16

1.1K 139 45
                                        

———•Selamat Membaca•———

Huang Zitao.

Laki-laki China itu masih disana, sendirian, berdiri diatas bukit dekat rumah Samuel Lee.

Ia memperhatikan dengan seksama, orang-orang suruhan Kris dan Sehun yang ditugaskan untuk membereskan sisa-sisa mereka berkelahi tadi. Bisa Tao lihat mayat-mayat penjaga itu ditaruh dimobil box untuk pindah rumah. Ditumpuk begitu saja.

Tao tidak tahu dan tidak peduli akan dibawa kemana mayat-mayat itu namun fokusnya bukan kesana. Disana ia menunggu seseorang, seseorang yang tidak disadari oleh siapapun keberadaanya kecuali dirinya.

Tadi saat Tao hendak turun untuk menyusul yang lain ia melihat seseorang yang mirip guru matematika nya, Changmin berada di jendela salah satu kamar, menatap puas dan seringai kecil kepada Guan Xiaotong yang sedang kesakitan akibat tertembak.

Jadi Tao memutuskan untuk memastikan langsung apa itu benar Changmin, atau bukan.

Setelah menyiapkan senjata nya, anak panah yang berada di punggunya serta sumpitan yang tergantung dipinggulnya Tao turun dengan melompat lihai dari satu batu ke batu lain lalu mendarat dengan sempurna dibawah sana.

Keadaan sudah sepi, orang-orang suruhan Kris dan Sehun telah pergi dan membawa semua kekacauan ini. Tao masuk secara perlahan mengendap-endap dan berhati-hati karna bisa saja seseorang yang tadi dilihatnya memasang jebakan.

Bisa Tao lihat didalam mansion itu bertebaran bercak darah dan dinding yang bolong akibat tembakan yang meleset, serta beberapa anak panah crossbow milik Xiumin yang tertinggal.

Tao mendongak menatap lantai 2 dengan tajam, setelah memastikan lantai 2 sepi kemudian dengan cepat dan tanpa menimbulkan suara Tao naik hingga kelantai 3

Dilantai 3 Tao sudah bersiap-siap dengan panah ditangannya, berjaga-jaga jika nanti ada serangan mendadak. Lalu Tao mendengar suara orang tertawa ditingkat terkahir. Lantai 4, rooftop, seingat Tao disana ada tempat landasan untuk helikopter.

Tao naik dengan cepat lalu menendang pintu rooftop dengan kuat dan diatas sana Tao tidak menemukan apa-apa, kosong. Tidak ada siapapun disana.

Ia berjalan maju kemudian memeriksa kebawah, tidak ada tanda-tanda orang yang melompat atau suara lompatan tapi Tao yakin tadi suara tawa itu berada diatas sini. Atau jangan-jangan ini jebakan?!

Tao berbalik badan dengan cepat ia menatap sekitar dengan tajam memastikan bahwa tidak ada siapapun disini kecuali dirinya, tapi jika memang tidak ada siapapun disini siapa laki-laki yang mirip dengan Changmin itu? Lalu tadi suara tawa siapa? Itu bukan hantu kan?

Ok Tao takut dengan hantu, ia lebih baik bertarung dengan orang-orang dari pada berhadapan dengan makhluk kasar itu.

Tiba-tiba Tao dikagetkan dengan 2 penjaga dengan revolver yang muncul tiba-tiba dari pintu rooftop, ternyata benar. Jebakan. Ya setidaknya itu bukan hantu.

"Ck! Kupikir tadi hantu! " gerutu Tao

Dor dor dor dor dor dor dor

Suara tembakan-tembakan terdengar kembali, Tao berlari mendekati mereka, ia berlari zigzag, melompat, menunduk bahkan salto untuk menghindari tembakan itu. Salahkan rooftop ini yang terlalu besar. Pantas saja dijadikan sebagai landasan helikopter.

Ditengah-tengah lari Tao juga melepaskan anak panahnya yang kemudian mengenai tangan salah satu penjaga, membuatnya menjatuhkan revolver karna anak panah Tao yang terdapat cairan pelumpuh saraf

Duagh dukk buakh

"Ahkk, "

Tao menendang perut, dada dan wajah penjaga yang satunya lalu ia dengan cepat mengambil alih revolver. Tao membidik kepala 2 penjaga didepannya dengan 2 revolver ditangan kanan dan kiri nya itu. Tao memang sangat jago dalam bertarung jarak jauh, namun bukan berarti ia tidak bisa bertarung dengan jarak dekat. Wushu-nya akan sangat berguna jika ia bertarung dengan jarak dekat.

BAD • EXO [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang