PART IX | MITHA

362 190 137
                                    

Junett cangtip💣

Woii lo dimanaaaa???
Gue udah telp syla berkali-kali ga di angkatt. Lo sama dia kann?

Gua sama syla di perpus.

Whattt!!!! Lo di perpus??

Typing.....

Gawatt yoo bu erin otw sanaa.

Yg salfok sama nama kontaknya. Siapa hayoo? Junet itu panggilan kesayangan dari dulu pas awal kenal, Tio emang suka manggil jua Junet tapi kadang ya manggil nama biasa gitcuu.
Cangtip? Biasa laa bukan jua namanya kalo gak ada embel embel cangtip, katanya. Jadi dia sendiri yang nambahin.

Baru ingin membalas pesan si Junet tiba tiba ada yang membuka pintuu

Jderr

"ENAK YA KALIAN MALAH ASIK NGADEM DISINI..MAU JADI APA KALIAN?!" Teriak bu arin di ambang pintu.

"BUKANNYA LANGSUNG BALIK KE KELAS MALAH ASIK BERDUAAN DISINI..SAYA NIKAHIN KAMU YA?!"

"Lah jangan."

"Bangunin dia."

"La, bangun." ucap Tio sambil menepuk nepuk pipi syla.

"emm..lima menit lagi deh." ucapnya masih dengan mata tertutup.

"ENAK AJA LIMA MENIT LAGI..BANGUN!!!" ucap bu Erin.

Mitha pun langsung membuka lebar matanya saat mendengar teriakan yang tak asing di telinganya.

"Eh ibuu, sehat buu?" ucap mitha sambil mengucek kedua matanya.

"Syla! Bu erin." Tio pun menyenggol mitha.

"Oooh." Mitha hanya ber-oh ria saja. Maklum gais belom ngumpul.

1 detik

2 detik

3 detik

4 detik

5 detik

"Siapa yo?" tanyanya

"Bu Erin."

Ia pun berpikir sejenak dan melihat wajah guru yang sudah di hadapannya.

"BU ERINN YO, KOK LU GAK BILANG DARI TADIII." ucapnya sambil mengguncang guncangkan bahu Tio.

"Kenapa kaget?! Saya cariin kemana mana. tau taunya malah ngadem disini kalian ya, bagusss!! Mau jadi apa nanti apa nanti kalian?! Hah?"

Mitha dan Tio pun hanya bisa diam.

"Kenapa diem?! Gak punya cita-cita kalian?! Jawab!!"

"S..saya psikolog bu." ucap mitha. Sorot mata bu erin pun pindah ke tio.

"KAMU!!"

Sontak Tio menjawab dengan spontan "Sikopat bu. Eh--"

"Ooh bagus ya..satunya nanganin kesehatan mental orang yang trauma yang satunya menyiksa atau merusak keadaan jiwa seseorang. Bagus kalian saling melengkapii."

"Eh..gak gitu bu." ucap Tio sambil menggeleng.

"Lidahnya lagi sariawan jadi ke pleset bu, ya kan.." bela mitha.

"Berhubung pak cipto lagi cuti kalian berdua gantiin selama beliau cuti. Paham!!"

"Ringan kok cuma bersihin toilet, Bersihin gudang, Bersihin kantin, kantor sekalian, ruang TU jangan lupa."

Mitha pun terbelalak dengan ucapan bu erin barusan.

'Demi apa? Auto jadi babu ini mah.'
Batinnya.

Tio yang mendengarnya hanya bisa menelan salivanya.

'Whatt are you running, what are you running.' batinnya.

"Bisa nego gak bu?" tanya Tio. Di nego sampai okay.

"Nah iya bu, kasih keringanan gak kasian sama muka kita." timpal mitha sambil memasang muka memelas.

"Heumm yaudah yaudah, berhubung mood ibu lagi baik. Pulang sekolah kalian bersihin gudang, banyak debu disana."

"Oke buu siap." ucap mereka serempak.

"Cepet masuk kelas, kerjain tugasnya."
Perintah bu Erin.

Tio dan mitha pun segera kembali ke kelas.

Di kelas.

Semua teman-teman sekelasnya menatap mereka seolah olah tak percaya mereka kembali dengan keadaan baik-baik saja. Biasanya, murid yang berurusan dengan bu erin tampak lesu dan tidak bersemangat. Yang mereka liat wajah Tio dan syla seperti tidak terjadi apa-apa.

"Jangan keluar plissss, gue gak mau sendirian hikss."

"Keluar apaan?" tanya Tio. Mitha hanya memakan cemilan yang dibeli tadi.

"Loh kalian emang gak di keluarin?"

Mitha dan Tio kompak menggeleng.

"Ooooh syukurlah." ucap jua sambil memeluk mitha.

"Mwau gwak?" tawar mitha. Mulutnya di penuhi makanan.

Jua menggeleng.

"Yo gwak mwau?" tanya syla.

"Gak buat lo aja." Mitha pun tersenyum menampakkan lesung pipi di wajahnya saat mendengarnya.

"Maaciw tau aja gue lagi baper eh laper." ucap mitha.

"Ada tugas? Kelompok atau individu? " tanya Tio pada jua.

"Tugas kelompok, baru aja mau nanya lo. Gue gak ngerti, gue gak paham."

"No berapa?"

"Kerjain ya gue mau makan dulu hahaha." ucap mitha diselangi dengan tawanya.

"Lo bagian presentasi aja la." ucap Tio. Mitha pun hanya mengacungkan jempolnya.

Tak lama bu Erin masuk kelas. Seketika kelas yang ramai bak pasar menjadi diam dan sunyi.

"Anak anak kita lanjut besok, jangan lupa siapkan seseorang diantara kelompok kalian untuk Presentasi. Ibu ada urusan mendadak, jadi selama jam pelajaran ibu belom selesai jangan berisik. Paham!!" ucap bu erin. Asiq jamkos jamkos.

"Paham buuuuu." ucap seisi kelas.

"Yaudah, wassalamualaikum."

"waalaikumsalam."

"Mau ngerjain jam berapa yo?" tanya jua pada Tio.

"Terserah, tapi gua gak bisa pulang sekolah langsung."

"Nwah iya swamwa." ucap mitha. Telen dulu Telen.

Jua menatap mereka penuh arti.

"heummm ada udang di balik bakwan nih."

"Gua sama syla cuma jalanin hukuman." ucap Tio pada intinya.

"Lo kalo mau ikut boleh." tawar mitha.

"Eitss Terimakasih tawarannya. Rebahan lebih nikmat."

"Dasar kaum rebahan, jam 7 gua ke rumah lo sama syla? Gimana?"

"Okeee..Jangan ngaret lo ye."

Kringgg.

Bel yang ditunggu tunggu oleh kebanyakan siswa pun berbunyi. Apalagi kalau buka bel pulang.

"Tiati lo dijalan." ucap Tio.

"Iye iye."

"Langsung balik jangan mampir-mampir." timpal syla.

"Iyaaaa..duh perhatian banget temen-temen gue."

"Gue duluan ya..selamat bersih bersih bu." ucap jua pada kedua temannya sambil melambaikan tangan dan pergi.

Setelah jua sudah tidak terlihat, baru Tio dan syla segera menuju gudang sekolah.

- - -

Sudah di revisi ya guys..

Jangan lupa vote sama komen nya Terimakasih kawan.

Happy reading.❤️

Mitha (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang