Hari ini Donghae pergi bekerja sendiri. Ia melarang Yesung bekerja karena tidak ingin kakaknya itu tambah sakit. Sebenarnya luka lebam Yesung tidak terlalu parah tapi Donghae saja yang terlalu mengkhawatirkan kakak tersayangnya.
Saat tengah melewati sebuah pekarangan Sekolah Menengah Atas, pemuda itu terdiam sesaat sambil memandang sekolah itu lama.
“Aku ingin melanjutkan sekolah. Tapi biaya dari mana? Aku juga tidak mungkin merepotkan Yesung hyung” monolognya.
“Ahh..sudahlah itu tidak penting. Jangankan sekolah bisa makan saja aku sudah begitu bersyukur “ ucapnya sebelum pergi untuk melanjutkan pekerjaannya.
Donghae berjalan mendekati sebuah kedai penjual soju di pinggir jalan ketika melihat seorang ahjuma yang ingin membakar beberapa kardus bekas.
“Emm... ahjumma apakah anda akan membakar kardus itu?” ia bertanya dengan sopan.
“Iya nak. Aku ingin membakar nya karena sudah tidak terpakai. Ada apa?” tanya ahjuma itu heran.
“Bolehkah kalau kardus itu untukku saja?” tanya Donghae takut-takut.
“Ohh kau menginginkan kardus ini?” tanya ahjuma itu memastikan.
Donghae mengangguk pasti.
“Boleh. Di dalam juga masih banyak jika kau mau ahjuma bisa memberikannya padamu”
Mendengar ucapan sang ahjuma mata Donghae berbinar terang.
“Boleh ahjuma, Hae mau”
Ahjuma itu membantu Donghae yang tengah mengikat tumpukan kardus tersebut.
“Wah ternyata banyak juga ya,” ujar ahjuma tersebut.
“Iya ahjuma. Dan terimakasih banyak karena anda sudah berbaik hati memberikan ini kepadaku”
Donghae benar-benar sangat berterima kasih kepada ahjuma itu.
“Sama-sama. Jika kau mau seminggu lagi kau bisa kesini lagi” ucap sang ahjuma.
“Wahh benarkah?”
Ahjuma itu mengangguk.
“Kalau begitu minggu depan Hae kesini lagi. Baiklah Hae pamit dulu ahjuma” pamit Donghae.
Ahjuma itu memandang kepergian Donghae dengan pandangan kagum.
"Masih muda dan tampan. Tapi tidak malu melakukan pekerjaan seperti itu. Benar-benar anak muda pekerja keras. Ahjuma bangga kepadamu nak” monolognya.
~
Hyukjae memarkirkan asal mobil sportnya di pinggir jalan. Pemuda itu membuka kaca mobilnya seraya mengeluarkan sebatang rokok dari dasbor mobil sebelum menyalakannya.
“Kalian berdua memang tidak berguna” monolognya saat mengingat beberapa jam lalu ia kembali berdebat dengan ayah dan kakaknya.
“Hehh... Tapi apa peduliku. Selagi kalian tidak memblokir semua fasilitasku” cibirnya.
Saat tengah asik menghisap rokoknya, matanya mengedar dan melihat Donghae yang tengah berjalan dengan senyum mengembang.
“Orang miskin itu lagi hehh. Waktunya bermain-main” ujarnya sebelum berjalan santai mendekati Donghae.
~
Donghae baru saja menjual hasil kerjanya hari ini. Karena tadi ia mendapatkan banyak kardus dari ahjuma baik hati, akhirnya hari ini ia mendapatkan uang yang cukup banyak.
![](https://img.wattpad.com/cover/227473048-288-k91201.jpg)
YOU ARE READING
Eternal Sunshine [Completed]
FanfictionJika diterjemahkan, Eternal Sunshine memiliki arti 'Sinar Matahari Yang kekal'. Matahari selalu memberikan kehangatan dan memancarkan sinarnya yang begitu cerah. Sama sepertinya. Namun... Ada yang namanya musim panas dan musim hujan bukan...