Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"makan yang banyak,"
erry tersenyum saja, mulutnya penuh dengan bakso yang khusus dibelikan olivia untuknya. gadis itu bukan main cemasnya dengan keadaan erry karena tahu betul tentang kegiatan erry yang tak henti-hentinya.
"makasih loh liv,"
"jangan lupa makan lah ry, kalo capek ya izin berhenti bentar dari latihan. jangan sampe sakit lah pokoknya, lo mah latihan mulu gak peduli keadaan lo."
gadis itu mendengus sementara erry terkikik saja. erry paham betul alasan olivia khawatir, jadi erry bersyukur masih ada yang mempedulikannya. dari sekian banyak teman erry, olivia paling tahu tentang keluarganya. erry anak tunggal, papa dan mama sibuk bekerja maka erry mencari kesibukan lain daripada harus merenung di rumah.
"kapan sih tampilnya?" tanya olivia setelah menghabiskan baksonya
"sabtu depan liv, makanya makin rajin deh tuh latihannya."
"gue bilangin kak yeosang deh, biar lo gak tugas jaga perpus dulu biar bisa istirahat."
erry menggeleng. "gak usah. di perpus malah gue bisa istirahat, hyunbin biasanya biarin gue tidur sih."
"yaudah pokoknya lo harus dapet jatah istirahat."
"iya olivia,"
olivia mengangguk sebelum berdiri sambil membawa mangkuk bakso erry, memberi isyarat bahwa ia akan membayar yang erry balas dengan acungan jempol kemudian mengedarkan pandangan ke sepenjuru kantin dan terhenti di pintu masuk kantin.
jung wooyoung di sana, dengan kak san, mingi, yeosang, dan jongho entah menertawakan apa langsung saja membuat erry menenggelamkan wajah. erry masih malu gara-gara celetukan wooyoung di taman kota kemarin karena hingga wooyoung mengantarnya ke rumah, erry yang biasa cuek bebek menjadi canggung seketika sementara wooyoung malah bersikap seolah tak ada apa-apa.
"ngapain?" tanya olivia begitu tiba dengan dua gelas es teh di tangan.
"gak papa liv,"
"wajah lo merah tau,"
"udah diem aja," ujar erry dengan menutupi wajah sambil sesekali memantau posisi jung wooyoung. erry tak mau jantungan tiba-tiba karena tingkah laku kakak kelasnya itu kadang susah ditebak jadi erry meminum es teh sambil menekuri gelasnya daripada ke gap tiba-tiba. Lama-kelamaan sih gerah juga, jadi erry mengangkat kepala, toh gelas es tehnya sudah kosong tak bersisa.
karena olivia belum menunjukkan tanda-tanda ingin kembali ke kelas, erry jadi suntuk dan berakhir memainkan ponsel sambil mengipasi diri seadanya gara-gara kantin panas sekali ditambah lagi waktu musim kemarau begini.
"ERRY!"
erry mendongak, mencari siapa yang memanggil namanya.
"ERRY, GUE DISINI!"
erry pusing, yang memanggil tak terlihat batang hidungnya sementara olivia juga sama mencari.
"ERRY, DI BU NISA!"
erry dan olivia menoleh, kemudian hal diluar dugaan erry terjadi.
kak wooyoung di sana, melambaikan tangan, menjentikkan jari sambil melempar kedipan pada erry yang langsung saja membuat erry mengalihkan pandangan sementara olivia mematung tak bisa berkata-kata.
"ry, apa-apaan?"
"gatau liv, kak wooyoung kurang akua kali ya."
"sumpah lo berdua tuh ada hubungan apa sih, heran gue."
"gak ada apa-apa kali," ujar erry merona juga
"tapi dari wajah wajah lo kayaknya suka kak wooyoung deh."
erry malah tersenyum misterius. "kalo gue suka beneran boleh digebet gak."
"emang kak wooyoungnya suka sama lo."
"suka gak suka, mau gue tembak duluan."
kemudian olivia malah memukul-mukul punggung erry. "sadar neng. saking frustasinya ditinggal mantan, ngebet banget jadinya."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
hari ini gamau curhat apa-apa cuma mau bilang sayang banget sama mereka
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
