[vii] double kill

182 35 26
                                    

yang ada di pikiran choerry saat ini adalah rindu mendalam pada ranjang di kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

yang ada di pikiran choerry saat ini adalah rindu mendalam pada ranjang di kamar. beberapa hari belakangan ini, tubuhnya serasa remuk akibat kegiatannya yang tak henti-hentinya mulai dari menghadapi konsekuensi kaburnya bersama kak wooyoung tempo hari dengan tugas bersih-bersih perpustakaan lagi dan jangan lupakan jadwal latihan yang bertambah karena pameran tinggal menghitung hari.

jam tangan erry menunjukkan pukul 4 sore waktu ia berjalan menuju gerbang sekolah untuk menunggu ojek online yang dipesannya saat namanya dipanggil dari samping mendapati kak wooyoung sambil menuntun motor keluar gerbang.

"mau kemana?"

"pulang lah kak,"

"emang udah selesai? di sanggar masih rame tadi."

erry menghela napas. "gue disuruh pulang duluan, katanya masih kecil gaboleh pulang malem-malem, apa-apaan coba."

"bener hyunjun, lu mah masih piyik mana boleh pulang malem. terus naik apa pulangnya?"

erry mengangkat dagu, menunjuk ke arah motor di seberang jalan setelah mencocokkan plat nomor ojek yang tertera di ponselnya.

"itu ojol, mana driver-nya ganteng kak. gue duluan ya!"

"CHOERRY!"

"apa lagi kak?"

"gue anter aja ayo,"

"lah ojolnya?" tanya erry kebingungan

"naik dulu udah,"

erry patuh-patuh saja dengan perintah wooyoung, duduk di kursi belakang motor kemudian menghampiri driver ojek pesanan erry.

"mas ong kan?"

"iya. mbak erry kan ya?"

erry hendak menjawab waktu kak wooyoung menyela. "mas, ongkosnya saya ganti ya, errynya pulang bareng saya." ucap wooyoung sambil menyerahkan selembar uang lima puluh ribu dan ucapan terimakasih sebelum meluncur menjauh dari sekolah.

sebentar-sebentar, erry baru sadar kalau kak wooyoung meng-cancel orderan ojolnya dengan baik-baik hingga tiba-tiba erry diajak tancap gas begitu saja ini maksudnya apa.

"kok gue jadi nebeng lo kak?"

"kan gue bilang mau nganterin,"

"LAH KASIAN ITU OJOLNYA TADI,"

"kasian kalo di-cancel aja, ini gue kasih ongkos jadi santai aja."

"kak wooyoung ih, gue gamau ngerepotin lo."

tiba-tiba tangan kiri wooyoung dihadapkan ke arah erry. "ngomong sama tangan gue,"

wuah erry kesalnya bukan main, langsung saja diam tanpa kata meski sambil julid dalam hati tentunya, sedang yang berkendara cuma tertawa tak henti-hentinya. erry makin kebingungan waktu kak wooyoung bukannya mengantar langsung ke rumah seperti biasa tetapi melajukan motornya menuju taman kota.

midsummer madnessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang