☁️anneke Jovelyn Kezra 20☁️

9.4K 804 41
                                    

FYI. Gabriel itu cowok gais. Ini buat kalian yang nagih aku up, aku ga bisa ngasih jadwal up, soalnya up nya itu sesuka aku, aku bisa double up, tapi aku bisa dua hari atau tiga hari ga up, kalo misalnya aku kasih up seminggu sekali kecepetan kaga yak? Atau mau seminggu dua kali? Tiga kali? Aku besok mau ujian gais, jadi belom bisa up, tapi aku usahain tetep up minimal tiga hari sekali.

Gabriel kembali menyadarkan xavier dari sihirnya. Ia mengajak Anne dan Xavier ke sebuah rumah sederhana. Sebenarnya, Gabriel bisa melakukan apa saja, dia bahkan bisa membangun istana yang tidak tertandingi ukurannya. Tapi, Gabriel bukan lah seorang yang sombong seperti Lucifer, baginya rumah sederhana saja sudah cukup.

Tidak seperti Lucifer si sombong dan angkuh.

Mati saja lah kau Lucifer.

"Anne, kau bisa masuk ke kamar ku. Istirahatlah," Gabriel membuka sebuah pintu bercat putih Gading, ia menghampiri Anne dan mencium keningnya.

Anne mengangguk, ia melambaikan tangannya lalu menutup pintu.

Gabriel beralih ke xavier "kau ingin istirahat juga?"

Xavier menggeleng "iblis tidak tidur, my Lord."

"Gabriel saja, aku tidak gila hormat," Gabriel mengajak xavier ke ruang tamu.

"kau ingin minum?" tawar Gabriel.

"tidak perlu repot repot, my-"

"Gabriel" potong Gabriel cepat.

"ya, Gabriel." lidah xavier terasa kelu untuk memanggil nama saja, walaupun xavier tidak sopan kepada Anne dan Lucifer, tapi tingkat Gabriel jauh diatas mereka, sangat sulit untuk tidak menghormati nya.

Gabriel berbalik, dia menuju dapur yang posisi nya di sebelah ruang tamu, ia mengambil sebuah cawan dan teko mini.

Gabriel meletakkannya dimeja. "minumlah, aku tau kau menahan rasa haus saat berada di sekitar Anne."

Xavier mengangguk, ia mengambil cawan itu dan mengisi nya. Tenggorokan nya terasa terbakar jika tidak menyesap cairan merah kental itu.

Berada di sekitar Anne, dia harus menjaga nafsunya agar tidak menyerang Anne. Darah Anne terasa sangat manis. Cukup satu kali saja dalam hidupnya untuk merasakan rasa manis yang sangat enak di lidah nya itu. Tapi di balik rasa manis itu, terdapat sesuatu yang bukan hak nya. Dulu, setelah menghisap darah Anne, tubuh nya kian melemah, bahkan rasa sakit saja tidak cukup untuk menggambarkan nya. Darah Anne itu, benar benar luar biasa. Xavier tidak ingin mati, walaupun iblis tidak bisa mati, tapi darah Anne bisa membuatnya mati dan hilang menjadi debu.

"terimakasih telah menjaga Anne," Gabriel membuka suara setelah xavier telah menghabiskan makanannya.

"aku harap kau tetap berada di sisi Anne sampai semuanya berakhir, jaga Anne. Sesuatu yang besar akan terjadi, terutama pada kedua anaknya, jiwa seorang ibu nya akan terpanggil dan akan tetap melindungi mereka walaupun mereka tidak menganggapnya, dunia akan benar benar hancur jika Anne juga hancur, aku mungkin bisa membangkitkan Anne sekali, tapi tidak dua kali" Gabriel menjelaskan.

"Kronos," gumam Xavier.

"ya, Kronos akan mengincar anak Anne, darah mereka akan membuat Kronos semakin kuat, kedua kekuatan yang disatukan bukanlah menjadi hal yang baik, kehancuran adalah jawabannya. "

"kau tau, aku begitu mencintai Anne lebih dari aku mencintai diriku sendiri, orang tuanya adalah sosok yang luar biasa, orang tua Anne menitipkannya padaku, jauh sebelum Anne lahir. Aku selalu mengawasi nya, pada saat ia lahir, bukan tangis yang menyelimutinya. Tapi binar matanya saat menatapku justru membuat aku mati perlahan. Anne begitu mencintai lucifer, dia tidak mengetahui bahwa aku juga mencintai nya. Melihat seseorang yang kita cintai bersama orang lain itu, menyakitkan."

Xavier bungkam. Hanya segelintir orang yang benar benar mencintai nya, sisa nya hanya makhluk hina yang menghancurkan anne. Cinta itu benar benar berbahaya, pesona Anne tidak main main, bahkan seseorang yang agung seperti Gabriel saja jatuh hati kepadanya, lalu apakata dengan dirinya? Ia hanyalah iblis yang tidak merasakan cinta, tapi xavier bisa, dia bisa merasakan apa itu sedih, bahagia, dan cinta.

Gabriel telah berbaik hati padanya. Dia membiarkan makhluk hina sepertinya untuk merasakan apa itu cinta.

"Kronos itu makhluk yang tidak tunduk padaku, sama seperti Lucifer. Mereka akan hancur bersamaan."

Gabriel mengatakan ini semua kepada xavier karena hanya xavier lah yang mampu bertahan sampai titik terendah Anne. Dan Xavier merasa bahagia karena ia bisa menemani Anne sampai detik ini.




Jangan lupa vote and comment!!!

See youuu!!!

Anneke Jovelyn Kezra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang