role series ini ke kalian. Gue yakin seiring waktu kalian bisa jadi akur, atau mungkin.. ekhem." Tambah Casting Directornya gak nyelo.

Dari ratusan cast, kenapa gue harus berakhir sama nih orang, sial.

"Welcome baby!" Bisik dia di kuping gue, terus pergi.

Dasar bangsat.

Tanpa sadar dia jatuhin name tag-nya di depan gue.

Tay Tawan Vihokratana

Cih! Kelakuan gak sebagus namanya.

Eh, wait..

Tay?

Tawan Vihokratana?

Kaya gak asing. Otak gue yang setakaran sendok nyam-nyam ini bekerja keras.


















SHIT! Tay Tawan?!!

.
.
.

To be continue

Don't forget to vote and comment! ;)

Sky : TayNew [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang