11

1.7K 182 57
                                    

———•Selamat Membaca•———

Sabtu pagi, Lay kini sedang berjalan menuju rumah Irene sesuai janjinya kemarin ia akan mengajari Irene cara bermain gitar, ditangannya handphone nya menampilkan lokasi rumah Irene.

Ia sedang tidak ingin membawa mobilnya karna kebetulan rumah Irene ternyata tidak terlalu jauh, 25 menit dengan berjalan saja sudah sampai

Ia mengikuti maps hingga membawanya ke perumahan elit milik orang-orang kaya, rumah dengan beberapa tingkat dan design yang sangat mewah. Lay berdecak kagum berharap suatu hari nanti ia bisa tinggal disalah satu bangunan mewah itu.

Keluarga Lay memang orang kaya, namun semenjak Lay memutuskan untuk kabur ia sudah tau kalau resikonya adalah kehilangan kekayaan itu dan Lay sanggup. Ia lebih memilih kehilangan harta dari pada hidup menderita dan penuh tekanan.

Memandang pagar hitam tinggi didepannya dengan datar Lay memencet bell dan munculah laki-laki paruh baya dengan setelah security membukakan pintu gerbang untuknya

“Tuan Lay ya? ”

“Panggil Lay saja paman, ”

“Ah iya nak Lay, kata Nona Irene nak Lay ditunggu diruang musik. Nanti tanya saja sama salah satu maid didalam. ”

“Terimakasih paman, ”

Lay mengangguk pelan lalu berjalan kearah pintu rumah didepan sana, lumayan jauh karna halaman dengan keluarga Bae sangat besar. Ada berbagai pohon dan bungan serta air mancur yang menghiasinya. Melihat itu mengingatkan Lay dengan rumahnya yang berada di China

Lay memencet bell pintu lalu pintu besar berwarna putih itu terbuka menampilkan perempuan paruh baya yang menatapnya bingung, “Temannya nona Irene ya? ”

Lay mengangguk,

“Ayo mari saya antar, nona Irene ada diruang  musik. ”

Perempuan paruh baya itu mengantarnya ke ruang musik yang berada dilantai 2, Lay menarik nafasnya. Semoga ini bukan salah satu rencana Irene, karna Lay tulus ia benar-benar ingin mengajari perempuan itu cara bermain gitar. Dan juga dia sedang membutuhkan uang.

———∆∆∆———

Setelah 2 jam Lay dirumah besar milik Irene akhirnya iya keluar dengan rekening bank yang berisi 900 ribu won. Irene benar-benar membayarnya dengan mahal. Lay tidak memperdulikan itu ia hanya menerima transferannya dengan senang hati

Ia menoleh kearah kiri dan melihat seorang laki-laki dengan baju casual dan topi yang menutup wajahnya berdiri didepan gerbang disamping rumah Irene.

Rumah yang besarnya melebihi rumah Bae Irene, Lay tersenyum manis. Sasaran empuk.

Ia berjalan santai kearah laki-laki yang sedang fokus dengan handphone nya lalu saat ia berada dibelakang laki-laki itu tangannya bergerak untuk mengambil dompet tebal yang berada disaku belakang, namunn

Srett

“!!”

Lay terkejut saat laki-laki itu tau gerakannya dan malah menggenggam tangan nya, ia melotot kaget kenapa harus bertemu dengan pria menyebalkan ini lagi?

Suho.

Laki-laki kelinci itu sedang menunggu kedatangan Kris didepan gerbang rumahnya, Suho sedang ada keperluan dengan Kai tapi karna Mobilnya Suho disita sama Siwon ayahnya jadilah dia minta tolong ke Kris biar dijemput.

BAD • EXO [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang