02. Dua

582 48 0
                                    

Happy Reading

Haechan membuka matanya saat sinar matahari mengganggu tidurnya. Haechan dapat merasakan badan sakit bahkan kepalanya sangat pening. Dalam benaknya dia berfikir dimana dia saat ini? Bukankah senalam dirinya sedang menenangkan pikirannya disebuah tempat yang sangat indah?.

"Kau sudah bangun Haechan-ah?" Kata seorang wanita yang mendekati Haechan.

"Kak Baekhyun?" Tanya Haechan bingung saat melihat Baekhyun dihadapannya.

"Apa yang kau lakukan di sungai Han ditengah malam? Jika saja saat itu aku tidak menemui sahabatku disana mungkin saat ini kau masih bertahan disana. Apa kau ada masalah?" Kata Baekhyun.

"Aku hanya mencari angin segar. Kenapa aku ada disini Kak?" Tanya Haechan. Maafkan diri Haechan yang berbohong karena dirinya sangat pandai menyimpan sebuah masalah tanpa harus diketahui orang lain dan hal tersebut sangat tidak baik bagi kesehatannya.

"Aku melihatmu termenung di saat aku ingin pulang. Aku ingin bertanya kenapa kau masih berkeliaran dimalam hari tapi saat aku mendekatimu kau langsung pingsan. Untung saja aku berada disana" Jawab Baekhyun.

"Jika kau sakit sebaiknya istirahat bukan berkeliaran. Jangan membuat keluargamu cemas. Aku sudah memberikan kabar kepada kakakmu semalam" Lanjutnya.

"Terima kasih kak sudah menolongku" Kata Haechan. "Gwaenchana Haechan-ah. Kau sudah ku anggap seperti keluargaku sendiri" Kata Baekhyun.

Haechan hanya tersenyum melihat Baekhyun yang sudah sangat baik kepadanya. Pertemuan mereka 3 tahun yang lalu mampu membuatnya sangat dekat dengan seorang wanita yang sangat cantik dan perhatian seperti Baekhyun. Bahkan wanita tersebut menerima Haechan bekerja di sebuah cafe milik keluarga Baekhyun.

"Kak aku akan membantumu di cafe" Kata Haechan.
"Andwae, ingat waktu liburmu masih ada 5 hari kau tidak diizinkan bekerja sebelum waktu liburmu selesai" Kata Baekhyun menolak permintaan Haechan.

"Tapi Kak aku sangat merindukan pekerjaanku" Kata Haechan."Kau hanya bisa bekerja setelah waktu liburmu selesai. Bersiaplah aku akan mengantarmu ke apartemen Ten" Kata Baekhyun lalu meninggalkan Haechan seorang diri. Haechan menghembuskan napasnya kasar lalu turun dari kasur. Dirinya harus membasuh mukanya sebelum kembali ke apartemen sang Kakak.

Haechan perlahan-lahan menuruni sebuah tangga yang berhubungan langsung dengan Cafe tersebut. Haechan ingat bahwa dirinya saat ini sedang berada di cafe milik Baekhyun. Haechan mengedarkan pandangannya mencari seseorang yang dikenalnya.

"Hai Haechan-ah" Sapa seorang pemuda yang sedang membersihkan meja. Haechan tersebut melihat pemuda tersebut lalu membalas sapaannya. "Hai Kak Minho".

"Kenapa mau berada disini? Bukankah waktu liburmu belum selesai?" Tanya Minho menatap Haechan bingung. "Aku menginap" Jawab Haechan. Minho hanya menganggukkan kepalanya mengerti. Seluruh karyawan cafe sangat mengetahui kedekatan Haechan dan pemilik Cafe ini jadi wajar saja jika Haechan bisa datang kapan saja karena menurut mereka Haechan dan pemilik cafe seperti sebuah kakak adik sang saling menyayangi

"Dimana Kak Baekhyun?" Tanya Haechan. "Dia menunggumu di depan. Semoga harimu menyenangkan Haechan-ah" Kata Minho.

"Selamat bekerja Kak Minho" Kata Haechan. "Aku pulang dulu. Jangan melayani pelanggan yang genit kak. Jika sampai itu terjadi aku akan mengadu kepada pacar kakak" Teriak Haechan diambang pintu. "Baiklah tuan Putri" Jawab Minho yang masih didengar oleh Haechan. Haechan sangat senang karena dirinya bisa dekat dengan para karyawan di Cafe ini yang sangat ramah dengannya. Haechan akan berubah 180° saat diluar dan didalam sekolah karena menurutnya sekolah seperti neraka baginya.

The Light ♡♡𝘔𝘈𝘙𝘒𝘏𝘠𝘜𝘊𝘒♡♡ {GS}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang