kantung plastik berisi batagor di tangan, perut sudah kenyang, choerry melangkah ke perpustakaan untuk mengantar makanan buat olivia. gadis itu seringkali lupa makan kalau sedang waktunya jaga di perpustakaan dan berakhir memborbardir erry dengan ajakan untuk ke kantin segera bahkan saat bu irene sedang seriusnya menjelaskan materi matematika yang membuat erry berinisiatif untuk membelikan gadis itu makanan kesukaannya.
ketika tiba, makan hati langsung datang gara-gara kedua kakak kelasnya mesra sekali di antara rak novel sambil mengembalikan buku. erry melempar senyum saja pada bu wendy waktu masuk ke dalam perpus dan menghampiri olivia di depan komputer.
hari ini perpustakaan cukup ramai, tak seperti giliran erry dimana yang mengunjungi perpustakaan dapat dihitung jari. olivia melihatnya, melambaikan tangan dan mengisyaratkan untuk duduk di sampingnya.
"nih batagor,"
gadis itu tersenyum lebar sekali. "jadi sayang erry deh. duduk sini temenin gue nonton drama."
erry menjawab dengan merotasi bola mata. "gak deh, makasih. tumben eric nggak nyamper?"
"main bola kali," jawab olivia sambil mengedikkan bahu
"kak soobin sama kak lia makin awet ya,"
"sirik nih ceritanya???????"
"paansi."
olivia tertawa terbahak tanpa suara, untungnya erry hari ini tidak sedang dalam mode julid jadi cuma meringis saja.
"makan tuh batagornya, gue balik."
"mau ketemu wonjin kan tuh,"
"MULUT LO DAH!"
jelas olivia merasa menang sekali hari ini, sementara erry pergi masih sambil menggerutu dalam hati. keluar dari perpustakaan, erry mengambil langkah menuju kelas waktu tiba-tiba ia dihadang dan di seret ke koridor terdekat oleh kedua kakak kelasnya.
"KABAR GEMBIRA UNTUK KITA SEMUA,"
"KULIT MANGGIS KINI ADA EKSTRAKNYA,"
"woi salah lirik," ujar yeri kesal meninggalkan erry yang plonga-plongo kebingungan. siapa yang tak bingung kalau ditarik tiba-tiba, disuruh menonton kedua kakak kelasnya bertengkar karena salah menyambung lirik iklan membuat erry geleng-geleng kepala.
"kak gahyeon sama kak yeri mau ngapain?"
yang dipanggil tersenyum manis sekali sampai-sampai erry ngeri.
"seperti yang gue bilang, kabar gembira untuk kita semua. gahyeon mana posternya."
gahyeon mengeluarkan selembar kertas dengan kesusahan dari sakunya sebelum memberikannya pada erry. erry membukanya pelan-pelan takut kalau kertas itu sobek karena bekas lipatannya telah membekas jelas di kertas.
"lecek banget kak,"
gahyeon cuma menyunggingkan senyum tak bersalah. "tadi gak sengaja nyemplung waktu gue ke kamar mandi. itu hasilnya gue kipas-kipas sama yeri."
erry makin pening melihat tingkah laku kedua kakak kelasnya itu jadi mengalihkan dengan membuka poster yang tadi disodorkan gahyeon perlahan. firasat tidak enak erry benar waktu membuka lipatan kertas dan menemukan tulisan yang warnanya luntur meski masih bisa dibaca.
"lomba band?"
"BUKAN! TAPI KITA DIUNDANG NGISI PAMERAN DONG!!!!!!!" ujar yeri menggebu-gebu
"beneran nih kak?" tanya erry lagi, masih tak percaya
"iya, mana ada uang sakunya," jelas gahyeon
gantian erry yang sekarang berjingkrak. ia memeluk kedua kakak kelasnya yang balas memeluknya lebih erat.
"gue kangen tampil lagi kak huhu, seneng banget ada kesempatan."
"makanya, sekalian ini perform terakhir kita sebelum un dan tetek bengeknya melanda. berhubung pamerannya kurang 2 minggu, mulai besok kita udah latihan sesuai titah paduka leader bapak hyunjun." jelas yeri
senyum menghiasi wajah erry. "keysip."
masih pemanasan dulu kita buat chapter pertama wkwkwk jadi kenalan dulu sama erry dan band nya.
semoga suka dan jangan lupa tinggalkan jejak ❤❤❤
bonus
sekian terima park seonghwa :')))))))))072020
KAMU SEDANG MEMBACA
midsummer madness
Short Storyini tentang choerry dan musim kemarau paling gilanya