32

473 56 7
                                    

🌱

"aku tidak akan bisa berhenti mengharapkan mu, sampai kau menjadi milikku"

🌱

Jihyo terbagun saat ternyata di luar sedang hujan deras, ibunya belum pulang juga ternyata.

Ia berjalan kearah dapur untuk membuat teh hangat, namun ia teringat saat membuat segelas teh.

Tadi Daniel datang, ia mendengar bel dan panggilan Daniel dari luar, astaga, jangan bilang Daniel masih di luar.

Ia mendekati pintu dengan perlahan, semoga Daniel sudah pulang, ia memegang gagang pintu menghela nafasnya sejenak.

Ia yakin Daniel pasti sudah pulang, sekarang hujan lebat.

Ceklek

Tapi kenyataanya tidak, Daniel sedang meringkuk di pojok pintu dengan baju yang sedikit basah.

Jihyo kaget, ia segera mendekati Daniel, "astaga, Daniel kenapa kau masih di sini, sebentar, ayo masuk dulu" Jihyo memapah Daniel untuk masuk

Badanya dingin, sangat, bahkan Daniel terlihat sangat lemah, apa yang sudah Jihyo lakukan.

"eum, sebentar aku akan mencari baju ganti" Jihyo pergi mengambil baju ganti, Daniel yang melihat Jihyo pergi hanya tersenyum kecil

Ternyata Jihyo masih mempedulikan Daniel, setelah apa yang diperbuatnya.

Jihyo membawa sepasang baju dan celana ganti untuk Daniel, dan ia membawa kain untuk mengompres, tubuh Daniel sedikit hangat sekarang.

Jihyo memberi Daniel handuk, dan mengelap wajah Daniel yang basah, mata Daniel tetap lurus menatap Jihyo.

Jihyo yang merasa ditatap hanya menundukan kepalanya, ia tidak sanggup bila harus menatap Daniel sedekat ini.

Jihyo sudah selesai mengelap Daniel, ia beranjak untuk mengisi baskom untuk mengompres Daniel.

"kau ganti baju sendiri ya, kamar mandi ada di sana" Jihyo menunjuk ke arah kamar mandi, yang dibalas oleh anggukan dari Daniel

Jihyo mendudukan dirinya di sofa menunggu Daniel yang berganti pakaian.

Jihyo merasa sedikit bersalah, karena dia Daniel harus menunggu di luar, sampai hujan berhenti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jihyo merasa sedikit bersalah, karena dia Daniel harus menunggu di luar, sampai hujan berhenti.

Jihyo menepuk sofa di sampingnya, Daniel langsung berbinar, ia cepat cepat mendudukan dirinya di samping Jihyo.

Tidak ada yang memulai pembicaraan, Jihyo sibuk mengompres Daniel dan Daniel masih terlalu takut untuk memulai pembicaraan.

Suasananya canggung, "Jihyo, " , "Daniel. " keduanya saling memanggil

Mereka mengalihkan pandanganya, canggung, "kau saja duluan Jihyo" Daniel mengalah

"huh, aku ingin minta maaf, karena ku kau jadi begini, aku bukan bermaksud untuk... " Daniel menutup mulut Jihyo dengan satu jarinya

Ur mine, but no ur heart [DANIEL X JIHYO] 니엘효Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang