Seoul merupakan salah satu nama kota tersibuk di negara Korea Selatan. Dimana kota yang selalu terlihat hidup ini tidak pernah sepi. Namun di balik hingar bingar kehidupan di pusat kota tersebut, ada sebuah tempat di pinggiran kota itu yang tak luput dari perhatian.
Disinilah dua orang kakak beradik yatim piatu yang hidup seadanya tapi dipenuhi dengan kehangatan ini tinggal. Di sebuah rumah kumuh yang tidak bisa disebut rumah.
Kim Jong Woon atau teman-temannya sering memanggilnya Yesung, pemuda berusia 23 tahun itu tengah merapikan peralatan yang perlu dibawanya saat bekerja.
Pemuda bersuara merdu dan berwajah tampan yang sayangnya tidak mau mendaftar menjadi trainee di salah satu agensi terbesar di negara tersebut ini lebih memilih hidup sederhana bersama sang adik, Kim Donghae yang sangat disayanginya. Kedua orang tua mereka sudah meninggal saat dirinya berusia 15 tahun dan Donghae berumur 10 tahun. Setelah kepergian kedua orang tuanya, Yesung merasa harus menjadi kakak yang baik dan bertanggung jawab untuk kelanjutan hidup adiknya.
“Hae, Hyung berangkat dulu ya,” ujarnya pada sang adik.
“Iya hyung, nanti Hae menyusul. Kita bertemu di pangkalan ya” teriak donghae dari dalam kamar mandi. Sepertinya anak itu tengah menuntaskan urusan paginya.
Kita kembali ke Yesung yang tengah memasukkan beberapa kantong plastik dan botol-botol bekas yang sudah tidak terpakai ke dalam keranjang yang berada di punggungnya.
Jika kalian bertanya apa pekerjaan Yesung dan sang adik, jawabannya adalah mereka berdua bekerja sebagai pemulung. Ya, dibalik kota Seoul yang terlihat ramai dan elegan karena banyaknya gedung-gedung pencakar langit dan Mall-mall mewah, siapa sangka ada orang orang yang seperti Yesung ini. Mereka mencari uang dengan mengumpulkan sisa-sisa barang yang sudah tidak terpakai.
Saat sudah memastikan perlengkapan miliknya dan sang adik sudah siap, pemuda itu lantas memanggul keranjang yang tidak terlalu besar itu di punggungnya. Tidak lupa topi usang yang menutupi rambut hitam legam miliknya dari sinar matahari yang begitu menyengat. Serta tidak lupa botol minum yang ia selipkan di tas pinggang miliknya.
Yesung keluar dari rumah kumuhnya dan memandang sekitar sejenak.
“Hari ini harus dapat lebih banyak. Karena sebentar lagi Hae ulang tahun. Aku ingin membelikan sesuatu untuknya” ucap nya sambil memejamkan mata nya dan berdoa.
“Yoshh...Yesungie semangat, kau pasti bisa” semangatnya pada diri sendiri. Setelahnya pemuda itu berjalan pergi meninggalkan tempat tinggalnya.
“Ahhh... Leganyaaa” Donghae keluar dari kamar mandi. Pemuda itu berjalan menuju tempat dimana ia menaruh perlengkapan bekerjanya.
“Eohh..hyung sudah menyiapkan perlengkapan milik ku. Hehehe Yesung hyung memang yang terbaik” monolognya sebelum mengenakan atribut yang sama dengan sang kakak.
“Topi cek, keranjang cek, botol minum cek, sepatu cek. Yess semuanya lengkap Hae” ucap nya sambil memandang pantulan dirinya di cermin kecil yang terletak di belakang pintu rumahnya.
“Yosshh kau tampan Hae. Hehe..” pujinya pada diri sendiri”
“Tapi mana ada pemulung setampan aku. Andai saja aku bisa bertukar tempat dengan Donghae Super Junior yang memiliki wajah mirip sepertiku pasti hidupku akan sangat enak. Ahh.. Tapi mana mungkin. Ahh sudahlah tidak boleh mengeluh. Kehidupan sudah ada yang mengaturnya” akhirnya pemuda itu berjalan keluar setelah memastikan rumah mungilnya terkunci.
...
“10 kilo. Ini Yesungie.. Hari ini kardus dan botol-botol milikmu ada 10 kilo ya. Jadi kau mendapatkan 25 ribu. Nah terima ini” ujar paman Shin sambil meberikan beberapa lembar won kepada Yesung.
YOU ARE READING
Eternal Sunshine [Completed]
FanfictionJika diterjemahkan, Eternal Sunshine memiliki arti 'Sinar Matahari Yang kekal'. Matahari selalu memberikan kehangatan dan memancarkan sinarnya yang begitu cerah. Sama sepertinya. Namun... Ada yang namanya musim panas dan musim hujan bukan...