PART VIII | MITHA

307 187 91
                                    


"Sebelum ibu mulai pelajarannya. Siapa yang gak ngerjain tugas?!! Angkat tangannya!!"

Mitha yang kebingungan mencari tugas yang sudah ia kerjakan tadi malam, padahal ia sudah menyiapkan bukunya di dekat tas. Mulai panik ia pun mengobrak abrik isi tasnya tapi tak juga menemukan buku yang ia cari.

'Duh mampus gue. Mana gak ada temen.' batin mitha sambil melihat kanan kiri.

2 menit berlalu

"Yok gak ada yang ngaku?!" tanya guru yang bernama bu erin

Ia pun pasrah dan mengangkat salah satu tangannya. "S..sa..saya bu."

"Silahkan keluar!!." ucap bu erin sambil menunjuk arah pintu.

Tak lama tio mengangkat salah satu tangannya. "Saya juga bu." ucap tio enteng.

"Tugas saya ketinggalan bu, padahal udah saya siapin semalem." ucap mitha.

"Yah, gue mau di tinggal ni." bisik jua.

"Gak ada alasan, KELUAR!!"

Saat berjalan keluar kelas Mitha meminta maaf pada jua melalui isyarat karna meninggalkannya sendirian dikelas.

Mereka pun keluar secara bersamaan.
Di luar kelas.

"Bukannya lo udah ngerjain yo?"

"Iya, emang udah."

"Trus kenapa lo bilang belom? Ketinggalan?"

"Sengaja, biar lo ada temen."

Mitha melotot mendengarnya, ia terkejut mendengar pengakuan temannya.

"Gak sayang sama nilai lo?"

"Sayang lah..tapi lebih sayang lo." ucap tio santai.

Deg!!

Jantungnya berdetak sangat cepat sekarang.

'ingat dia hanya bercanda.' batinnya

"Dasar tukang ngalus..pasti ada mau nya ni??"

"Kali ini enggak."

"Trus?!"

"Nih denger yaa..nilai bisa dicari tapi lo. rare." ucap tio.

"Iya emang, orang kayak gue kan limited edition." ucap mitha membanggakan diri.

"Iya sama, lo mau tau gak salah satu contohnya apa?."

"Apa?"

"Bekantan, Orang utan dan teman temannya."

"Trus lo nyamain gue sama bekantan gituuu?!!!!"

"Enggak cuma--..kan sama sama spesies yang wajib di lindungi."

"Enteng banget lo ya ngomongnya, gak mikirin gimana keadaan jantung gue."

"Emang kenapa sama jantung lo?"

"Deg deg-an lah setannn."

Brukhh.
*suara pintu di pukul menggunakan penghapus papan tulis.

"HEI KALIAN BERDUA, "  jeda bu erin.
Sontak keduanya kompak menoleh ke sumber suara.

"MALAH ASIK PACARAN DISINI.. PUTERIN 10 KALI LAPANGAN.. BARU MASUK KELAS..SEKARANG!!" ucap bu erin meluap luap. Iri bilang bos haha

Tanpa ba bi bu. Mereka segera pergi ke lapangan karena malas berurusan dengan guru yang terkenal killer disini.

Di lapangan.

"Cape? Udahan yo. Lagian lo juga masih ga enak badan." ucap Tio sambil berlari menyamai langkah kakinya.

"Nanggung, 3 lagi." ucap Mitha.

Mitha (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang