37

330 41 7
                                    

🌱
"Aku semakin dekat, aku tahu ini sudah terlambat
Kau tahu segalanya di hatimu
Bahwa pada akhirnya kau akan melewati batas
Aku memperingatkan diriku sendiri
Kau tidak boleh melakukan itu
Setiap menit, setiap detik, hatiku menyalip hatiku
Tanpa kendali"
🌱

Untuk beberapa saat mereka berdua masih diam menikmati keadaan seperti ini, Jihyo tidak menolak, Daniel juga tidak menuntut.

Daniel melepas ciuman tanpa ada rasa nafsu itu, ciuman penuh dengan perasaan yang dipendamnya, sejak Jihyo memutuskan untuk menjauh darinya.

Walaupun memang itu semua kesalahanya, "Jihyo, aku tahu, aku tidak baik untukmu, tapi aku juga tidak akan memaksamu bersama ku"

"karena aku tahu jika kau bersamaku, kau akan terus tersakiti, aku mencintaimu Jihyo, dengan seluruh hatiku, ini untuk terakhir kali, maukah kau menjadi pasangan hidupku nanti? " Daniel menggenggam erat tangan Jihyo

Jihyo tidak bisa menyembunyikan isaknya, ia masih tidak mengerti dengan apa yang terjadi, ia tidak bisa memastikan apakah Daniel tidak akan berbuat hal lain yang menyakitinya lagi.

Jihyo menggeleng, "aku tidak tahu Niel, aku masih tidak mengetahui apakah perasaan mu tulus kepadaku atau tidak" Jihyo melepaskan tangan Daniel

Raut wajah Daniel nampak sangat kekecewaan yang sangat mendalam, ini semua kesalahanya, kenapa ia bisa melibatkan Jihyo kedalam masalahnya.

Seharusnya memang dari awal ia tidak seharusnya memanfaatkanya, Daniel jatuh terduduk, Jihyo mulai berjalan menjauhi Daniel.

Daniel menangis, ini adalah hal yang paling ia takuti, bahkan walaupun ini semua adalah salahnya, mengapa tidak ada kesempatan kedua.

Bahkan alam pun tidak bersahabat, hujan tiba tiba turun dengan sangat deras, membasahi seluruh kota Seoul.

Namun, Daniel terperanjat saat rintik hujan tidak mengenai tubuhnya lagi, ia mengangkat kepalanya, dan melihat Jihyo dengan tatapan sendu.

"Niel, ayo kita pul.. " belum selesai Jihyo berbicara namun Daniel sudah memeluknya terlebih dahulu

Pelukanya sangat erat, bahkan membuat Jihyo sulit bernafas.

"Daniel, lepaskan pelukanya, aku tidak bisa bernafas" namun Daniel menggelengkan kepalanya

"maaf, biarkan seperti ini dulu" ia masih mendekap Jihyo, dan itu membuat Jihyo menangis dalam diam

"ayo kita pulang, kau bisa sakit, Suho dan pak Yesung sudah menunggu di mobil" Daniel mengangguk dan melepaskan pelukanya

Sebenarnya tadi Jihyo meninggalkan Daniel bukan karena memang dia tidak mau menerima Daniel.

Tapi ia melihat awan mendung di balik tubuh Daniel dan bergegas mengambil payung, namun saat kembali ia melihat Daniel sedang meringkuk.

Ia hampir saja tertawa, tapi tidak mungkin kan iya menertawai Daniel disaat seperti ini.

Benar apa yang dikatakan Jihyo, Daniel merasa tidak enak setelah terguyur hujan, ia tidak berbicara apa apa saat di mobil.

Ia hanya memeluk pergelangan tangan Jihyo dan tertidur, oh ya, Daniel juga menggumamkan nama Jihyo selama perjalanan.

Suho yang tahu bahwa memang Daniel sudah bersungguh sungguh kali ini membuatnya merasa tenang.

Setidaknya Jihyo mendapatkan penggantinya yang baik, walaupun memang sebelumnya Daniel itu...

Ya kalian pasti mengingatnya, ia menghela nafas, "Jihyo, pikirkanlah ini matang matang, Daniel tidak sama seperti yang dahulu, ia mencintai mu secara tulus kali ini, jangan sampai menyesal dikemudian hari"

Ur mine, but no ur heart [DANIEL X JIHYO] 니엘효Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang