Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
sore sore enaknya makan mendoan hangat bukan? maka berakhirlah erry di dapur berkutat bersama bu dewi dengan adonan tepung dan mendoan untuk digoreng dan dimakan bersama. sabtu sore kalau untuk sebagian orang digunakan sebagai ajang berkumpul dari hiruk-pikuk pekerjaan, itu semua tak berlaku untuk papa dan mama yang malah pergi ke luar kota meninggalkan erry di rumah dengan pengasuhnya.
bu dewi masih di samping erry, mengiris tempe sedangkan erry sendiri bertugas menggoreng. piring sudah hampir penuh waktu erry mencomot mendoan dan bergegas keluar rumah karena bel rumah berbunyi. sesampainya di luar pintu, pagar rumah sudah dibuka oleh pak antok kemudian mematung mendapati seseorang yang memencet bel rumahnya.
"hai!"
erry kehabisan kata. mendoan masih di tangan, rambut dicepol acak-acakan, baju berkeringat sementara kak wooyoung di hadapannya dengan kemeja dan rambut rapinya yang erry tak tahu apa alasan kedatangannya.
"ngapain?"
"gue seganteng gini ya mau ngajak jalan lah,"
erry masih berusaha menelan mendoan-nya dengan susah payah waktu bu dewi ikut menghampiri dengan penasaran.
"ada siapa non e...., loh temennya kok gak diajak masuk non?"
"bentar, kakak nggak salah rumah?"
"udah ajak masuk dulu, non!"
hadeh, erry pening sekarang. usai bu dewi menyuruh kak wooyoung masuk dan menyuruh erry segera mandi, yang akhirnya erry turuti juga meski sambil memikirkan alasan kakak kelasnya yang tiba-tiba datang terus ajak jalan. sebenarnya kak wooyoung sudah mengantar erry berkali-kali tapi tak pernah mampir dan sekalinya mampir hampir-hampir membuat erry jantungan.
usai mandi, erry cuma berdandan asal dengan kaos putih dan mencomot cardigan di gantungan baju lalu turun dan menemukan kak wooyoung menggantikan posisi erry yang tadi menggoreng mendoan.
"itu den, non erry-nya udah selesai."
kak wooyoung menoleh kemudian menyerahkan adonan tepung ke bu Dewi.
"ngapain?"
"tangan gue gatel kalo diem aja, makanya bantuin bu dewi. udah siap?"
"ya keliatannya aja,"
"gue ijin ke kamar mandi ya,"
erry mengangguk saja sebagai jawaban sambil memberitahukan letak kamar mandi.
"itu tadi random gitu bu, tiba-tiba bantuin goreng mendoan." bisik erry ke bu dewi penasaran
"iya non. awalnya cuma ngajak ibu ngomong eh tiba-tiba berdiri udah ibu larang-larang juga."
"percuma dibilangin, orangnya kepala batu."
"tapi ganteng sih non. pacar non erry ya."
"pengennya sih bu, tapi gak pasti-pasti statusnya." ujar erry malah sekalian curhat
erry sih mau-mau saja sebenarnya menghabiskan waktu di luar rumah, masalahnya erry lelah usai latihan band dan berencana rebahan saja hingga tak lama kemudian, kak wooyoung sudah berdiri di samping erry.
"ayo!"
salah erry menoleh saat itu juga karena kak wooyoung tengah merapikan rambut hitamnya membuat erry menjerit tertahan.
"udah ganteng kan gue?"
erry mengalihkan pandang segera. "iya ganteng. buruan keluarnya, gue mau tidur."
"ih mageran,"
"biarin, gapeduli wlee."
"dih,"
waktu erry hendak pamit kepada bu dewi, kak wooyoung sudah mendahului kemudian menggandeng erry. erry cuma melambai pasrah akhirnya untuk pamit dan mengikuti wooyoung menuju motornya.
"kalo udah naik, jangan lupa pegangan." ujar kak wooyoung waktu erry naik ke motornya
"mau kemana sih emangnya?"
"makan pisang coklat ehe,"
"RANDOM BANGET SIH KAK!"
tuhkan erry jadi ngegas kalau begini ceritanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
hai, aku kembali
gimana ceritanya sejauh ini menurut kalian? ngebosenin gak? mungkin bisa kasih sarannya hehe
dan satu lagi
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
