04. Empat

337 43 0
                                    

Happy Reading


Seminggu telah berlalu sejak kejadian dimana Haechan membolos dan hari ini Haechan bergelut didalam selimutnya. Entah kenapa dia tidak ingin meninggalkan kasurnya.

"Donghyuck jika kau tidak keluar sekarang aku akan menyeret mu" Kata Ten dibalik pintu. Haechan tidak menanggapi panggilan kakaknya karena dirinya masih betah di kasur. Haechan kembali memejam matanya untuk melanjutkannya tidurnya.

"LEE DONGHYUCK KELUAR SEKARANG ATAU BARANG-BARANGMU AKU BUANG SAAT INI JUGA" teriak Ten yang membuat Haechan langsung bangun dan membuka pintunya.

"Apa kau tidak melihat sekarang jam berapa? Eomma dan Appa akan mengamuk jika kau tidak bersiap Donghyuck" Kata Ten mencoba meredam amarahnya.

"Ini jam 7 malam Kak. Aku ingin melanjutkan tidurku" Jawab Hae setelah melihat jam dinding dikamarnya.

"Kau lupa atau pura-pura lupa? Hari ini kau akan bertunangan" Kata Ten.

"Ohhh" Jawab Haechan yang belum sepenuhnya sadar.

"HA? BERTUNANGAN?" teriak Haechan setelah mencerna perkataan kakaknya.

"Bisakah kau tidak berteriak?" Tanya Ten kesal. "Sayang sudahlah, lebih baik kamu dandanin Hyuckie Appa dan Eomma sebentar lagi akan sampai" Latar Johnny melerai perdesaan Ten dan Haechan.

"Segeralah mandi dan datang ke kamarku setelah itu" Kata Ten lalu berlalu dari hadapan Haechan.

Haechan masuk kedalam kamarnya dan mendudukkan bokongnya di tepi kasur.

"Kenapa waktu berjalan begitu cepat? Aku masih ingin berada di tempat ini" Gumam Haechan.

Dengan malas Haechan berjalan memasuki kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Sekitar 10 menit Haechan melakukan ritual mandi akhirnya dia keluar juga. Haechan membuka lemarinya dan mencari baju yang akan dia gunakan. Pilihan Haechan jatuh pada dress berwarna pink yang sangat cantik dan elegan. Setelah menggunakan dress tersebut Haechan keluar dari kamarnya dan menumui Kakaknya.

"Kak Ten?!" Panggil Haechan setelah memasuki kamar. "Kemarilah aku akan merias wajahmu" Kata Ten lalu menuju ke meja rias nya diikuti oleh Haechan.

"Kak tidak bisakah acaranya dibatalkan?" Tanya Haechan. Walaupun Haechan sudah tau jawabannya.

"Bisa aja dibatalkan jika kau ingin mendapat masalah" Jawab Ten.

"Kenapa juga Appa melakukan semua ini. Jika saja kakak masih bersama kita mungkin dia akan menolak dengan keras" Kata Haechan.

"Sudahlah percuma membatalkan Appa tetap akan melakukan perjodohan ini" Jawab Ten. Sejujurnya dia sedih saat mengetahui adiknya akan dijodohin. Dia sangat tau bagaimana perasaan adiknya saat ini karena dulu dia juga merasakan hal serupa. Jika saja Ten tidak meminta Johnny untuk segera menikahnya mungkin dirinya sudah terjebak dalam perjodohan orang tuanya.

Sekitar 20 menit Ten merias wajah Haechan akhirnya selesai juga. Malam ini Haechan sangat cantik.

"Eomma dan Appa sudah tiba" Kata Johnny saat masuk kamar. "Keluar aku mau ganti baju terlebih dahulu" Kata Ten.

"Baiklah" Jawab Haechan lalu berjalan keluar dari kamar kakaknya. Haechan menemui kedua orang tuanya yang sedang berada ruang tamu.

"Anak Eomma sangat cantik" Kata Nyonya Lee saat melihat penampilan Haechan.

"Apa kamu sudah siap?" Tanya Tuan Lee. "Nee" Jawab Haechan.

"Kita berangkat sekarang. Kakakmu akan menyusul" Kata Tuan Lee lalu berdiri dari duduknya lalu diikuti oleh Nyonya Lee dan Haechan.

The Light ♡♡𝘔𝘈𝘙𝘒𝘏𝘠𝘜𝘊𝘒♡♡ {GS}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang