[xiv] baik-baik erry

131 30 32
                                    

"ayo makan!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ayo makan!"

erry tak menjawab, cuma tersenyum sebelum mulai menyuap nasi di piringnya. malam ini, keluarganya berkumpul. papa dan mama pulang tadi sore bersamaan dengan erry yang baru tiba dari sekolah. seharusnya hari ini erry bahagia, tapi malah canggung karena erry tak tau harus apa.

"kamu gimana sekolahnya? maaf ya mama sama papa akhir-akhir ini jarang di rumah."

"gak papa kok ma, sekolahku lancar."

"syukur deh kalau gitu, mama sebenarnya pengen juga antar jemput kamu sekolah dan lebih banyak di rumah juga tapi mama malah masih sibuk sama kerjaan."

dalam hati erry sebenarnya mengiyakan, tapi erry sadar kalau keduanya bekerja untuk kebutuhan erry juga.

"gak papa kok ma,"

erry hanya bisa menjawab dengan gelengan tidak apa-apa meskipun jelas sekali rindu berkumpul dengan kedua orang tuanya. erry jadi nostalgia sewaktu ia masih duduk di sekolah menengah pertama dimana papa dan mama belum sesibuk sekarang hingga begitu erry duduk di sekolah menengah akhir yang mereka anggap erry sudah lebih dewasa dan lebih mudah untuk meninggalkannya.

"erry kenapa nunduk mulu sih, papa kangen tau."

erry tersenyum kecil. "apasih pa,"

erry memandang papa dengan senyumnya yang jarang sekali erry lihat akhir-akhir ini juga wajah sumringah mama. sebenarnya sejak tadi erry tengah menunggu waktu yang pas untuk mengajak kedua orangtuanya ke pameran tempat erry tampil tapi erry ragu saja, termakan oleh pikiran buruknya sendiri malah.

"pa, ma, band erry mau tampil."

"kamu ikut band sayang?" tanya mama penasaran.

erry mengangguk. "erry pengen ngajak papa sama mama ke pameran tempat erry tampil boleh?"

"ya boleh dong, kapan acaranya?"

"besok sore pa,"

bungkamnya papa dan mama persis dengan bayangan erry, tinggal menunggu alasan apa lagi kali ini. seharusnya erry bersikap biasa saja kalau sudah menduga, tapi berapa kalipun erry mencoba mengenyahkan perasaan kecewa, hasilnya erry tetap tersiksa.

"erry sayang, maafin mama ya. mama sama papa pengen banget datang tapi-"

"gak kok ma, gak papa. erry paham kok, erry gak maksa juga."

erry tersenyum ke arah keduanya. "makanan erry udah habis, erry mau ke kamar dulu ya ma, pa, nggak mau tidur malam-malam juga biar besok seger."

papa dan mama mengangguk, membiarkan erry pergi meski kentara tak enak hati. erry cuma mau sendiri, menutup pintu kamar tak lupa mengunci, menyelimuti diri bersama air mata yang tak kunjung berhenti hingga suara ponselnya menginterupsi. memeriksa, mendapati nama kakak kelasnya membuat erry segera mematikan panggilan. belum saja erry melanjutkan tangisnya, ponselnya bergetar berkali-kali sampai erry geram sendiri.

"apaan sih?"

"gue telpon baik-baik padahal,"

"ganggu tau gak! udah gue matiin."

"EH LO NANGIS!"

kenapa sih jung wooyoung mau sok ikut campur urusan erry. "gak, udah gue mau tidur."

"jan ngadi-ngadi anda, orang biasanya hobi ngalong malah mau tidur. lo nangis kenapa woi!"

"gue gak nangis kak. gue matiin, ngabisin kuota tau gak."

"rumah lo ada wifinya gak usah alasan, udah gue tungguin sampe gak mewek. besok mau manggung malah mewek."

erry meletakkan ponselnya yang masih menampilkan layar panggilan dengan kakak kelasnya. erry diam saja, menunggu kakak kelasnya menutup telepon tapi tak terjadi hingga beberapa menit kemudian membuat erry yang bungkam bersuara.

"kak,"

"udah enakan?"

"ya gitu,"

"kenapa sih emangnya?"

erry meringis. "cuma agak baper gara-gara papa sama Mama gak bisa dateng besok."

"mereka emang gak bisa dateng tapi dukungannya bakal tetep sampai kok. jangan nangis lagi, gak cocok sama lo."

"gombal. lagian ngapain telpon si?"

"gapapa, gue mau bilang kalau tempat lo manggung keren abis biar lo makin semangat besok."

"makasih kak,"

"gue emang baik, gak diragukan lagi."

"iyain umur gada yang tau,"

"NJIR JAHAT AMAT. POKOKNYA ERRY SEMANGAT, CHOI YERIM SEMANGAT, MANDALA SEMANGAT, MANDALA BISA!"

erry terkekeh. secepat itu perasaannya berubah gara-gara suara kak wooyoung dan teriakan semangatnya. erry mau melihat senyum bangga orang tuanya, entah dengan atau tanpa kehadiran keduanya.

hi!aku update nya lama kali wkwkwk padahal buat target sehari update tapi gak kesampaian juga meski di draft udah selesai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


hi!
aku update nya lama kali wkwkwk padahal buat target sehari update tapi gak kesampaian juga meski di draft udah selesai

gimana chapter ini?
semoga suka ya

sama mau teriak dulu gara-gara

huaaa, gasiap ditinggal inception

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

huaaa, gasiap ditinggal inception

bonus

moodboosternya erry 🌌✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

moodboosternya erry 🌌✨

081820

midsummer madnessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang