Anne terbatuk pelan, cairan kental berwarna merah pekat itu mengucur dari mulutnya. Ia memandangi sekitarnya, anne tidak bodoh, ia tahu dimana posisinya sekarang. Di neraka paling bawah, tempat para iblis dikurung.Anne memegangi lehernya yang tercekik, sebuah besi yang mengunci lehernya itu Anne tarik, tapi tidak bisa, semakin ia menariknya, semakin pula ikatannya mengencang.
Darah segar kian mengucur dari hidungnya, pandangan Anne sayu, ia merenung. Ia belum siap jika harus mati sekarang.
"gab-gabriel." cicit Anne pelan.
***
Gabriel mengerjap, ia melangkah mendekati tubuh Ravenna yang tergeletak dengan cahaya putih yang menyelimutinya.
"Anne!" Gabriel menepuk pipi Ravenna pelan. Mata Ravenna tertutup, Gabriel tidak bisa memastikan dengan siapa ia berbicara saat ini.
"Anne, kumohon." suara Gabriel bergetar, ia tidak akan sanggup jika tidak bisa memandang mata biru terang Anne lagi, mata itu candu bagi Gabriel. Sedetik saja, ia tidak bisa mengalihkan pandangannya dari nya.
Gabriel menggenggam tangan Ravenna yang terasa sangat dingin ditangannya.
Gabriel memejamkan matanya, mulutnya berkomat-kamit merapalkan do'a.
Cahaya putih yang menyelimuti nya perlahan pudar.
"Uhuk....."
Mata Gabriel terbuka secara spontan, ia menatap Ravenna.
Anne mengerjap berusaha menyesuaikan cahaya yang masuk ke netra biru nya. ia terbatuk pelan. Sebuah siluet di hadapannya membuat Anne menyipitkan pandangannya.
"Anne!" seru Gabriel pelan, ia memeluk tubuh Anne dengan erat.
Anne berusaha melepaskan pelukan Gabriel yang terasa sangat menyesakkan, ia menatap sekitarnya yang diselimuti cahaya putih,
Anne terbelalak, ia menatap Gabriel secara spontan. "mengapa kau melakukan ini, Gabriel." lirih Anne pelan, ia memandang Gabriel dengan pandangan sayu.
Gabriel diam, ia tidak bisa menjawab pertanyaan Anne, ia melakukan ini demi keselamatan Anne.
Anne mendorong bahu Gabriel pelan, ia berdiri dari pangkuan Gabriel.
Anne hendak melangkah, tapi cekalan di tangannya membuat ia mengurungkan langkahnya.
"kau mau kemana?" mata Gabriel memicing tajam, berusaha mengintimidasi Anne.
Anne menghempaskan cekalan tangan Gabriel di tangannya, ia menatap Gabriel dengan tajam. "kedua anakku bisa mati, Gabriel. Dan, kau harus tau, ini belum selesai."
Setelah mengatakan itu Anne melesat pergi meninggalkan Gabriel yang berkecamuk dengan pikirannya.
****
Napas Anne putus putus, ia berusaha berlari secepat mungkin untuk sampai di tempat kedua anaknya.
Anne menarik napasnya, ia memejamkan matanya lalu kembali berlari menggunakan kekuatan nya.
Anne menembus tembok dengan mudahnya, tapi, setelah menembus tembok itu, tubuh nya meluruh ke lantai. Tubuh Anne sangat lemas, ia tidak sanggup untuk bergerak lagi.
Anne merangkak, ia menatap Nathan dan Nicholas yang diselimuti cahaya putih.
Mereka balas menatap Anne dengan sayu.
Anne menggapai tubuh Nathan dan Nicholas yang jaraknya mendadak sangat jauh. Ia kembali menarik napasnya dengan rakus.
Sedikit lagi,
Happ...
Tangannya berhasil menggapai tangan Nicholas yang jaraknya lebih dekat darinya. Ia menggenggam tangan itu dengan kuat.
Anne kembali bangkit, ia mendekat kearah nathan dan Nicholas. Anne duduk di hadapan nathan dan Nicholas, ia menggenggam tangan mereka lalu menyatukan dengan tangannya.
Mata Anne terpejam dengan rapat. Cahaya putih muncul dari dada Anne lalu menjalar ke tubuh nathan dan Nicholas.
Perlahan cahaya putih yang menyelimuti Nathan dan Nicholas pudar.
Anne terbatuk, darah kian keluar dari mulut dan hidungnya. Ia menepuk dadanya yang terasa sangat sesak.
Mata Anne terasa perih, cairan kental berwarna merah itu ikut menetes dari kelopak matanya.
*****
Gabriel Terpaku, ia menatap punggung Anne yang perlahan menghilang dari pandangannya, ia berusaha memahami apa yang dimaksud 'belum selesai' oleh Anne.
Tanah yang di pijaknya terasa bergetar, Gabriel melangkah mundur,
Tanah dihadapannya kian bergerak dan runtuh, sebuah lubang yang sangat besar itu membuat Gabriel Terpaku. Ada Sesuatu yang mencoba keluar ke permukaan.
Gabriel diam memperhatikan yang terjadi,
Tapi, kejadian selanjutnya membuat ia tersentak,
Gabriel memandang sesuatu itu yang jumlahnya tidak sedikit sedang mencoba keluar,
Ternyata semuanya belum selesai, ia pikir akan semudah itu mengalahkan kronos, tapi ia salah.
Haii, aku baik kan, kemaren up, sekarang up lagi.
See youu!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Anneke Jovelyn Kezra
Fantasía-Sequel Lucifer- Reinkarnasi, banyak yang tidak percaya akan hal ini, tapi di dunia mereka, hal hal yang tidak mungkin menjadi sebuah kenyataan. Rank # 1-unicorn ( 20 mei 2020) # 1-Queen ( 24 juni 2020) # 1-Mitos (9 oktober 2020) # 2-Human (09 agus...