Kesempatan

5.1K 525 45
                                    

IB: Scene Sotus S The Series
.
.

Tay POV

Hari ini jadwal gue first script reading untuk series baru gue, SKY The Series. Terus lanjut photoshoot buat posternya. Karena gue datengnya kepagian, gue harus nunggu dulu di ruangannya Kak Jay.

Selama bengong, pikiran gue tiba-tiba keinget waktu gue pertama kali ketemu New.

Waktu itu gue menjabat jadi ketua Hazer- atau biasa dibilang himpunan mahasiswa, di Jurusan Teknik kampus gue. Jadi gue yang ngospekin mahasiswa baru tahun di bawah gue. Tapi karena waktu itu gue udah sibuk sama kegiatan aktor, jadi sesekali tugas gue di Hazer gue delegasiin ke wakil gue, Singto.

Flashback

"Tema tugas hari ini adalah 'Kenali Lingkunganmu'. Jadi, saya tugaskan kalian untuk mengumpulkan tanda tangan seluruh anggota kampus sebanyak-banyaknya. Saya beri kalian waktu 3 hari, dan semua tugas harus sudah dikumpulkan ke saya di hari terakhir. Sekian dari saya, terima kasih." Tutup gue setelah ngasi arahan ke mahasiswa baru.

"Sing, gue ada syuting nih hari ini, lo bisa kan handle sisanya?" Minta gue ke Singto.

"Beres, serahin aja ke gue."

"Lo emang belahan jiwa gue, Sing." Kata gue sambil peluk sahabat gue itu.

"Najis, pergi lo." Usir Singto.

Pas gue mau siap-siap pergi, gue ngeliat 3 maba yang lagi selonjoran di bawah ring basket.

Itu New sama 2 orang temennya. Pas gue mau lewat, gak sengaja gue denger

"New, lo udah dapet berapa tanda tangan?" Tanya salah satu temennya.

"Udah 3." Jawab dia sambil bolak-balikin buku tanda tangannya.

"Udah kata lo? Waktu kita cuma 3 hari, New. Lo mau dimakan mentah-mentah sama mereka?" Temennya lagi satu mulai ngomong.

"Ya kan gue gak punya temen selain lo berdua, senior juga gue cuma kenal Kak Singto. Lagian, apa gunanya sih ini tanda tangan? Kenal nggak capek iya gue."

"Kalo lo gak usaha, mana bisa kenal." Gue ikut gabung sama obrolan mereka.

Dua temennya ngasih salam ke gue, kecuali New.

"Tujuan gue ngasih kalian tugas ini, buat numbuhin rasa sosialisasi kalian, selain lo bisa kenal satu sama lain, lo juga bisa belajar peduli sama mereka, sama semua anggota kampus. Karena kita disini 1 keluarga, Jurusan Teknik." Ceramah gue panjang lebar.

"Gue gak pengen tuh kenal sama mereka, kenapa lo harus maksa kita buat ngelakuin ini?" Setelah ngomong gitu dia langsung pergi. Gak ada sopan-sopannya ini bocah.

Sebagai ketua Hazer yang budiman, gue pengen adik didik gue punya rasa peduli sama sesamanya. Jadi, sejak saat itu gue mulai ngawasin dia.

Setiap kali ada kegiatan pas ospek, gue selalu nunjuk dia buat tampil ataupun interaksi sama temen-temennya yang lain. Mungkin dia ngerasa gue selalu buat dia dalam situasi susah, diliat dari cara dia selalu ngehindar setiap ketemu gue. Seolah gue pertanda sial buat dia.

Awalnya, gue ngelakuin itu cuma karna pengen bantu dia buat ngebangun kebiasaan sosialisasinya.

Tapi lama-kelamaan, tanpa sadar gue mulai tertarik dengan segala hal tentang dia.

Selama masa ospek, yang gue tau New sebenernya orang yang peduli sama temen-temennya, dia juga termasuk maba yang cepet tanggap dan cerdas, cuman, sosialisasinya aja yang kurang. Dunia dia cuma lingkup 2 orang temennya itu, dan juga Singto. Dia bisa jadi orang yang ceria kalo sama mereka, tapi kalo sama yang lain, dia tertutup banget, terkesan cuek.

Sky : TayNew [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang