01. D e p a n p a g e r

360 63 208
                                    

Pas Ospek, banyak kakak senior yang ngincer adek tingkat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pas Ospek, banyak kakak senior yang ngincer adek tingkat. Tapi kakak senior yang ngincer mantan saat doi jadi adek tingkat; itu cuma gue.

Itu karena gue bosen yang biasa. --ice dogerboy, Valda.--

🌿🌻🌿

Vanilla mengibaskan tangannya dengan cepat di depan wajah guna mendapatkan angin segar. Kedua pelipisnya sudah di penuhi peluh yang terus menetes, namun sama sekali tidak membuat wajahnya lusuh. Padahal kini dirinya berdiri di bawah pohon Mangga, namun 1 setengah jam berjemur di bawah sengatan cahaya sang surya sama sekali tidak bisa ia toleransi. Kulitnya langsung merah. Rasanya ia ingin menyeburkan diri ke lautan antartika.

Ospek sialan! Batinnya.

Berbeda sekali dengan sahabat sejak SMAnya; Karamel Syaquilla, gadis berkuncir 12 itu (sesuai tanggal lahirnya) tengah asik berkenalan dengan teman yang sekelompok dengannya. Setiap kelompok berisi sepuluh orang, dan Vanilla tidak (mau) tahu nama-nama teman sekelompoknya. Kecuali 1 orang, Rosianne Aulia, itu pun karena ia dulu pernah satu SMA dengan gadis blasteran Australia itu.

Vanilla memutar bola matanya dengan jengah. Lihat saja, baru berkenalan dengan 8 teman barunya, Karamel langsung mengajak main toktik dengan backsong 'bagaikan langit di sore hari' dengan ekspresi yang di buat semenggemaskan mungkin.

Karamel Semacam kelebihan energi?

Ya, Vanilla sudah jauh-jauh hari mengakui fakta tersebut.

Berbeda dengannya yang hanya berhenti di kata cukup dan biasa saja. Kecuali pada hal-hal tertentu. Vanilla orangnya datar, langka sekali ia bersemangat ketika melakukan sesuatu.

"Ayolah, La, ikut tiktokan bareng kita yuk!" Karamel lagi berusaha merayu Vanilla agar bergabung dengannya. Gadis ini bergelayut manja di tangan sahabatnya sembari mengayunkan alisnya.

"Mending gue tidur daripada ikutan menyimpang kaya lo," cetus Vanilla.

"MANA ADA MAIN TIKTOK MENYIMPANG KAMPANK!"

"IYALAH JOGET-JOGET SENDIRI DI DEPAN HP ITU BIKIN OTAK LO MENYIMPANG KARAMVET!"

"GUE KARAMEL BUKAN KARAMPET PANILI!"

"SUKA-SUKA GUE LAH BERISIK BANGET LO GORENGAN SUBUH!"

"LO TUH--"

"Halooo."

Ucapan Karamel terpotong saat ada suara deep itu yang menyapa rungu mereka. Ya, meski mereka bersahabat namun Karamel dan Vanilla memang suka melempar emosi seperti itu. Ketujuh teman sekelompoknya hanya memandang bingung. Mau meleraikan tapi masih belum cukup akrab.

Otomatis kesepuluh pasang mata yang di sini mengalihkan pandangan mereka ke yang empu suara.

"Kelompok dua belas ya?"

MoonniteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang