Part 7

7 1 0
                                        

Hallo guys :), masih adakah yang nunggu cerita ini?
I'm sorry, baru bisa publish lagi, in real life tugas daring cukup menyita waktu guys huhu. Semoga pandemi ini cepet selesai aja yaa :) . Ok, thats it.

~Happy Reading~

Aubree sedang menekuni komputernya saat tiba-tiba Briana masuk lalu berseru bahwa akan di adakan rapat dadakan seluruh dewan direksi, "Sebenarnya Ada apa, Briana?"tanya Aubree saat mereka berjalan ke ruang rapat.

"Salah satu cabang perusahaan di bidang IT dan alat elektronik mengalami masalah,"tutur Briana yang berjalan di samping Aubree, "Jelaskan padaku."tukasnya.

"Sepertinya ada seseorang yang menjiplak dan membocorkan rancangan ponsel baru kita yang akan dirilis bulan depan, maam."jelas Briana.

"Perlihatkan padaku,"ujar Aubree, dengan cepat Briana memberikan ipad yang memperlihatkan gambar rancangan ponsel tersebut pada Aubree.

"Bowman Group pagi ini merilis rancangan ponsel baru mereka yang sama persis dengan milik kita yang akan dirilis oleh mereka bulan depan."tutur Briana ia mempercepat langkahnya saat akan tertinggal oleh Aubree yang sudah masuk ke dalam ruang rapat.

Ia kemudian duduk di kursi tempat sekertaris saat melihat Aubree sudah duduk di tempatnya. Tak lama pintu terbuka, Dhariel berjalan cepat ke kursinya di ikuti Dalton dan kedua sekertarisnya.

"Kita tak punya banyak waktu, jadi langsung saja."ujar Dhariel duduk dikursinya lalu menumpukan kedua genggaman tangannya di bawah dagu.

"Jelaskan padaku apa yang terjadi."lanjutnya.

“Bowman Group akan merilis produk baru sebulan lagi, mereka mendadak mengumumkan rancangan ponsel yang akan di rilisnya duluan pagi ini, sepertinya mereka sengaja mengumumkan produk tersebut lebih dulu untuk mengindari kontroversi plagiarsime."tutur Dalton yang duduk tepat di sebelah Dhariel.

"Apa memungkinkan untuk kita mengubah rancangannya?"tanya Dhariel,

Beberapa peserta rapat mendesah gusar dan menghindari kontak mata dengan sang CEO, suasana rapat menjadi tegang seketika. Tak ada yang berani menjawab atau pun melirik ke arah Dhariel.

Dalton berdehem sebentar sebelum menjawab, "Sir, jika kita mengubah rancangannya dan mengundurkan waktu peluncuran, sederet produk sisa tahun ini akan gagal, dan secara realistis itu akan sulit."

Dhariel menatap tiap peserta rapat, "Lalu, apa pilihan lain yang kita punya?"

“Excuse me, Sir, menurut saya untuk memberikan keunggulan yang bersaing, bagaimana jika kita menurunkan harga produknya?"ujar salah satu dewan direksi berambut cepak.

Dhariel menaikkan alisnya, "Belum juga dirilis, dan kau sudah ingin menurunkan harganya?"ucapnya dingin.

"Apa kau sebut itu pilihan?"lanjutnya. beberapa peserta rapat kembali mendesah gusar dan menunduk. Beberapa peserta yang lain pun pura-pura sibuk dengan bolpoin mereka.

Ditengah keheningan itu tiba-tiba Aubree yang sejak tadi diam memperhatikan angkat bicara, "Boleh saya mengajukan saran, Sir?"

Dhariel menatap Aubree lalu mengangguk. Peserta rapat lain mulai memusatkan perhatiannya pada Aubree.

Dengan tenang Aubree berkata, "jika kita tak bisa mengganti rancangan produknya, maka, kita harus punya fungsi yang berbeda," ia lalu menatap Dalton yang duduk bersebrangan dengannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Meeted You was a Gift for MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang